BAB II KAJIAN PUSTAKA
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang memuat pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nanawi, 2001:39.
Berikut beberapa teori yang relevan dengan penelitian ini:
II.1 Media Massa Sebagai Arena Sosial
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh William Gamson dan Andre Modigliani, menyatakan bahwa proses sosial dalam rangka mengkonstruksi suatu
realitas berlangsung dalam suatu “arena sosial”. Media massa dianggap sebagai wadah pertarungan dari berbagai kepentingan yang terdapat dalam masyarakat.
kepentingan-kepentingan ini berusaha menampilkan defenisi situasi atau realitas versi mereka yang paling sahih Hidayat 1999:48.
Dan di dalam penelitiannya tersebut, Gamson menyimpulan bahwa ada tiga frame yang mampu mempengaruhi gerakan sosial yakni: pertama, aggregate
frame, yaitu merupakan proses pendefenisian isu mengenai masalah sosial. Bagaimana individu yang mendengar fraame peristiwa tersebut sadar bahwa isu
yang sedang berkembang tersebut adalah yang berpengaruh bagi setiap individu. Kedua, Consensus Frame, yaitu proses pendefenisian yang berkaitan dengan
masalah sosial yang hanya bisa diselesaikan secara kolektif. Dan ketiga, Collective Action F, yaitu proses pendefenisian yang berkaitan dengan alasan
mengapa dibutuhkan tindakan kolektif serta tindakan kolektif apa yang seharusnya dilakukan. Dan selanjutnya hasil studi tersebut menjadi teori yang
memandang bahwa media massa merupakan suatu arena dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam masyarakat Eriyanto, 2002 :221-222.
Dalam memproduksi sebuah isu ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan sehingga menjadi suatu proses. Hal tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Cultural Resonances Resonansi Budaya Disini media mengandung nilai-nilai budaya di dalamnya, dimana setiap
isu yang terdapat didalamnya terkait dengan nilai budaya yang melekat dalam suatu masyarakat tersebut, seperti halnyapada kaitannya dengan isu tenaga nuklir
tersebut bahwa di Amerika sendiri menganggap bawa teknologi mereka yang harus ditempatkan pada skala yang tepat dan adanya ekosistem yang harus tetap
terpelihara denganbaik bukan malah menyalahgunakan teknologi yang ada untuk menggali alam atau merusak alam karena dapat mengganggu dan mengancam
ketentraman dan kualitas hidup gamson dan modigliani, 1989 :6. Pada kasus ini media yang didalamnya terdapat berbagai kepentingan tidak terlepas dari dalam
kultur media sendiri. Nilai-nilai budaya sudah mendarah daging dalam tubuh media ini sangat mempengaruhi berbagai berita yang akan diturunkan kepada
khalayak. Nilai kebudayaan ini bersifat konstan. Hal ini membantu kita untuk
menerangkan perubahan dalam surut dan mengalirnya paket packages dalam perbincangan media. paket kebudayaan yang diperdebatkan ini melengkapi kerja
sponsor dan memperkuat pengaru aktifitas sponsor dan posisi media. Karena setiap individu masing-masing memiliki latar belakang sejarah,
interaksi sosial dan kecenderungan psikologis yang berbeda dalam melakukan proses konstrusi makna. Umumnya, pendekatan yang dilakukan terhadap suatu
isu adalah membuat suatu bagan pendahuluan, sekalipun hanya bersifat sementara Gamson dan modigliani, 1987:2
b. Sponsor Activities Kegiatan Sponsor Sponsor adalah mereka yang terlibat dalam suatu isu yang sedang
dibicarakan dalam wadah media massa tersebut. di sini berkaitan dengan isu yang sedang terjadi bahwa sponsor itu sendiri berkaitan dengan berbagai kepentingan
seoerti dari pihak pemerintah, pengusaha, masyarakat, tokoh masyarakat, LSM, pemilik moidal atau dengan kata lain bisa merupakan individu atau organisasi. Di
Universitas Sumatera Utara
sini sponsor adalah mereka-mereka yang dimintai keterangan oleh media berkaitan dengan isu-isu tertentu.
Mengenai sumber berita, shoemaker dan reese Hidayat, 1999:409 menguraikan beberapa dimensi karakter tyaitu dimensi effectiveness, dimana
sumber memiliki efek yang besar terhadap isi media dan karena itu dalam melaporkan reportasenya, reporter harus mencantumkan sumber dari fakta yang
diperolehnya. Serta dimensi multi acces yaitu untuk mengetahui objektivitas berita, dimana media melalui repoterjurnalisnya berhubungan dengan peristiwa
dengan pihak-pihak yang dianggap memiliki pengetahuan atas peristiwa yang diliput.
Namun, dalam konteks media massa yang berlaku name make news atau pewawancarfa terhadap tokoh penting maka seringkali bahwa proses produksi
dan reproduksi struktur sosial lebih banyak didominasi oleh elit sumber. c. Media Practices Kegiatan media
Berkaitan dengan sumber, maka jurnalis atau wartawan seringkali secara tidak sadar telah memberi ruang pada elit sumber tetapi hal tersebutlah yang
nantinya akan membuat suatu keragu-raguan apakah berita tersebut akan benar atau salah. Beberapa pengamat telah menuliskan bahwa betapa cerdikhalusnya
dan secara tidak sadarnya proses ini berlangsung gamson-modigliani, 1989:7. Disini awak media sangat berperan penting dalam kaitannya dengan penyuguhan
berita. Mereka lazim menguraikan gagasannya, menggunakan gaya bahasanya sendiri, menjabarkan skemata interpretasinya sendiri, serta mendistribusikan
retorika-retorika untuk meneguhkan keberpihakan atau kecenderungan tertentu Sudibyo, 2001:187.
II.2 Konstruksi Realitas Sosial Media Massa