Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
melalui penelitian itu adalah data empiris teramati yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya
terjadi paa obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional masuk akal,
empiris dapat diamati oleh indera manusia, dan sistematis proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.
3.2.1 Jenis Penelitian Metode Penelitian yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Menurut Sugiyono 2010:53 “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai atribut produk wisata dan gambaran mengenai keputusan berkunjung wisatawan. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk
wisata terhadap keputusan berkunjung. Berdasarkan jenis penelitian, maka metode yang digunakan adalah
explanatory survey, dimana informasi dari populasi mengenai atribut produk wisata
yang telah dijalankan Water Park Bojongsari dan gambaran keputusan berkunjung
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
wisatawan yang dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah sampel yang
telah ditentukan. Menurut Sugiyono 2010:11 bahwa: Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah bukan buatan, tetapi peneliti melakukan perlakuan
dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi atribut produk wisata
sebagai variabel bebas X yang memiliki empat indikator yaitu atraksi wisatadaya tarik wisata, fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya, sumber daya manusia,
fasilitas pelayanan lainnya. Sedangkan keputusan berkunjung sebagai variabel terikat Y yang terdiri dari enam indikator yaitu pemilihan produk atau jasa, pemilihan
pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu, persyaratan pelayanan. Pengoperasian kedua variabel pada penelitian ini menggunakan skala ordinal.
Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Sub
variabel Konsep
Indikator Ukuran
Skala No. Item
1 2
3 4
5 6
Atribut Produk Wisata X
Terdapat beberapa kompenen dasar yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan rencana pariwisata supaya dihasilkan rumusan rencana pariwisata yang komprehensif, sesuai dengan kondisi lingkungan setempat dan sesuai
dengan sasaran yang akan dituju, sehingga merealisasi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan bermanfaat secara optimal. George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20
Atraksi wisata dan
kegiatan wisata yang
menjadi objekdaya
tarik wisata X1
Sesuatu yang
menjadi daya tarik dan dapat membuat
wisatawan terkesan yang berupa: rasa
puas, rasa nyaman, dan rasa nikmat
pada
wisatawan yang
melihatnya atau
melaksanakannya. George McIntyre
dalam Wardiyanto, 2011
:20 Kemenarikan
aktivitas wisata di Water Park
Bojongsari Tingkat kemenarikan
aktivitas wisata di Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.A.1
Kenyamanan iklim di Water
Park Bojongsari
Tingkat kenyamanan iklim di Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.A.2 Daya tarik
wahana wisata Tingkat kemenarikan
wahana wisata Hybrid
ordinally Scale
III.A.3 Kemenarikan
desain kolam renang di Water
Park Bojongsari
Tingkat kemenarikan desain bangunan di
Water Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale III.A.4
Variasi atraksi wisata yang ada
di Water Park Bojongsari
Tingkat variasi atraksi wisata
yang ada di Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.A.5
Fasilitas transportasi
dan pelayanan
lainnya X2
Infrastruktur jalan maupun alatsarana
transportasi dipakai oleh
wisatawan pada
saat mengunjungi
obyek wisata di suatu daerah tujuan
wisata. George
McIntyre dalam
Wardiyanto, Kemudahan
mencapai Water Park
Bojongsari Tingkat kemudahan
menjangkau Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.B.6
Kenyamanan saat perjalanan
ke Water Park Tingkat kenyamanan
saat perjalanan ke Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.B.7
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2011 :20
Bojongsari
Variabel Sub
variabel Konsep
Indikator Ukuran
Skala No. Item
1 2
3 4
5 6
Kualitas sarana transportasi
umum menuju di Water Park
Bojongsari Tingkat kualitas
sarana transportasi umum menuju di
Water Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale III.B.8
Keluasan area parkir
Tingkat keluasan area parkir
Hybrid ordinally
Scale III.B.9
Sumber daya manusia
X3
Pelaku pariwisata maupun
sebagai pengelola
usaha- usaha
pariwisata, misalnya: sebagai
tuan rumah,
sebagai penjual
jasa pelayanan
terhadap wisatawan,
maupun sebagai
pengembang dan
pengelola industri pariwisata.
George McIntyre dalam Wardiyanto,
2011
:20 Keramahan
karyawan di Water Park
Bojongsari Tingkat Keramahan
karyawan di Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.C.10 Kerapihan
karyawan di Water Park
Bojongsari TingkatKerapihan
karyawan di Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.C.11 Pemahaman
pemandu tentang wahana
permaianan yang ditawarkan
Tingkat pemahama pemandu tentang
wahana permaianan yang ditawarkan
Hybrid ordinally
Scale III.C.12
Kesigapan Lifeguard
penjaga kolam renang
Tingkat kesigapan Lifeguard
penjaga kolam renang
Hybrid ordinally
Scale III.C.13
Fasilitas pelayanan
lainnya X4
Sarana untuk
meningkatkan dan mendukung
pelayanan kepada wisatawan,
misalnya:
pusat informasi
pariwisata, jaringan
komunikasi, toko retail,
penjualan souvenir, fasilitas
air bersih,
pelayanan jasa, dll Kebersihan di
area Water Park Bojongsari
Tingkat kebersihan di area Water Park
Bojongsari Hybrid
ordinally Scale
III.D.14
Keamanan di Water Park
Bojongsari Tingkat keamanana
di Water Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale III.D.15
Kenyamanan tenda istirahat
Tingkat kenyamanan tenda
istirahat Hybrid
ordinally Scale
III.D.16
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
George McIntyre dalam Wardiyanto,
2011 :20
Kemenarikan Kios makanan
Tingkat kemenarikan Kios
makanan Hybrid
ordinally Scale
III.D.17
Variabel Sub
variabel Konsep
Indikator Ukuran
Skala No. Item
1 2
3 4
5 6
Kenyamanan kamar bilas
Tingkat kenyamanan kamar bilas
Hybrid ordinally
Scale III.D.18
Unsur-unsur Institusional
X5
Unsur ini meliputi: program
pemasaran dan
promosi, kebijakan tentang pariwisata,
program pendidikan
dan pelatihan
pariwisata, program
penyadaran pariwisata
pada masyarakat,
program lingkungan,
program sosioekonomis.
George McIntyre dalam Wardiyanto,
2011
:20 Kemenarikan
promosi Tingkat
kemenarikan promosi
Hybrid ordinally
Scale III.D.19
Kejelasan promosi
Tingkat kejelasan promosi
Hybrid ordinally
Scale III.D.20
Keputusan Berkunjung
Y
Keputusan berkunjung
merupakan respons pengunjung
hasil dari
serangkaian aktivitas
dan rangsangan
- rangsangaan serta
faktor organisasi
yang saling
mempengaruhi Kotler
dan Armstrong,
2012:153 Pemilihan
Produk atau Jasa
Tingkat keberagaman
produk wisata di Water Park
Bojongsari dibandingkan
produk wisata lain Hybrid
ordinally Scale
IV.A.1
Tingkat daya tarik produk wisata di
Water Park Bojongsari
dibandingkan produk wisata lain
Hybrid ordinally
Scale IV.A.2
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tingkat keunggulan produk wisata di
Water Park Bojongsari
dibandingkan produk wisata lain
Hybrid ordinally
Scale IV.A.3
Variabel Sub variabel
Konsep Indikator
Ukuran Skala
No. Item 1
2 3
4 5
6
Tingkat keunikan produk wisata di Water
Park Bojongsari
dibandingkan produk wisata lain
Hybrid ordinally
Scale IV.A.4
Pemilihan pemasok
saluran Tingkat kunjungan
berdasarkan kestrategisan di Water
Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale IV.B.5
Tingkat kemudahan akomodasi dalam
menjangkau Water Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale IV.B.6
Jumlah Kunjungan
Tingkat frekuensi berkunjung ke daya
tarik wisata Water Park Bojongsari
Hybrid ordinally
Scale IV.C.7
Tingkat kebutuhan berkunjung sesuai
kebutuhan
Hybrid ordinally
Scale IV.C.8
Pemilihan Waktu Kunjungan
Waktu kunjungan pada saat liburan
sekolahnasional
Hybrid ordinally
Scale IV.C.9
Waktu kunjungan pada saat waktu luang
Hybrid ordinally
Scale IV.C.10
Waktu kunjungan berdasarkan pada saat
kebutuhan khusus tugas sekolah,
family gatering, dll
Hybrid ordinally
Scale IV.C.11
Persyaratan Pelayanan
Tingkat ketepatan fasilitas wisata
terhadap keinginan wisatawan
Hybrid ordinally
Interval Scale IV.C.12
Tingkat kemampuan Water Park
Bojongsari untuk memberikan
pelayanan yang
Hybrid ordinally
Scale IV.C.13
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diinginkan wisatawan
Sumber: Pengelolaan Data 2013
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data ialah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kelompok data yaitu
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaksana riset dan dipergunakan sebagai bahan masukan riset yang diselenggarakan. Hasil
pengumpulan data primer lebih akurat bilamana penelitian dilakukan terhadap seluruh objek penelitian populasi, namun pengumpulan data primer lebih
banyak dilakukan dengan survey sampel, yaitu sebagian dari seluruh objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran.
2. Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh dari dua macam sumber, yaitu sumber dari dalam perusahaan dan luar perusahaan. Dari dalam perusahaan contohnya
laporan hasil penjualan, pendapatan, dan sebagainya. Sedangkan data dari luar perusahaan dapat dikumpulkan secara langsung melalui internet, dan sumber-
sumber lain yang bersangkutan.
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam melakukan penelitian ini, yang termasuk ke dalam sumber data sekunder adalah artikel, literatur, jurnal ilmiah, serta situs internet yang
berhubungan dengan penelitian. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai
berikut :
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
No. Data
Sumber Data Jenis Data
1.. Visitor Arrivals to Indonesia 2000-2011
Badan Pusat Statistik 2011
Data Sekunder 2.
Data kunjungan wisatawan ke Jawa Barat 2007-2011
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat, 2011
Data Sekunder 3.
Data kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata di wilayah
III Cirebon 2009-2011
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.Kota di
Jawa Barat 2011
Data Sekunder
4. Data Kunjungan wisatawan
ke daya tarik wisata Indramayu 2009-2011
DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2011
Data Sekunder
5. Data perkembangan
pengunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten
Indramayu 2009-2011
DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2011
Data Sekunder
6. Pengembangan wahana
Water Park Bojongsari
Data awal berdiri 2009
PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR
Indramayu
Data Sekunder
7. Pengembangan wahana
Water Park Bojongsari
2009-2010
PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR
Indramayu
Data Sekunder
8. Kunjungan wisatawan ke
obyek wisata Water Park
Bojongsari
PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR
Indramayu
Data Sekunder
9. Upaya Pengembangan
Produk Water Park Bojongsari 2010
PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR
Indramayu
Data Skunder
10. Tanggapan responden
Responden
Data Primer
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengenai atribut Produk Wisata
11. Tanggapan responden mengenai kunjungan
wisatawan ke Water Park Bojongsari 2010
Responden
Data Primer
Sumber : Berdasarkan Pengelolaan Data 2013
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2012:80 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyeksubyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Jadi seorang peneliti harus menentukan populasi terlebih dahulu untuk menjadi
sasaran penelitiannya. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada
penelitian ini adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke objek wisata Water Park
Bojongsari yang berjumlah 145.534 orang pada tahun 20112 PT. Mulya Jasa dan
DISPORABUDPAR Indramayu, 2013
3.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2012:81, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan
peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan adanya sampel, maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan
oleh peneliti menjadi lebih efisien. Menurut Husein Umar 2003:59, mengemukakan bahwa untuk menghitung
besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus: Rumus slovin tersebut adalah :
Husein Umar,2003,59 Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolelir
0,1 Kesalahan sampel yang dapat ditolerir
Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut: n = N
1 + Ne
2
n
=
145.534 .
1 + 143.534 0,1² n = 145.534 .
1 + 1455,34 n = 126.642 .
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1456,34 n = 99, 93 = 100 orang
Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah pengunjung yang akan diteliti sebanyak 100 orang.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono 2012:8 1 “Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel”. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu probability sampling
dan nonprobability sampling Sugiyono, 2012:81. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel.Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random, sampling area cluster sampling sampling menurut daerah.
sedangkan nonprobability sampling adalah tenik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuotal, purposive, jenuh, snowball.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah
teknik systematic random sampling atau teknik pengambilan sampel acak sistematis untuk populasi yang bergerak.
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono 2008:62 systematic random sampling adalah “metode
untuk mengambil sampel secara sistematis dengan jarak atau interval dari suatu kerangka yang telah diurutkan
”. Dengan demikian, tersedia populasi sasaran yang tersusun ordered population target merupakan prasyarat penting bagi
dimungkinkannya pelaksanaan pengambilan sampel dengan metode acak sistematis. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak mobile population
maka teknik pengambilan sampelnya dilakukan sebagai berikut: 1.
Tentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisnus yang berkunjung ke daya tarik wisata Water Park
Bojongsari Indramayu. 2.
Tentukan tempat tertentu sebagai check pont, dalam penelitian ini yang menjadi tempat check point adalah Water Park Bojongsari Indramayu.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Pada
penelitian ini waktu kongkrit yang digunakan oleh peneliti adalah hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00-15.00 WIB.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan dalam mendapatkan data untuk kepentingan penelitian melalui alat-alat pengumpulan data. Banyaknya data
yang terkumpul dapat menguji kebenaran hipotesis. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berkomunikasi langsung dari sumber yang bersangkutan. Wawancara ini
dilakukan pada pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu serta wisatawan yang berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu.
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang
diteliti. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu: a.
Perpustakaan Prodi MPP, perpustakaan UPI Pusat dan perpustakaan Universitas Maranatha
b. Skripsi dan penelitian terdahulu
c. Jurnal Manajemen Pemasaran Jasa
d. Media elektronik internet
3. Observasi
Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan terhadap objek yang ditujunya secara langsung yang juga berhubungan dengan masalah
yang diteliti yaitu mengenai pengaruh atribut produk wisata pada Water Park Bojongsari Indramayu terhadap keputusan berkunjung.
4. Studi dokumentasi
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi yaitu mengadakan penelaahan terhadap beberapa dokumen yang berkaitan dengan objek yang diteliti guna memperoleh informasi yang
relevan. 5.
Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan
dengan cara menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis untuk diberikan kepada responden. Dalam kuesioner ini, berisi pertanyaan mengenai
karakteristik responden, pengalaman responden, dan beberapa pertanyaan yang menggambarkan pengukuran indikator variabel X atribut produk wisata,
dan variabel Y yaitu keputusan berkunjung. Kuesioner ini ditujukan kepada wisatawan yang berkunjung ke Water Park Bojongsari.
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1 Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Menurut Sugiyono
2010:121 bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan pengukuran
rumus korelasi sederhana atau sering kali disebut sebagai korelasi Pearson dimana teknik korelasi ini masuk kategori statistik parametrik. Pengukuran pada analisis butir
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu sebagai
berikut:
√ Keterangan:
r = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor Total
= Jumlah skor dalam distribui X yang berskala Hybird Ordinally Interval = Jumlah skor dalam distribui Y yang berskala Hybird Ordinally Interval
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Keputusan pengujian validitas item instrumen adalah sebagai berikut: 1.
Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika r
hitung
≥ r
tabel
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r
hitung
r
tabel
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas tes ini adalah teknik n korelasi biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu. Artinya, adanya koefisien
validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, yang dapat diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut:
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Husein Umar, 2009:132 Nilai t dibandingkan dengan rumus harga t
tabel
dengan dk=n-2, dan taraf signifikasi
=0,1. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka data tersebut valid. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software komputer SPSS 16.0 menunjukan item-item
dalam pertanyaan valid karena lebih besar dibandingkan dengan
yang bernilai 0,374.
TABEL 3.3 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No. Item PernyataanPertanyaan
r
hitung
r
table
Keterangan ATRIBUT PRODUK WISATA TIRTA
Atraksi Wisata X1
1. Tingkat kemenarikan aktivitas wisata di
Water Park Bojongsari
0,864 0,374
Valid 2.
Tingkat kenyamanan iklim di Water Park Bojongsari
0,744 0,374
Valid 3.
Tingkat daya tarik wahana wisata 0,609
0,374 Valid
4. Tingkat kemenarikan desain kolam renang
di Water Park Bojongsari 0,698
0,374 Valid
5. Tingkat variasi atraksi wisata yang ada di
Water Park Bojongsari
0,670 0,374
Valid
Fasilitas Transportasi X2
6. Tingkat kemudahan mencapai Water Park
Bojongsari 0,793
0,374 Valid
7. Tingkat kenyamanan saat perjalanan ke
Water Park Bojongsari
0,893 0,374
Valid 8.
Tingkat kualitas sarana transportasi umum menuju di Water Park Bojongsari
0,710 0,374
Valid 9.
Tingkat keluasan Area Parkir 0,755
0,374 Valid
Sumber Daya Manusia X3
10. Tingkat keramahan karyawan di Water 0,845
0,374 Valid
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Park Bojongsari
11. Tingkat kerapihan karyawan di Water Park
Bojongsari 0,914
0,374 Valid
12. Tingkat pemahaman pemandu tentang wahana permaianan yang ditawarkan
0,749 0,374
Valid 13. Tingkat kesigapan Lifeguard penjaga
kolam renang 0,700
0,374 Valid
Fasilitas Pelayanan X4
14. Tingkat kebersihan di area Water Park Bojongsari
0,669 0,374
Valid 15. Tingkat keamanan di Water Park
Bojongsari 0,829
0,374 Valid
16. Tingkat kenyamanan tenda istirahat 0,768
0,374 Valid
17. Tingkat kemenarikan kios makanan 0,650
0,374 Valid
18. Tingkat kenyamanan kamar bilas 0,671
0,374 Valid
Unsur-Unsur Institusional X5
19. Tingkat kemenarikan Promosi 0,900
0,374 Valid
20. Tingkat kejelasan Promosi 0,859
0,374 Valid
KEPUTUSAN BERKUNJUNG Pemilihan ProdukJasa
1. Tingkat keberagaman produk wisata di Water Park
Bojongsari dibandingkan produk wisata lain
0,725 0,374
Valid
2. Tingkat daya tarik produk wisata Water Park
Bojongsari dibandingkan produk wisata lain
0,813 0,374 Valid
3. Tingkat keunggulan produk wisata Water Park
Bojongsari dibandingkan produk wisata lain
0,817 0,374 Valid
4. Tingkat keunikan produk wisata Water Park
Bojongsari dibandingkan produk wisata lain
0,810 0,374 Valid
Pemilihan Pemasok saluran
5. Tingkat kunjungan
berdasarkan kestrategisan di Water Park Bojongsari
0,708 0,374
Valid 6. Tingkat kemudahan transportasi dalam
menjangkau Water Park Bojongsari 0,846
0,374 Valid
Jumlah Kunjungan
7. Tingkat frekwensi berkunjung ke daya
tarik wisata Water Park Bojongsari 0,897
0,374 Valid
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
8. Tingkat keebutuhan berkunjung sesuai
kebutuhan. 0,931
0,374 Valid
Pemilihan Waktu Kunjungan
9. Waktu kunjungan pada saat liburan
sekolahnasional 0,826
0,374 Valid
10. Waktu kunjungan pada saat waktu luang 0,529
0,374 Valid
11. Waktu kunjungan berdasarkan pada saat kebutuhan khusus tugas sekolah, family
gatering, dll 0,666
0,374 Valid
Persyaratan Pelayanan
12. Tingkat ketepatan fasilitas wisata terhadap keinginan wisatawan.
0,877 0,374
Valid 14. Tingkat
kemampuan Water
Park Bojongsari untuk memberikan pelayanan
yang diinginkan wisatawan. 0,896 0,374
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013 Berdasarkan hasil pengelolaan data di atas mengenai pengukuran validitas
untuk variabel atribut produk wisata tirta menunjukan bahwa item – item pernyataan
dalam kuesioner karena skor skor r
hitung
lebih besar jika dibandingkan dengan r
tabel
yang bernilai 0,374. Pengukuran validitas terhadap dimensi atraksi wisata menujukan nilai tertinggi sebesar 0,864 pada item 1 untuk penyataan tingkat kemenarikan
aktivitas wisata di Water Park Bojongsari dan nilai terendah sebesar 0,609 pada item 3 untuk pernyataan tingkat daya tarik wahana wisata yang berada di Water Park
Bojongsari. Pada dimensi fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,893 pada item 7 untuk penyataan kenyamanan
saat perjalanan ke Water Park Bojongsari dan untuk nilai terendah sebesar 0,710 pada item 8 untuk pernyataan tingkat kualitas sarana transportasi umum menuju di Water
Park Bojongsari.
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengukuran validitas pada dimensi sumber daya manusia yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,914 pada item 10 untuk pernyataan tingkat kerapihan
karyawan di Water Park Bojongsari dan untuk nilai terendah 0,700 pada item 13 untuk pernyataan tingkat kesigapan lifeguard penjaga kolam renang. Pada dimensi
fasilitas pelayanan lainnya yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,829 pada item 15 untuk penyataan tingkat keamanan di Water Park Bojongsari dan untuk nilai
terendah sebesar 0,650 pada item 17 untuk pernyataan tingkat kemenarikan kios makan Water Park Bojongsari.
Pengukuran validitas pada dimensi unsur – unsur institusional yang
menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,900 pada item 19 untuk pernyataan tingkat kemenarikan promosi di Water Park Bojongsari dan untuk nilai terendah sebesar
0,859 pada item 20 untuk pernyataan tingkat kejelasan promosi di Water Park Bojongsari.
Berdasarkan pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk variabel keputusan berkunjung yaitu pilihan produkjasa menunjukan nilai tertinggi sebesar
0,817 pada item 3 untuk pernyataan tingkat keunggulan produk wisata Water Park Bojongsari dibandingkan dengan produk wisata lain dan untuk nilai terendah sebesar
0,725 pada item 1 untuk pernyataan tingkat keberagaman produk wisata Water Park Bojongsari dibandingkan produk wisata lainnya. Pada dimensi pemilihan pemasok
saluran yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,846 pada item 6 untuk pernyataan tingkat kemudahan transportasi dalam menjangkau Water Park Bojongsari dan untuk
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
nilai terendah sebesar 0,708 pada item 5 untuk pernyataan tingkat kunjungan berdasarkan kestrategisan di Water Park Bojongsari.
Pada dimensi jumlah kunjungan yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,931 pada item 8 untuk penyataan tingkat kebutuhan berkunjung sesuai kebutuhan
dan untuk nilai terendah sebesar 0,897 pada item 7 untuk pernyataan tingkat frekwensi berkunjung ke daya tarik wisata di Water Park Bojongsari. Pada dimensi
pemilihan waktu kunjungan nilai tertinggi sebesar 0,826 pada item 9 untuk pernyataan waktu kunjungan pada saat liburan sekolahnasional dan untuk nilai
terendah sebesar 0,529 pada item 10 untuk penyataan waktu kunjungan pada saat waktu luang.
Pengukuran validitas pada dimensi persyaratan pelayanan yang menunjukan nilai tertinggi sebesar 0,896 pada item 13 untuk penyataan tingkat kemampuan Water
Park Bojongsari untuk memberikan pelayanan yang diinginkan wisatawan dan untuk
nilai terendah sebesar 0,877 pada item 12 untuk pernyataan tingkat ketepatan fasilitas wisata terhadap keinginan wisatawan.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpulan data karena
instrument tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 2009:145. Reliabilitas menunjukkan keterandalan tertentu. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian
dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian Suharsimi Arikunto, 2009:196.
Koefisien Alpha Cronbach C α merupakan statistik yang paling umum
digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha
Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70 Hair, Anderson, Tatham Black,
1998:88. Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah:
2 2
11
1 1
t t
k k
r
Suharsimi Arikunto, 2006:196 Keterangan:
r
1
= Reliabilitas instrument K
= Banyak butir pertanyaan ∑ σt
2
= Jumlah varians butir σt
2
= Varians total Sedangkan rumus variansnya adalah:
N N
x x
2 2
2
Suharsimi Arikunto, 2006:184
Keterangan: σt
2
= Varians
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
∑X = Jumlah skor
N = Jumlah responden
Keputusan uji reliabilitas instrumen berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1.
Jika koefisien internal seluruh item
r
hitung
r
tabel
dengan tingkat kesalahan 10 maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item r
hitung
r
tabel
dengan tingkat kesalahan 10 maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Hasil pengujian uji reliabilitas yang terdiri atribut produk wisata yang terdiri dari atraksi wisata, fasilitas transportasi, sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan
dengan keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produkjasa, pemilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu, persyaratan pelayanan,
pembayaran. Pengujian tersebut menggunakan SPSS 16.0 model product moment Pearson
dapat dikatakan reliabel. Hal tersebut dikarenakan nilai reliabiliatas untuk kedua variabel tersebut sebesar 0,839 dan 0,769 lebih besar dari nilai minimal yaitu 0,70.
TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No. Variabel
Alpha Cronbach
Keterangan
1. Atribut Produk Wisata Tirta
0, 839 Reliabel
2. Keputusan Berkunjung
0,769 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain :
1. Analisis deskriptif tentang atribut produk wisata di Water Park Bojongsari.
2. Analisis deskriptif keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Analisis deskriptif yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul yang berasal dari jawaban responden atas
item-item dalam kuesioner. Analisis deskriptif, bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah
dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu signifikansinya Sugiyono, 2008:144. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Menurut Hair Bush 2002:42
2 “Skala likert ialah format skala yang meminta
responden untuk menunjukkan sejauh mana mereka setuju atau tidak setuju dengan serangkaian keyakinan mental atau pernyataan keyakinan perilaku yang diberikan
objek .
skala Likert dimodifikasi diperluas dari format lima titik awal ke salah satu format enam poin dengan deskriptor skala besar seperti pasti setuju, umumnya setuju,
sedikit setuju, sedikit tidak setuju, umumnya tidak setuju, pasti tidak setuju atau format tujuh point pilihan bebas dengan ini deskriptor yang sama ditambah tidak
setuju atau tidak setuju dalam tengah. Selain itu, banyak peneliti telah diperlakukan
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
format skala Likert sebagai ordinal skala interval. Sedangkan untuk mengkategorikan
hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0 sampai 100. Melalui bantuan alat statistik untuk mengeloh data.
Dalam penelitian ini, Setiap pendapat responden atas pernyataan diberi nilai, sedangkan untuk mengkategorikan hasil perhitungan digunakan kriteria penafsiran
yang diambil dari 0 sampai 100. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas –
batas adalah sebagai berikut.
TABEL 3.5 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No. Kriteria Penafsiran
Keterangan
1 Tidak Seorangpun
2 1 - 25
Sebagian Kecil 3
26 - 49 Hampir Setengahnya
4 50
Setengahnya 5
51 - 75 Sebagian Besar
6 76 - 99
Hampir Seluuhnya 7
100 Seluruhnya
Sumber: Ali 1985:184
Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, yaitu:
1. Tanggapan wisatawan nusantara mengenai atribut produk wisata tirta di objek
wisata Water Park Bojongsari yang terdiri dari atraksi wisata dan kegiatan wisata yang menjadi objekdaya tarik wisata, fasilitas transportasi dan
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pelayanan lainnya, sumberdaya manusia, fasilitas pelayanan lainnya, dan unsur-unsur institusional.
2. Tanggapan wisatawan nusantara mengenai keputusan berkunjung yang terdiri
dari pemilihan produkjasa, pemilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu, persyaratan pelayanan.
3.2.7.2 Rancangan Anilis Data Verifikatif
a. Menghitung frekuensi f setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban
responden pada setiap pertanyaan. b.
Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi ρ setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi dengan jumlah responden. c.
Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban pertanyaan.
d. Menentukan nilai batas Z tabel normal untuk setiap pertanyaan dan setiap
pilihan jawaban pernyataan. e.
Menentukan nilai interval rata-rata scale value untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
owerLimit AreaBelowL
pperLimit AreaBelowU
pperLimit DencityAtU
owerLimit DencityAtL
ScaleValue
f. Menghitung nilai hasil transformasi setiap pilihan jawaban melalui rumus
persamaan berikut:
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan pasangan data variabel independent dan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku
untuk pasangan variabel tersebut.
2. Teknik Analisi Korelasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal. Hasil analisis regresi berganda adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel independen
beserta dimensi turunan. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi variabel dependen dengan suatu persamaan. selanjutnya dalam regresi berganda selain
mengukur pengaruh hubungan antara dua variabel atau lebih beserta dimensi dari Variabel X, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dan
dimensi variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Sedangkan
variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap dalam pengambilan sampel yang berulang. Untuk mengetahui kuat rendahnya hubungan pengaruh, maka
menurut Sugiyono 2010:250 dapat digunakan pedoman seperti pada tabel berikut:
TABEL 3.6 KLASIFIKASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0, 199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2010:250 Nilai hasil transformasi : score = scale value
minimun
+ 1
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Uji asumsi regresi
1. Uji asumsi normalitas
Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sulianto
2005:76 ”Data sampel hendaknya memenuhi persyaratan distribusi normal”. Data yang mengandung data ekstrim
biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak disekitar garis diagonal pada
normal probability plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas.menurut Sulianto
2005:67 dilakukan sebagai berikut. a.
Masukkan data yang akan diuji normalitas di data view, sedangkan di variable view
beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu regression, kemudian klik liner. Masukkan variabel y pada kotak dependent, dan variabel
x pada kotak independent. b.
Kik plots, lalu pada y pilih dependent sedangkan x diisi zresid. Pada standardized residual plots
klik histogram dan normal probability plot, lalu continue
. 2. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga akurasi hasil prediksi menjadi meragukan, gejala heteroskedastisitas akan
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ditunjukkan oleh koefesien regresi dari masing-masing variable independen terhadap nilai absolut residunya e. Menurut Sulianto 2005:73 dilakukan sebagai berikut:
a. Masukkan data yang akan diuji heteroskedastisitas di data view, sedangkan di
variable view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu
regression, kemudian klik liner. Masukkan variabel y pada kotak dependent,
dan variabel x pada kotak independent. b.
Klik save pada residual klik unstandardized, abaikan pilihan lain, lalu klik transform, target variabel diisi dengan abresid, lalu numeric expression diisi
dengan ABS res_1, klik OK c.
Tampak pada data view, terjadi penambahan 2 kolom sebagai akibat proses perhitungan diatas sebagai berikut, klik analyze, lalu regresion, lalu linier,
masukkan variabel abresid, Masukkan variabel y pada kotak dependent, dan variabel x pada kotak independent, abaikan piliha lain lalu tekan OK. Menurut
Sulianto 2005:73, jika nilai probabilitasnya lebih besar dari nilai alphanya 0,05,
maka dapat
dipastikan model
tidak mengandung
unsur heteroskedastisitas.
3. Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas merupakan terdapat hubungan linear yang sempurna atau
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi, yaitu terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti. Untuk mengetahui terjadinya
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
multikoliniearitas dalam penelitian ini digunakan nilai VIF dengan bantuan program SPSS yang menurut Sulianto 2005:73 dilakukan sebagai berikut:
a. Masukkan data yang akan diuji multikoliniearitas di data view, sedangkan di
variable view beri nama data tersebut. Kemudian klik analyze, lalu
regression, kemudian klik liner. Masukkan variabel y pada kotak dependent,
dan variabel x pada kotak independent. Klik statistics pada regresion coefisient
b. Lalu aktifkan covariance matrix dan collinearity, nonaktifkan estimates dan
model fit lalu klik continue c.
Pada coefficients model dikatakan tidak terjadi multikoliniear apabila nilai VIF 10 dan output pada coefficients correlations model dikatakan tidak
terjadi multikoliniear karena nilai korelasi antar variabel bebasnya 0,5. Persamaan regresi berganda dirumuskan :
Keterangan : a
= Harga Y, jika X = 0 b
= Angka arah koefisien berganda X
1
, = Atraksi wisata dan kegiatan wisata
X
2
= Fasilitas trasnportasi X
3
= Sumber daya manusia SDM X
4
= Fasilitas pelayanan lainnya X
5
= Unsur – unsur Institusional
Y = a + biX
1
+ biX
2
+ biX
3
+ biX
4
+ biX
5
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yaitu meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen
kriterium, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi dinaik turunkan nilainya. Jadi analisis regresi linear berganda dapat
dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua Sugiyono, 2010:277. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan antara atribut produk wisata X yang terdiri dari atraksi wisata dan kegiatan wisata X
1
, fasilitas transportasi X
2
, Sumber daya manusia SDM X
3
, dan fasilitas pelayanan lainnya X
4
, Unsur-unsur institusional X
5
terhadap keputusan berkunjung Y, maka terlebih dahulu hipotesis konseptual tersebut
digambarkan dalam sebuah paradigma seperti pada Gambar 3.1 yang selanjutnya akan diterjemahkan ke dalam sub hipotesis yang menyatakan pengaruh subvariabel
independen terhadap variabel dependen.
X
1
X
.2
Y X
.4
X
.5
X
.3
Ɛ
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA
Sebagai langkah terakhir dari analisis data ialah pengujian hipotesis untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda antara variabel X dan Y.
a. Pengujian secara simultan
Pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji F dihitung dengan rumus :
Sumber : Sugiyono 2010:257 Keterangan
R : Koefisien korelasi ganda k
: Jumlah variabel independen n
: jumlah anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan untuk hipótesis yang diajukan adalah:
Jika F
hitung
F
tabel
maka tolak H
o
signifikan Jika F
hitung
F
tabel
maka tolak H
a
tidak signifikan Secara statistik hipótesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat di tulis sebagai berikut: 1.
Ho : ρ = 0 , artinya : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara atribut produk wisata terhadap
keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Ha : ρ ≠ 0 , artinya:
Terdapat pengaruh yang signifikan antara atribut produk wisata terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
b. Pengujian secara parsial
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dan tabel yaitu dengan menggunakan rumus uji t adalah:
√ √
sumber : Sugiyono,2010:250 Keterangan:
t : t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel r : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden Kriteria pengambilan keputusan untuk hipótesis yang diajukan adalah:
Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima dan H
a
ditolak Hipótesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan
atau penolakan hipotesis dapat di tulis sebagai berikut. Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima : H
= 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara atraksi wisata dan kegiatan wisata terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Bayu Sutrisno, 2013 Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari
Indramayu Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
a
≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara atraksi wisata dan kegiatan wisata terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima : H
= 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas trasnportasi
terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari. H
a
≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas trasnportasi terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima : H
= 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber daya manusia SDM terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
H
a
≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber daya manusia SDM terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak dan H
a
diterima : H
= 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas pelayanan lainnya terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.
H
a
≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas pelayanan lainnya terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari.