Populasi dan Sampel 1 Populasi

40 penilaian dan menelaahnya sebelum digunakan dan menganalisis setelah diujikan, serta melaksanakan dan menindaklanjuti hasil penilaian dalam upaya meningkatkan prestasi siswa dalam seluruh ranah yang dikembangkan?. C. METODE STUDI Studi ni dlakukan melalui tahapan: a studi lapangan, b sarasehan regional, dan c sarasehan nasional. Tahap studi lapangan mencakup 1 pembahasan instrumen, 2 pengumpulan data, 3 organisasi, analisis dan interpretasi data, dan 4 penyusunan draf untuk sarasehan.

1. Studi Lapangan a. Tampat dan Waktu Studi

Kegiatan pembahasan instrumen di laksanakan di UNY, dengan peserta sebanyak 30 orang dari berbagai kabupaten. Kriteria peserta adalah para ahli pendidikan, yang memiliki kapabilitas dalam penelitian pendidikan, para pengamat pendidikan dan praktisi pendidikan yang memahami permasalahan sistem ujian akhir sebagai salah satu sistem penilaian dan masalah otonomi daerah hubungannya dengan reformasi pendidikan. Diharapkan melalui pembahasan instrumen akan terpenuhi kesahihan instrumen dan kekomunikatifan instrumen jika dipakai sebagai alat koleksi data. Tempat kegiatan koleksi data dilakukan di 20 propinsi di antara seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Di tiap propinsi diambil 3 kabupataen, dan di tiap kabupaten diambil 4 sekolah. Organisasi, analisis dan interpretasi data, dan 4 penyusunan draf untuk sarasehan dilakukan di UNY dan keseluruhan kegiatan mulai dari pembahasan instrumen sampai tersusunnya draf untuk bahan sarasehan dilakukan mulai bulam Maret 2001 sampai Juli 2001.

b. Populasi dan Sampel 1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini mencakup para ahli pendidikan, para pengamat pendidikan, para praktisi pendidikan dan tokoh masyarakat yang tersebar di seluruh 41 propinsi, yang memahami permasalahan sistem ujian akhir sebagai salah satu sistem penilaian dan masalah otonomi daerah hubungannya dengan reformasi pendidikan. . 2 Sampel Sampel penelitian diambil dengan metode purposive sampling. Adapun pertimbangan yang dipakai adalah bahwa sampel penelitian tersebar di 20 porovinsi, dengan perbandingan 4 provinsi di P. Jawa dan 16 provinsi di luar P. Jawa. Mengingat di P. Jawa saat sekarang terdapat 4 provinsi, 1 daerah istimewa dan 1 daerah khusus ibu kota, maka diambil sampel propinsi dipilih DKI Jaya, Propinsi DIY, Banten, dan Jawa Timur. Sementara para ahli pendidikanpengamatpraktisi pendidikantokoh masyarakat di Jawa Tengash dan Jawa Barat akan diundang untuk memberikan masukannya melalui kegiatan sarasehan regional.. Enam belas provinsi di luar P. Jawa mencakup 6 provinsi di P. Sumatera Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan, 4 provinsi di Kalimantan Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, 3 provinsi di Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara, serta 3 propinsi di Bali dan Nusatenggara Provinsi Bali, NTB, NTT. Di masing-masing provinsidaerah khususistimewa diambil 3 kabupaten kotamadya, dan ditiap kotamadya diambil 4 sekolah. Untuk setiap sekolah seorang Kepala SD, seorang Kepala SLTP, seorang Kepala SMU, dan seorang Kepala SMK diambil seorang rsponden, sehingga ada 4 x 3 x 20 = 240 responden yang mewakili sekolah. Untuk tiap kabupatenkotamadya diambil seorang responden, sehingga ada 3 x 20 = 60 rsponden yang mewakili kabupatenkotamadya. Untuk tiap provinsidaerah khususistimewa diambil seorang rsponden, sehingga ada 20 responden yang mewakili provinsidaerah khusus istimewa. Dengan demikian total responden sebanyak 320 orang. Responden yang mewakili sekolah adalah guru intikepala sekolah, responden untuk tingkat kabupatenkotamadya adalah Kakandepdiknas setempat, responden untuk tingkat propinsi adalah para Kakanwil Depdiknas atau Kepala Dinas Pdan P setempat. Dari 20 provinsi yang ada diharapkan sepertiga dari jumlah rsponden adalah Kepala Dinas Pdan P setempat. 42

c. Metode Pengumpulan data dan Instrumen yang Digunakan