jawaban yang dikemukakan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
interviewee
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara sendiri dapat dilakukan
secara terstuktur dan tidak terstuktur. Peneliti melakukan wawancara secara langsung ke Gallery Nalendra.
wawancara dilakukan dengan pemilik Gallery Nalendra yaitu Suyanti Djatmiko dan menghasilkan data tentang jenis motif, pemakaian warna dan makna simbolik
yang terkandung dalam motif batik arum dalu, sekar jagad Jepara, dan sido arum. Untuk memperkuat data yang dimiliki, peneliti juga melakukan wawancara
dengan Suhermin Aryani, S.Pd dan Alfiyah S.Sn makna simbolik batik arum dalu, sekar jagad Jepara dan sido arum, dengan Riza Khairul Anwar yang menghasilkan
data tentang sejarah R.A Kartini, Bahtiar TS tantang jenis motif dan warna batik, serta Prayoga PH tentang golongan motif batik. Sebelum melakukan wawancara
peneliti menyiapkan pedoman yang sistematis agar mampu mengenali data secara akurat mendalam, namun tetap diusahakan agar pada saat wawancara tidak
tekesan kaku. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang luas tentang semua yang ada di lapangan.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada di Gallery Nalendra maupun juga yang berada diluar
Galery Nalendra, dan tentu saja yang ada hubungannya dengan pokok penelitian tersebut. Menurut Moleong 2010: 217 dokumen sudah digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen ini dimanfaatkan untuk menguji, menfsirkan, bahkan untuk meramalkan.
Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2010: 217 dokumen digunakan untuk keperluan penelitian, karena adanya alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan seperti berikut: 1
Dokumen digunakan karena meupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.
2 Berguna sebagai bukti suatu pengujian.
3 Berguna dan sesui dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah.
4 Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas
pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Menurut Sugiyono 2012: 326 dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Studi dokumen akan membuat suatu hasil penelitian akan lebih kredibeldapat dipercaya
bila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi.
Emzir 2012: 75 juga mengatakan bahwa dokumen merupakan pendukung wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen tersebut dapat
dikategorikan sebagai dokumen pribadi, dokumen resmi, dan dokumen budaya populer. Dalam proses dokumentasi data yang dilakukan di Gallery Nalendra
menghasilkan gambar atau foto karya-karya batik di Gallery Nalendra, dokumen-
dokumen dari koran, majalah dan buku yang terkait serta katalog Gallery Nalendra lebih lanjut lihat pada lampiran.
D. Instrumen Penelitian