Sensasi Atensi Persepsi Informan Terhadap Iklan M-150 Versi “Everybody Can Be A

72 Ket: : tidak terjadi proses intepretasi Berdasarkan klasifikasi proses persepsi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.2.1. Sensasi

Proses pertama dalam membentuk suatu persepsi oleh informan adalah proses sensasi. Sensasi merupakan proses menangkap stimulirangsangan dengan menggunakan alat indera manusia. Berdasarkan tabel di atas, untuk mengawali proses persepsi alat indera yang digunakan untuk menangkap stimuli adalah melalui penglihatan dan pendengaran. Stimulirangsangan tersebut adalah elemen iklan berupa video jalan cerita, desain warna, adegan, slogan, dan pesan, audio musik, talent bintang iklan, prop informasi produk, setting lokasi dan suasana, lighting pencahayaan, graphics logo, dan pacing. Pada proses sensasi ini semua elemen iklan telah disensasikan oleh informan, yaitu penglihatan pada elemen video, talent, prop, setting, lighting, stimuli berupa elemen Pacing memiliki jalan cerita yang mengharukan dan menggambarkan kehidupan masyarakat biasa. Jika berdasarkan membandingkan dengan iklan kompetitor iklan M- 150 versi “Everybody Can Be A Hero ” berbeda dengan iklan lain dari segi konsep dan sebagainya dan iklan menggambarkan pekerja berat. 73 graphics, dan pacing. Melalui indera pendengaran adalah audio. Hasil persepsi dari semua informan telah melewati proses sensasi tanpa kecuali.

2.2.2. Atensi

Stimuli berupa elemen iklan yang telah disensasikan semua telah berlanjut pada proses atensi yang dimana telah diatensikan semua oleh informan. Pada hasil penelitian ternyata proses sensasi ini terjadi hampir bersamaan proses atensi, dimana indera kita dapat menangkap stimuli terjadi pada proses sensasi ketika indera penglihatan dan pendengaran bekerja menangkap stimulirangsangan elemen iklan karena terdorong oleh proses atensi terjadi pada proses pemberi perhatian pada stimulirangangan elemen iklan. Singkatnya, proses penangkapan stimuli oleh alat indera sensasi terjadi karena didorong oleh perhatian atensi terhadap terhadap stimuli tersebut. Salah satu contoh, informan dapat menangkap stimuli adegan jumping dengan motor CB karena adanya ketertarikan terhadap otomotif.

2.2.3. Intepretasi