PENGARUH ATRIBUT PRODUK WISATA TIRTA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU: Survey Terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1661/UN.40.25.2/PL/2013/UN

PENGARUH ATRIBUT PRODUK WISATA TIRTA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WATER PARK BOJONGSARI

INDRAMAYU

(Survey Terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Skripsi Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh Bayu Sutrisno

0804606


(2)

Bayu Sutrisno, 2013

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH ATRIBUT PRODUK WISATA TIRTA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WATER PARK BOJONGSARI

INDRAMAYU

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si. NIP. 19590515 198601 1 001

Pembimbing II

HP. Diyah Setiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001

Mengetahui : Ketua Program Studi, Manajemen Pemasaran Pariwisata

HP. Diyah Setiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001


(3)

Bayu Sutrisno NIM. 0804606

PENGARUH ATRIBUT PRODUK WISATA TIRTA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WATER PARK BOJONGSARI

INDRAMAYU

Oleh Bayu Sutrisno

Sebuah skripsi yang Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata

© Bayu Sutrisno 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

i Bayu Sutrisno, 2013

ABSTRAK

Bayu Sutrisno (0804606), “Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu(Survey Terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu), dibawah bimbingan Dr. H. Hari Mulyadi M.Si. dan HP. Diyah Setyorini MM.

Saat ini pariwisata telah menjadi motor penggerak sosial dan ekonomi dunia, dan telah menjadi salah satu motor penggerak utama di dalam perdagangan internasional. Pengembangan dan pembangunan sektor pariwisata seharusnya bisa dijadikan pendapatan asli daerah dengan cara mengembangkan potensi yang sudah ada seperti keindahan alam dan kebudayaan dengan tujuan menarik minat wisatawan nusantara yang selanjutnya bisa dikenal oleh wisatawan mancanegara. Kabupaten Indramayu adalah salah satu daerah tujuan wisata yang memiliki banyak objek wisata berupa pantai – pantai, bendungan, wisata budaya, maupun wisata kulinernya. Relatif langkanya kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi, disamping menjadikan Kabupaten Indramayu tidak termasuk sebagai daerah tujuan wisata, baik lokal maupun regional, juga menjadikan sebagian besar warganya menjadi pelancong dan membelanjakan uangnya di daerah lain untuk berwisata, tentu saja mengundang keprihatinan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu (PEMKAB). Terkait dengan kondisi tersebut, PEMKAB Indramayu melaksanakan program pembangunan di sektor kepariwisataan yaitu dengan dibangunnya kawasan wisata terpadu yang diberi nama Kawasan Wisata Bojongsari dan membangun Water Park Bojongsari Indramayu. Pihak Water Park Bojongsari Indramayu berfokus pada upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melakukan program atribut produk wisata tirta. Kunjungan akan meningkat apabila proses atribut produk wisata tirta kepada pengunjung sesuai dengan apa yang dipersepsikan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atribut produk wisata tirta, gambaran keputusan berkunjung wisatawan dan pengaruh atribut produk wisata tirta terhadap keputusan berkunjung. Objek dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah atribut produk wisata tirta (X). Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah keputusan berkunjung (Y). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, dengan metode explanatory survey. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda dengan program SPSS 16.0. for windows. Hasil penelitian menunjukan secara simultan atribut produk wisata tirta berpengaruh terhadap keputusan berkunjung. Namun secara parsial hanya sub variabel atraksi wisata,fasilitas pelayanan, dan unsur-unsur institusional yang


(5)

ii

berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, sedangkan fasilitas transportasi dan sumber daya manusia tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan berkunjung. Kata Kunci: Atribut Produk Wisata Tirta, Keputusan Berkunjung

ABSTRACT

Bayu Sutrisno (0804606), "The Influence of Product Attributes on Decision Water Tourism Been to Water Park Bojongsari Indramayu" (Survey of toward tourist archipelago Been to Water Park Bojongsari Indramayu), under supervised by Dr. H. Hari Mulyadi M.Si. and HP. Diyah Setyorini MM.

Nowadays tourism has become a driving force of social and economic world, and has become one of the major driving force in the international trade. Development and the development of the tourism sector should be used as revenue potential by developing existing ones such as natural beauty and culture with the aim of attracting tourists which in turn could be known by foreign tourists. Indramayu district is one of the tourist destination that has many attractions such as beaches - beaches, dams, cultural tourism, and culinary tourism. The relative scarcity of the tourist area of interest to visit, besides making Indramayu district does not include as a tourist destination, both locally and regionally, also makes the most of its citizens to be travelers and spend their money in other areas to travel, of course invite its own concerns to Indramayu District Government (district government). Associated with these conditions, Indramayu district government carry out development programs in the tourism sector with the construction of an integrated tourism area called Area Tourism Bojongsari and build Water Park Bojongsari Indramayu. Water Park Party Bojongsari Indramayu focuses on efforts to increase tourist visits to undertake a program of water tourism product attributes. Visits will increase if the water tourism product attributes to the visitor in accordance with what is perceived travelers. This study aims to describe the product attributes Water tourism, travelers visiting picture-making and influence of water tourism product attributes to the decision to visit. Objects in this study were tourists who visit to Water Park Bojongsari Indramayu. The independent variable in this study is water tourism product attributes (X). The dependent variable in this study is the decision to visit (Y). This study uses descriptive and verification, with explanatory survey method. While the data analysis technique used is the technique of multiple regression analysis using SPSS 16.0. for windows. The results showed simultaneous water tourism product attributes affect the decision to visit. But only partially sub variables tourist attraction, service facilities, and institutional elements that influence the decision to visit, while the transport facilities and human resources do not have any impact on the decision to visit.


(6)

iii Bayu Sutrisno, 2013


(7)

ix

DAFTAR ISI

Cover

Abstrak ………. i

Abstract ………. ii

Kata Pengantar ……… iii

Ucapan Terima Kasih ……….. iv

Daftar Isi ………... ix

Daftar Tabel ………. xv

Daftar Gambar ………. xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilitian ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 20

1.3 Tujuan Penelitian ………. 20

1.4 Kegunaan Penelitian ……… 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ………. 22

2.1.1 Atribut Produk Wisata ………... 22

2.1.1.1 Atribut Produk Wisata Bagian dari Bauran Pemasaran ……….. 22

2.1.1.2 Pengertian Produk Wisata ………..… 25

2.1.1.3 Water Park Sebagai Produk Wisata 27 2.1.1.4 Karakteristik Produk Wisata ……….. 31

2.1.1.5 Pengertian Atribut Produk Wisata ………. 33

2.1.1.6 Pentingnya Atribut Produk Wisata …….... 41


(8)

x Bayu Sutrisno, 2013

2.1.2.1 Definisi Keputusan Berkunjung …………. 43

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ………. 47

2.1.2.3 Tipe-Tipe Keputusan Berkunjung ……….. 53

2.1.2.4 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Berkunjung ………. 55

2.1.2.5 Keputusan Berkunjung Wisatawan ……… 59

2.1.3 Pengaruh Atribut Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu …………..……… 62

2.1.4 Resume Hasil Penelitian Terdahulu & Orisinalitas Penelitian ………... 63

2.2 Kerangka Pemikiran ………. 65

2.3 Hipotesis ……….. 75

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………... 78

3.2 Metode Penelitian ……… 78

3.2.1 Jenis Penelitian & Metode Penelitian yang Digunakan ……….. 79

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ……….. 80

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ………... 85

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ………... 87

3.2.4.1 Populasi ……….. 87

3.2.4.2 Sampel ……… 87

3.2.4.3 Teknik Sampling ……… 89

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 90

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……….. 92


(9)

xi

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ……… 98

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan pengujian Hipotesis 100 3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif……... 100

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif…….. 102

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis………..…….. 107

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Pengunjung Water Park Bojongsari Indramayu………... 111

4.1.1 Profil Perusahaan ………... 111

4.1.1.1 Identitas Perusahaan ……….. 111

4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ………... 113

4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan Water Park Bojongsari Indramayu ……….. 115

4.1.2 Profil Karakteristik Pengunjung Water Park Bojongsari Indramayu……… 117

4.1.2.1 Karakteristik Responden Water Park Bojongsari Indramayu………. 117

4.1.2.1.1 Karakteristik Responden dilihat dari Jenis Kelamin………... 118

4.1.2.1.2 Karakteristik Responden dilihat dari Usia ….………... 119

4.1.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ………... 120

4.1.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan……… 122

4.1.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir……….. 123 4.1.2.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan 125


(10)

xii Bayu Sutrisno, 2013

Asal Kota………

4.1.2.2 Pengalaman Responden Water Park

Bojongsari Indramayu………. 127

4.1.2.2.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan ke Water Park Bojongsari

Indramayu………... 127

4.1.2.2.2 Pengalaman Responden Ke Water Park Bojongsari Indramayu dilihat dari Sumber

Informasi ………... 128

4.1.2.2.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih ke Water Park Bojongsari

Indramayu………... 129

4.1.2.2.4 Pengalaman Responden Berdasarkan

FrekuensiBerwisata………. 131

4.1.2.2.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Obyek Daya Tarik Wisata Selain Water

ParkBojongsari Indramayu……… 132 4.1.2.2.6 Pengalaman Responden Berdasarkan

Alat Transportasi ke Water Park

Bojongsari Indramayu………. 133

4.1.2.2.7 Pengalaman Responden Berdasarkan

Teman Berkunjung ke Water Park

Bojongsari Indramayu………. 135

4.1.2.2.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Teman Berkunjung ke Water Park

Bojongsari Indramayu………. 136

4.1.2.2.9 Pengalaman Responden Mengenai Wahana yang Sering digunakan di Water


(11)

xiii

4.1.2.3 Keterkaitan Antara Karakteristik

Responden dengan Pengalaman Responde 139 4.1.2.3.1 Keterkaitan Antara Asal Wisatawan dan

Teman Berkunjung ……….……… 139

4.1.2.3.1 Keterkaitan Antara Pekerjaan

Responden dengan Jumlah Teman

Berkunjung ……….……… 141

4.1 Pelaksanaan Atribut Produk Wisata Tirta Water Park

Bojongsari Indramayu………... 142

4.2.1 Atraksi Wisata dalam Atribut Produk Wisata

Tirta………... 142 4.2.2 Fasilitas Transportasi dalam Atribut Produk Wisata

Tirta………... 144 4.2.3 Sumber Daya Manusia dalam Atribut Produk

Wisata Tirta………... 146

4.2.4 Fasilitas Pelayanan Lain dalam Atribut Produk

Wisata Tirta………... 148

4.2.5 Unsur – Unsur Institusional dalam Atribut Produk

Wisata Tirta………... 149

4.2.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Pengunjung Terhadap Pengembangan Atribut Produk Wisata Tirta di Water Park Bojongsari Indramay………..

151

4.3 Tanggapan Keputusan Berkunjung Wisatawan Nusantara

ke Water Park Bojongsari Indramayu ………. 153 4.3.1 Pemilihan Produk atau Jasa……….. 154 4.3.2 Pemilihan Pemasok atau Saluran……….. 155


(12)

xiv Bayu Sutrisno, 2013

4.3.3 Pemilihan Jumlah Kunjungan ……….. 156

4.3.4 Pemilihan Waktu Kunjungan ….……….. 158

4.3.5 Persayaratan Pelayanan ….……….. 159

4.3.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung ……….. 160

4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel….……….. 163

4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi..……….. 163

4.4.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 168

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikasi Secara Simultan (Uji F) ………... 170

4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikasi Secara Parsial (Uji t) ………... 171

4.4.5 Model Persamaan Regresi Berganda ……….. 174

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian….……….. 176

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ……… 176

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik………..…….. 177

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ………... 179

5.2 Rekomendasi ………. 180

Daftar Pustaka……….. Xx Daftar Lampiran ……….. xxii


(13)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Data Kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat ………

5 1.2 Data Kunjungan Wisatawan ke Daya Tarik Wisata di Wilayah

III Cirebon………..

8 1.3 Data Kunjungan Wisatawan ke Daya Tarik Wisata

Indramayu ………...

. 9

1.4 Data Perkembangan Pengunjung ke Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Indramayu ………..………..

10

1.5 Wahana Water Park Bojongsari Awal Berdiri……….. 12

1.6 Pengembangan Wahana Water Park Bojongsari ……….. 13

1.7 Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Water Park

Bojongsari ………...

15 1.8 Upaya Pengembangan Produk Water Park Bojongsari ………. 19 2.1 Definisi Atribut Produk Menurut Beberapa Ahli …………... 33


(14)

xvi Bayu Sutrisno, 2013

2.3 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Atribut Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung ………...

64

3.1 Operasionalisasi Variabel ………... 81

3.2 Jenis dan Sumber Data …………..………. 86

3.3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ……… 94

3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ………... 100

3.5 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden……….. 102

3.6 Klasifikasai Koefisien Korelasi ………. 104

4.1 Wahana di Water Park Bojongsari Indramayu ………... 115

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……... 118

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………...……... 119

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan……….……... 121

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan …….… 122

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir ...… 124

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Kota ……...……... 125

4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke Water ParkBojongsari Indramayu ………. 127

4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi Mengenai Water Park Bojongsari Indramayu ……… 128

4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Wisatawan Memilih Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 130

4.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Wisata ke Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 131

4.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Obyek Daya Tarik Wisata Selain ke Water Park Bojongsari Indramayu …………. 132

4.13 Pengalaman Responden Berdasarkan Transportasi ke Water Park Bojongsari Indramayu ……….………….. 134


(15)

xvii

4.14 Pengalaman Responden Berdasarkan Teman Berkunjung ke

Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 135 4.15 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Teman

Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu ……… 136 4.16 Pengalaman Responden Mengenai Wahana yang Sering

Digunakan ………...……… 138

4.17 Keterkaitan Antara Asal Wisatawan dengan Teman

Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu ……… 140 4.18 Keterkaitan Antara Pekerjaan Wisatawan dengan Jumlah

Teman Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu …… 141 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Atraksi Wisata di Water Park

Bojongsari Indramayu ……… 143

4.20 Tanggapan Responden Terhadap Fasilitas Transportasi di

Water ParkBojongsari Indramayu ………. 145

4.21 Tanggapan Responden Terhadap Sumber Daya Manusia di

Water Park Bojongsari Indramayu ………. 146 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Fasilitas Pelayanan Lainnya

di Water ParkBojongsari Indramayu ……… 148

4.23 Tanggapan Responden Terhadap Unsur – Unsur Institusional

di Water ParkBojongsari Indramayu ………. 150

4.24 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Pengunjung Terhadap Atribut

Produk Wisata Tirta di Water ParkBojongsari Indramayu …... 151 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung

Berdasarkan Pemilihan Produk di Water Park Bojongsari

Indramayu ………... 154

4.26 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Pemasok di Water Park Bojongsari

Indramayu ………... 156

4.27 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung Berdasarkan Pemilihan Jumlah Kunjungan di Water Park


(16)

xviii Bayu Sutrisno, 2013

Bojongsari Indramayu ……… 157

4.28 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung Berdasarkan Waktu Berkunjung di Water Park Bojongsari

Indramayu ………... 158

4.29 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Berkunjung Berdasarkan Persyaratan Pelayanan di Water Park Bojongsari

Indramayu ………... 159

4.30 Rekapitulasi Hasil Tanggapan RespondenTerhadap Keputusan

Berkunjung di Water ParkBojongsari Indramayu ………. 161

4.31 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Penelitian ………...……... 164 4.32 Uji Asumsi Multikolineritas Pada nilai VIF ….………...……... 168 4.33 Output Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap

Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu 169

4.34 Tabel ANOVA ……… 170

4.35 Tabel Koefisien ……….. 171

4.36 Pengaruh Regresi ……… 175

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Hal

1.1 Visitor Arrivals To Indonesia 2000 - 2011 ..………... 4

2.1 Pentingnya Atribut Produk Wisata ………. 42

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perilaku Pembelian …. 48

2.3 Model Perilaku Pembelian .………...………. 52

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian...…………..…... 55 2.5 Kerangka Pemikiran Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta

Terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari


(17)

xix

2.6 Paradigma Penelitian Pengaruh Atribut Produk Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari

Indramayu ………... 75

3.1 Regresi Berganda ………... 108

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……... 119

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………...……... 120

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per

Bulan……….……... 122

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan …….… 123 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir ...… 125 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Kota ……...……... 126 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ke

Water ParkBojongsari Indramayu ………. 128

4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Mengenai Water Park Bojongsari Indramayu ……… 129

4.9 Pengalaman Responden Berdasarkan Wisatawan Memilih

Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 130 4.10 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Wisata ke

Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 132

4.11 Pengalaman Responden Berdasarkan Obyek Daya Tarik

Wisata Selain ke Water Park Bojongsari Indramayu …………. 133 4.12 Pengalaman Responden Berdasarkan Transportasi ke Water

Park Bojongsari Indramayu ……….………….. 134

4.13 Pengalaman Responden Berdasarkan Teman Berkunjung ke

Water Park Bojongsari Indramayu ……….……… 136 4.14 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Teman

Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu ……… 136 4.15 Pengalaman Responden Mengenai Wahana yang Sering


(18)

xx Bayu Sutrisno, 2013

4.16 Keterkaitan Antara Asal Wisatawan dengan Teman

Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu ……… 140

4.17 Keterkaitan Antara Pekerjaan Wisatawan dengan Jumlah Teman Berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu …… 142

4.18 Atribut Produk Wisata Tirta di Water Park Bojongsari Indramayu ………...………… 153

4.19 Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu 162 4.20 Histogram Dependent Variable …..………... 165

4.21 Normal Probability Plot ..………... 166

4.22 Uji Asumsi Heteroskedastisitas……...………... 167


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Saat ini pariwisata telah menjadi motor penggerak sosial dan ekonomi dunia, dan telah menjadi salah satu motor penggerak utama di dalam perdagangan internasional. Pendapatan Negara yang selama ini diperoleh dari sektor minyak dan gas adalah sangat terbatas. Apabila terus-menerus dieksplorasi dan tidak mencari sumber pendapatan yang baru, maka pada ahirnya akan habis. Hal inilah yang harus menjadi acuan bagi Pemerintah untuk dapat mencarikan alternatif lain guna menjaga sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi tersebut agar tidak dieksplorasi secara berlebih. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia,

World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial ekonomi. Pariwisata telah disepakati oleh dunia internasional sebagai salah satu industri potensial yang mampu memberikan devisa yang sangat besar, karena pasarnya yang luas mencakup seluruh dunia dan tidak mengenal batasan usia. Sektor pariwisata diyakini tidak hanya sekedar mampu menjadi sektor andalan dalam usaha meningkatkan perolehan devisa untuk pembangunan saat ini. Pada awalnya pariwisata merupakan kegiatan yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir


(20)

orang-Bayu Sutrisno, 2013

orang yang relatif berada dalam hal finansial, namun saat ini pariwisata sudah menjadi hak azasi manusia.

Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah berbagai persepsi manusia dalam memandang kegiatan pariwisata. Semakin memudarnya hambatan jarak dan waktu akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan pariwisata sebagai suatu penghubung antar satu benua dengan benua lainnya, antar satu Negara dengan Negara lainnya, bahkan antar satu wilayah dan wilayah lainnya. Globalisasi menyebabkan terjadinya keterkaitan antara Negara dan saling pengaruh dan mempengaruhi dan terjadinya saling tukar menukar dan berbagi (sharing) di berbagai sisi kehidupan manusia terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi, termasuk dalam hal industri pariwisata.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup diandalkan oleh beberapa negara di Dunia termasuk di Negara-negara kawasan Asia Pasifik. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki peran angka pertumbuhan yang cukup signifikan. Indonesia merupakan negara di wilayah Asia Pasifik yaitu negara yang tergabung dalam ASEAN, yang memiliki potensi sumber daya pariwisata yang sangat potensial.

Keanekaragaman potensi pariwisata Indonesia memiliki kondisi obyektif berpeluang mengambil posisi dan peran yang besar pula dikomunitas ASEAN. Sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia, dari daratan, pegunungan,


(21)

hingga laut dan kawasan-kawasan pesisir Indonesia akan menjadi destinasi wisata yang menawarkan attractiveness bagi hampir setiap tipe dan tingkat segmen konsumen dan bangsa -bangsa di dunia. Lagipula, posisi geografis di katulistiwa dan situasi musim yang hanya membagi periode musim hujan dan kemarau sesungguhnya menciptakan kondisi dan karakter yang membuat negeri ini ideal dikunjungi sepanjang tahun. Tapi di sisi lain pariwisata Indonesia akan menghadapi persaingan yang semakin ketat untuk merebut pangsa pasar pariwisata dunia. Hal ini berkaitan dengan ketertarikan para wisatawan dunia terhadap destinasi-destinasi atau daya tarik wisata yang ada di Indonesia.

Destinasi pariwisata adalah suatu entitas yang mencakup wilayah geografis tertentu yang didalamnya terdapat komponen produk pariwisata (attraction amenities, accebilities) dan layanan, serta unsur pendukung lainnya (masyarakat, pelaku industri pariwisata, dan institusi pengembang) yang membentuk sistem yang sinergis dalam menciptakan motivasi kunjungan serta totalitas pengalaman kunjungan bagi wisatawan (Keis Helber, 1978)

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Berdasarakan pengertian diatas, destinasi sangat erat sekali hubungannya dengan pariwisata, karena semakin menarik destinasi yang ada di Indonesia, semakin meningkatkan pula ketertarikan para wisatawan mancanegara terhadap Indonesia. Indonesia sendiri memiliki modal pariwisata yang sangat beragam dalam melengkapi kemenarikan destinasi wisata itu sendiri, mulai dari sumber daya alam (iklim, pantai, laut, hutan, maupun bentuk tanah), sumber daya budaya (tempat bersejarah, museum,


(22)

Bayu Sutrisno, 2013

masyarakat local, kuliner), fasilitas rekreasi (taman hiburan), event, daya tarik psikologi (romantik, petualangan, olahraga). Semuanya tersebar di 17005 pulau di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Sumber : Badan Pusat Statistik 2011

GAMBAR 1.1

VISITOR ARRIVALS TO INDONESIA 2000-2011

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan mancanegara ke Indonesia terus mengalamai kenaikan pada tiga tahun terahir, pada tahun 2010 mengalami kenaikan dari tahun 2009 sebesar 6.323.730 menjadi 7.002.944. Pada tahun 2011, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai angka 7.649.731 orang. Peningkatan ini menunjukan secara tidak langsung juga menambah jumlah devisa negara yang dihasilkan dari sektor pariwisata yang mencapai US $ 8,5 Milyar pada tahun 2011. Peningkatan tersebut merupakan peningkatan yang paling tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya, terutama pada tahun 2003 yang hanya menerima kunjungan sebesar 4.467.021. Indonesia sebagai

5.064.217 5.153.620 5.033.400 4.467.021

5.321.165

5.002.101 4.871.351 5.505.759

6.234.497 6.323.730 7.002.944

7.649.731

5,7 5,4

4,4 4,0 4,7 4,5 4,4 5,3 7,3

6,4 7,6 8,5 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 8.000.000 9.000.000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Jumlah Wisman Devisa (US$ milyar)


(23)

salah satu kawasan ASEAN dan negara yang mempunyai potensi pariwisata yang sangat beragam, mengalami laju pertumbuhan wisatawan yang keadaanya tidak pasti. Laju pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sangatlah fluktuatif dan dipengaruh oleh beberapa faktor penyebab yang berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Isu krisis keuangan belakangan ini yang terjadi di berbagai belahan dunia ditengarai sebagai faktor yang mempengaruhi kedatangan wisatawan ke Indonesia. Oleh karena itu Indonesia harus mempersiapkan berbagi strategi untuk menarik kunjungan wisatawan.

Indonesia memiliki 33 provinsi dan masing-masing provinsi tersebut memiliki berbagai spot-spot destinasi yang sangat menarik yang sangat diminati sekali oleh berbagai wisatawan dalam maupun luar negeri. Diantaranya adalah Jawa Barat, kunjungan wisatawan dari mancanegara ke Jawa Barat sangatlah memiliki prospek yang cukup menguntungkan, karena pengaruh kunjungan wisatawan sangat membantu dalam hal ekonomi masyarakat, masyarakat memilki mata pencaharian dari imbas pariwisata. Pajak yang dikeluarkan para wisatawan di kawasan destinasi wisata menjadi penghasilan dari masyarakat itu sendiri dan akan berpengaruh terhadap penghasilan daerah dan berimbas pula pada negara. Dapat kita lihat gambar 1.1 dibawah ini, betapa potensial sekali perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat.

TABEL 1.1


(24)

Bayu Sutrisno, 2013

TAHUN 2007-2011 Tahun Wisatawan

Nusantara

Wisatawan Asing

Pertumbuhan (%) Wisnus Wisman

2009 24.075.027 254.551 1,2 -24,9

2010 25.066.687 205.033 4,1 -19,5

2011 25.781.420 215.347 2,8 5,0

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, 2012

Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat mengalami pasang surut pada tahun 2009 mencapai kenaikan sebesar 49.3% dari tahun 2007 sedangkan pada tahun – tahun berikutnya mengalami penurunan sebesar -24,9% pada 2009 dan -19,5% pada 2010, kemudian mengalami kenaikan di tahun 2011 sebesar 5,0%. Hal tersebut dikarenakan pengaruh dari kondisi Indonesia yang tidak menentu dan berpengaruh juga terhadap kondisi Jawa Barat.

Jawa Barat memiliki berbagai potensi daya tarik wisata yang sangat beragam dan menarik, mulai dari potensi keindahan alam, kuliner, bahari, budaya, belanja, taman rekreasi dan event. Jawa Barat sebagai provinsi memiliki berbagai macam atraksi wisata yang menarik untuk di kunjungi sebagai syarat menjadi destinasi pariwisata. Jawa Barat memiliki daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakatnya yang di kenal ramah tamah terhadap wisatawan menjadikan terwujudnya kepariwisataan yang indah, nyaman, bersih, sejuk, aman dan meninggalkan kenangan bagi wisatawan.


(25)

Dari tiap daerah yang ada di provinsi di Jawa Barat, memiliki keunikan-keunikan daya tarik pariwisata tersendiri, diantaranya ada sebuah kota yang dikelilingi gunung dan lembah mengalami pertumbuhan dibidang pariwisata alam seperti sumber air panas serta keindahan-keindahan puncak gunung serta kawah, dan adapula yang hanya mempunyai keindahan alam di daratan rendah (wilayah pantai) tetapi memiliki keanekaragaman budaya yang menarik, serta adapula yang memiliki keindahan diantara kedua-duanya yakni memiliki keindahn alam pegunungan, pantai, lembah, dan laut. Berbagai destinasi wisata tersebut muncul di berbagai daerah di Jawa Barat dan menjadi pusat kunjungn wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia sendiri maupun mancanegara. Daerah-daerah tersebut terbagi menjadi wilayah kabupaten maupun kota.

Salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang cukup berpotensi dalam pariwisata adalah daerah yang tergabung dalam wilayah III Cirebon, yaitu; Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Pada daerah-daerah tersebut memiliki potensi ekonomi yang tinggi, dalam hal ini berimbas pada daerah-daerah pariwisatanya. Wilayah daerah yang tergabung dalam Wilayah III itu memiliki potensi pariwisata yang cukup potensial, diantaranya Cirebon merupakan daerah pelabuhan yang cukup dikenal oleh dunia sejak dahulu kala dan merupakan pusat kota para wali, oleh karena itu Cirebon memiliki potensi wisata sejarah yang cukup potensial, selain itu Cirebon


(26)

Bayu Sutrisno, 2013

memiliki hasil laut yang cukup berpotensi yaitu udang, sehingga Cirebon dikenal pula sebagai Kota Udang.

Kuningan merupakan daerah yang memang sudah dikenal akan potensi wisatanya, mulai dari sumber air panasnya, keindahan puncak-puncak gunungnya, maupun potensi daya tarik wisata lainnya seperti air terjun, jeram, potensi sejarahnya seperti Linggarjati maupun ekowisatanya. Majalengka diprediksikan akan dijadikan sebagai tempat transit Bandar Udara Internasional dan itu merupakan peluang yang cukup besar sekali untuk mendatangkan wisatawan untuk kedepannya.

Indramayu merupakan daerah pesisir yang mata pencaharian masyarakatnya sebagai nelayan dan bertani, Indramayu memiliki Sumber Daya Alam yang kaya seperti Kilang minyak bumi terbesar yaitu Balongan dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Selain itu, Indramayu juga terkenal akan keelokan budayanya. Oleh karena itu potensi ini seharusnya dikembangkan lebih lanjut.

TABEL 1.2

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA DI WILAYAH III CIREBON TAHUN 2009 - 2011

KABUPATEN/ KOTA

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS WISMAN WISNUS

Cirebon 1.050 1.354.722 1.586 2.023.855 847 2.732.533

Indramayu 0 363.761 240 588.649 78 338.500

Majalengka 0 15.530 12 34.566 24 207.577

Kuningan 667 337.392 279 659.503 270 813.482 Sumber : Disbudpar Kab./Kota di Jawa Barat 2012

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat berbagai potensi kunjungan wisatawan yang kian tahun kian meningkat ke daya tarik wisata Wilayah III Cirebon. Kota Cirebon


(27)

memiliki tingkat kunjungan tertinggi dibandingkan dengan Kota di Wilayah III Cirebon yang lainnya dari tahun 2009 sampai 2011 kemudian disusul Kuningan, Indramayu, dan Majalengka. Tetapi kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan Nusantara saja, seharusnya kunjungan wisatawan tersebut harus dimanfaatkan oleh berbagai daerah destinasi wisata untuk memberikan penyebarluasan media seperti promosi dan pemasaran yang baik karena banyak sekali potensi wisata yang harus disebarluaskan kepada media dalam rangka memeratakan kunjungan wisatawan diberbagai daerah di Jawa Barat tersebut, agar tidak terpusat pada satu kawasan saja. Peran pemerintah, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun pihak pengembang sangat dibutuhkan sekali dalam rangka meningkatkan pengelolaan disetiap daya tarik wisata yang ada di seluruh Wilayah III Cirebon.

Diantara Wilayah III Cirebon tersebut, Kabupaten Indramayu adalah salah satu Kabupaten di Jawa Barat, yang masih terus melakukan pembangunan di hampir semua sector, termasuk sektor kepariwisataan. Daerah Indramayu memiliki berbagai macam wilayah yang cukup potensial untuk dijadikan sebagai daya tarik wisata. Indramayu adalah daerah yang terdapat diwilayah utara provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan laut Jawa. Sehingga destinasi wisata yang ada di Indramayu berkaitan erat dengan pantai-pantai dan juga keelokan budaya masyarakat pesisir.


(28)

Bayu Sutrisno, 2013

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATA INDRAMAYU TAHUN 2009 - 2011

TAHUN

DAYA TARIK WISATA WISATAWAN

JUMLAH

MANCANEGARA NUSANTARA

2009 0 363.761 363.761

2010 240 588.649 588.889

2011 78 600.500 600.578

2012 83 664.233 664.316

Sumber: DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2013

Dari Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Kabupaten/Kota Indramayu mengalami penurunan dan kenaikan di setiap tahunnya, seperti tahun 2010 sebesar 588.889 mengalami kenaikan di tahun sebelumnya yang hanya 363.761 dan mengalami kenaikan kembali di tahun 2011 sebesar 600.578, selanjutnya terus mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 664.316.

Kunjungan berbagai wisatawan itu dipengaruhi oleh kemenarikan berbagai daya tarik wisata di tiap daerah di Kabupaten Indramayu, karena masing masing destinasi wisata di Indramayu memiliki daya tarik tersendiri yang mampu memikat para wisatawan, daya tarik wisata itu berupa Pulau, pesisir pantai, waduk, kuliner, budaya, maupun event yang digelar oleh masyarakat Indramayu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 1.4 berikut ini.

TABEL 1.4

DATA PERKEMBANGAN PENGUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN INDRAMAYU

No .

NAMA DAYA TARIK WISATA

JUMLAH PENGUNJUNG TIGA TAHUN TERAHIR

2009 2010 Pertumbuhan (%) 2011 Pertumbuhan (%) 2012 Pertumbuhan (%)


(29)

Bojongsari

2. Pantai Tirtamaya 38.965 42.630 9,40 33.345 -21,78 52.300 56,84 3. Koloni Kera Banjar 8040 10.572 31,49 13.324 26,03 14.500 8,82 4. Pulau Biawak 1670 185 -88,92 230 24,32 370 60,86 5. Objek Wisata Situ

Bolang

22.530 5.000 99,73 55.000 22,22 56.420 2,58

6. Pantai Glayem 23.648 35.700 50,96 42.000 17,65 61.000 45,23 7. Pantai Karangsong 1032 11.456 10,96 12.400 8,24 10.522 -15,14 8. Pantai Balongan

Indah

12.300 23.400 90,24 24.637 5,28 30.465 23,65

9. Kamp. Wisata Sindang Ayu

24.647 27.500 11,58 31.000 12,72 29.840 3,74

Sumber: DISPORABUDPAR Kabupaten Indramayu 2013

Dari Tabel 1.4 diatas, menjelaskan berbagai daya tarik wisata yang ada di Indramayu dan kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun ke berbagai daya tarik wisata Indramayu yang terus mengalami peningkatan maupun penurunan.

Relatif langkanya kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi, disamping menjadikan Kabupaten Indramayu tidak termasuk sebagai daerah tujuan wisata, baik lokal maupun regional, juga menjadikan sebagian besar warganya lebih memilih ke luar kota atau mengunjungi daya tarik wisata yang ada di daerah atau kabupaten lain. Banyaknya orang Indramayu yang menjadi pelancong dan membelanjakan uangnya di daerah lain untuk berwisata, tentu saja mengundang keprihatinan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu (PEMKAB). Terkait dengan kondisi tersebut, PEMKAB Indramayu melaksanakan program pembangunan di sektor kepariwisataan yaitu dengan dibangunnya kawasan wisata terpadu yang diberi nama Kawasan Wisata Bojongsari. Menurut E. Trisna Hendarin, kepala Dinas


(30)

Bayu Sutrisno, 2013

Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Indramayu (DISPORABUDPAR),

konsep pembangunan Kawasan Wisata Bojongsari dimaksudkan untuk

mengembangkan Waduk Bojongsari yang memanfaatkan bantaran Sungai Cimanuk Lama. Waduk Bojongsari ini dibangun sebagai penampung air dari gelontoran Sungai Cimanuk. Yakni, untuk penampung air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sekaligus mengembangkan olah raga air, seperti dayung.

Keberlanjutan pembangunan kepariwisataan itu kemudian dilanjutkan dengan dibangunnya destinasi wisata Water Park Bojongsari Indramayu, yaitu sebuah destinasi wisata pemandian air yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektar dilengkapi berbagai wahana permainan air seperti kolam arus, kolam middle, kolam anak, slide spiral, dan slider race. Water Park Bojongsari Indramayu merupakan destinasi wisata air terlengkap dan terbesar di Indramayu. Kehadirannya merupakan rangkuman dari keindahan alam, kelengkapan sarana bermain dan hal-hal unik lainnya dalam satu titik daya tarik wisata. Pengunjung dapat melakukan banyak hal di sini, seperti bermain air dan makan bersama di tenda-tenda yang berdiri di sekitar area. Water Park Bojongsari Indramayu merupakan destinasi wisata air yang cukup terkenal dibandingkan dengan destinasi wisata air lain yang ada di Indramayu dikarenakan destinasi wisata air Bojongsari merupakan yang terbesar di Indaramayu dan letaknya yang cukup dekat dengan pusat Kota Indramayu. Semua keistimewaan Water Park


(31)

Indamayu maupun di luar Indramayu datang mengunjunginya. Tabel 1.5 berikut yaitu data mengenai wahana Water Park Bojongsari Indramayu pada awal berdiri.

TABEL 1.5

WAHANA WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU AWAL BERDIRI 2009

No. Jenis Wahana

1. Kolam Middle

2. Kolam Anak

3. Kolam Arus

4. Slide Race

5. Slide Spiral

Sumber: PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu

Pada tahun 2009 Water Park Bojongsari Indramayu hanya menyediakan kolam pemadian dengan wahana permainan air seperti kolam middle, kolam anak, kolam arus, slide spiral, dan slider race. Kemudian tahun 2010 PEMKAB Indramayu terus mengembangkan Water Park Bojongsari Indramayu, dalam menjalankan pembangunan yang terus menerus dilakukan, pihak PEMKAB Indramayu menjalin kerjasama dengan PT. Mulya Jasa selaku pihak swasta. Kerjasama yang dijalin selama kontrak 5 tahun itu, dibuktikan dengan pembangunan sarana dan prasarana serta wahana permainan yang menujang untuk menarik kunjungan wisatawan, serta wisatawan tidak merasa jenuh dan merasa aman dan nyaman berada di Water Park

Bojongsari Indramayu. Selain itu juga pembangunan-pembanguan tersebut guna melengkapi Water Park Bojongsari Indramayu sebagai destinasi wisata air terbesar dan terlengkap yang ada di Indramayu. Tabel 1.6 berikut adalah data mengenai


(32)

Bayu Sutrisno, 2013

wahana permainan yang ditunjang oleh PT. Mulya Jasa dan PEMKAB Indramayu pada tahun 2010.

TABEL 1.6

PENGEMBANGAN WAHANA WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU 2009-2010

No. Jenis Wahana

1. Kolam Middle

2. Kolam Anak

3. Kolam Arus

4. Slide Spiral

5. Slide Race

6. Ember Tumpah

7. Bungee Trampoline

8. Paddle Boat

9. ATV

10. Karoke Keluarga

Sumber: PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu 2013

Pada Tabel 1.6 diatas, dapat kita lihat berbagai wahana penunjang Water Park

Bojongsari Indramayu yang di sediakan agar menarik minat para wisatawan agar berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu. Data dari No.6 sampai 10 merupakan wahana yang dikembangkan oleh pihak Water Park Bojongsari Indramayu pada tahun 2010.

Dari ke lima wahana tersebut memiliki kemenarikan tersendiri bagi para pengunjung Water Park Bojongsari Indramayu. Wahana Ember Tumpah adalah wahana yang dapat dinikmati oleh segala kalangan baik anak-anak maupun dewasa dan wahana ini memberikan sensasi yang berbeda kepada wisatawan ketika disiram oleh air selain itu wahana ini dapat dinikmati secara bersama-sama. Selanjutnya


(33)

wahana Bungee Trampoline yaitu wahana yang hanya dapat dinikmati oleh sebagian kalangan karena butuh nyali khusus untuk menikmatinya, wisatawan akan dipentalkan keatas sambil menguji adrenalin dan menikmati keindahan Water Park

Bojongsari Indramayu. Wahana Paddle Boat cukup diminati oleh wisatawan, tetapi karena wahananya minim jadi pengunjung terkadang harus antri untuk menikmatinya, pengunjung akan berolahraga mengayuh perahu kecil dan mengitari kolam. Selanjutnya wahana ATV, dimana pengunjung dapat mengitari lintasan yang telah tersedia di area Water Park Bojongsari Indramayu sambil menikmati keindahan waduk Bojongsari, wahana ini dapat dinikmati segala umur tanpa takut bahaya karena sudah disediakan seorang instruktur. Wahana terahir adalah Karaoke Keluarga, dimana wisatawan dapat berkaraoke ria bersama. Selain itu pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu menyediakan sarana dan prasarana agar menunjang kenyaman pengunjung diantaranya dengan membangun kios souvenir, kios makanan ringan, penambahan kamar bilas, perbaikan akses jalan masuk, perluasan parkir, dan badut.

Akan tetapi jika dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung yang mengunjungi Water Park Bojongsari Indramayu dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan terutama dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan, padahal pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu telah melakukan pengembangan, penambahan, dan pembangunan wahana-wahana maupun


(34)

Bayu Sutrisno, 2013

fasilitas-fasilitas penunjang bagi wisatawan disekitar lokasi wisata agar menarik minat wisatawan.

TABEL 1.7

KUNJUNGAN WISATAWAN KE OBYEK WISATA WATER PARK BOJONGSARI

Tahun Kunjungan Pertumbuhan (%)

2009 125.000

2010 147.243 17,79

2011 126.642 -13,99

2012 145.534 14,92

Sumber: DISPORABUDPAR, Kabupaten Indramayu 2013

Berdasarkan Tabel 1.7 di atas, jumlah wisatawan di Water Park Bojongsari Indramayu mengalami kenaikkan maupun penurunan setiap tahunnya seperti pada tahun 2009 sebanyak 125.000 kunjungan, naik menjadi 147.243 kunjungan pada tahun 2010, meningkat 17,79 % dari jumlah kunjungan sebelumnya. Akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup signifikan, hanya sebesar 126.642. Menurun -13,99 %, selanjutnya mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 145.534, meningkat 14,92% dari tahun sebelumnya 2011. Padahal PEMKAB Indramayu selaku pihak pemilik dan PT. Mulya Jasa pengelola Water Park Bojongsar Indramayu juga memiliki target, dimana wisatawan harus mengalami kenaikkan setiap tahunnya, minimal 15% dari tahun ke tahun.

Diduga kunjungan menurun pada tahun 2011 karena adanya perluasan lahan parkir disekitar areal Water Park Bojongsari dan perbaikan jalan menuju Water Park


(35)

Bojongsari. Dan mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 di karenakan pihak pengelola Water Park Bojongsari menambah wahana-wahana baru maupun melengkapi produk dan fasilitas di Water Park Bojongsari. Kondisi kunjungan di

Water Park Bojongsari mengalami fluktuasi dikarenakan masih minimnya pohon-pohon disekitar Water Park Bojongsari dengan iklim Indramayu yang panas membuat wisatawan malas untuk berkunjung. Jauhnya areal Water Park Bojongsari dari jalan utama, menyebabkan hanyawisatawan yang mempunyaikendraan pribadi saja yang berkunjung, selain itu kendaraan umum yang trayeknya jauh dari pintu masuk menuju Water Park Bojongsari Indramayu.

Lingkungan di sekitar destinasi wisata yang merupakan unsur yang sangat penting dalam mengembangkan suatu obyek daya tarik wisata tersebut. Dengan bentuk pemasaran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama PT. Mulya Jasa perlu mengambil langkah-langkah positif untuk mengoptimalisasikan pemanfaatannya melalui pemasaran seperti Marketing Mix

diantaranya product, Price, place, promotion, people, process, customer service. Langkah pengelola Water Park Bojongsari Indramayu yaitu atribut produk wisata bagian dari product pada destinasi wisata, merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembangunan kepariwisataan. Bentuk pemasaran atribut produk wisata dalam hal ini adalah bagian dari pembangunan kepariwisataan yang sudah dijalankan oleh pihak pengelola destinasi wisata Water Park Bojongsari Indramayu, sangat


(36)

Bayu Sutrisno, 2013

dibutuhkan dan harus dioptimalisasikan dalam mengembangkan kepariwisataan di kota Indramayu sebagai kawasan wisata di Jawa Barat dan khususnya Wilayah III Cirebon. Banyak faktor yang harus diperhatikan oleh pihak Water Park Bojongsari, Indramayu salah satu diantaranya adalah dengan meningkatkan produk wisata.

Kotler (2008:327) menyatakan bahwa atribut produk merupakan pengembangan suatu produk maupun jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk adalah karakteristik yang berfungsi sebagai bahan evaluasi selama pengambilan keputusan pembelian konsumen.

Suswantoro (2007:75) Menyatakan bahwa atribut produk pariwisata “adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai kedaerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah dimana ia berangkat semula.”

Menurut berbagai pendapat ahli diatas, untuk meningkatkan keputusan berkunjung salah satunya dengan meningkatkan atribut produk wisata pada Water Park. Menurut George McIntryre (dalam Wardiyanto, 2011:20) yang termasuk dalam dasar atribut produk wisata yaitu atraksi wisata/daya tarik wisata, fasilitas akomodasi beserta pelayanannya, fasilitas trasportasi dan pelayanan lainnya, sumber daya manusia, fasilitas pelayanan lainnya, unsur-unsur instituonal. Sedangkan menurut Bukart dan Medlik (dalam Wardiyanto, 2011:26) empat unsur yang mempengaruhi pariwisata diantaranya atraksi wisata, aksesibilitas, amenitas, kelembagaan.


(37)

Berdasarkan dari pengertian diatas atribut produk wisata akan tercipta dan pemasaran produk yang diinginkan oleh perusahaan pun dapat terbentuk. Seorang wisatawan biasanya dalam melakukan pemilihan keputusan berkunjung terhadap suatu produk wisata, melihat dulu atribut produk wisata yang ditawarkan atribut produk disini maksudnya unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh wisatawan dan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan berkunjung.

Karena pentingnya atribut produk pariwisata bagi wisatawan, maka perusahaan perlu memperhatikan masalah atribut produk yang akan melekat pada daya tarik wisata dan harus harus dibuat strateginya. Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan berbagai macam produk atau jasa untuk wisatawan, hal ini memiliki banyak pilihan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Agar produk wisata yang dihasilkan oleh perusahaan dapat nikmati oleh wisatawan maka perusahaan harus memberikan nilai yang tinggi kepada wisatawan dengan memberikan produk atau jasa dengan harga yang bersaing.

Pengetahuan tersebut dapat dijadikan dasar bagi kegiatan pengembangan atau penyempurnaan produk, atribut produk yang dimiliki oleh Water Park Bojongsari Indramayu sebagai salah satu destinasi di Indramayu memiliki atraksi wisata air yang cukup lengkap dibandingkan dengan wisata air di Indramayu yang lain.

Pihak pengelola Water Park Bojongsari Indramayu melakukan


(38)

Bayu Sutrisno, 2013

TABEL 1.8

UPAYA PENGEMBANGAN ATRIBUT PRODUK WATER PARK BOJONGSARI INDRAMAYU Upaya Pengembangan Produk Water Park

Bojongsari Kondisi di Lapangan

Atraksi wisata dan kegiatan wisata yang menjadi objek/daya tarik wisata

- Wahana Ember Tumpah

- Wahana padle boat

- Wahana bungee trampoline

- Wahana ATV

- Karaoke keluarga

Fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya - Perbaikan jalan menuju Water Park

Bojongsari

- Kemudahan aksesibilitas umum - Perluasan dan perbaikan area parkir

Sumberdaya manusia - Penambahan Karyawan

- Pelatihan Karyawan (Instruktur) - Pelatihan Lifeguard

Fasilitas pelayanan lainnya - Pengadaan dan penambahan

fasilitas-fasilitas seperti tenda-tenda tempat istirahat;

- Kios makanan - Kamar bilas

Unsur-unsur Institusional - Program pemasaran dan promosi

melalui media koran, brosur, spanduk, internet(web, blog, facebook, twitter), radio maupun televisi.


(39)

event-event pariwisata di Indramayu

- Mengadakan event – event kecil yang di promotori Water Park Bojongsari. Sumber: DISPORABUDPAR, Kabupaten Indramayu 2013

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat terlihat bahwa terdapat keterkaitan antara atribut produk wisata tirta sebagai bagian dari pemasaran dengan keputusan berkunjung bagi wisatawan. Untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh program atribut produk wisata tirta terhadap keputusan berkunjung wisatawan, maka perlu diadakan penelitian dengan harapan program atribut produk wisata tirta meningkatkan keputusan berkunjung bagi wisatawan. Berdasarkan latar belakang di atas perlu diadakan penelitian tentang “Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran atribut produk wisata tirta yang dilaksanakan dinas pariwisata kota Indramayu.

2. Bagaimana gambaran keputusan berkunjung wisatawan ke Water Park

Bojongsari Indramayu.

3. Seberapa besar pengaruh atribut produk wisata tirta terhadap proses keputusan berkunjung ke Water Park Bojongsari Indramayu.


(40)

Bayu Sutrisno, 2013

1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan tentang:

1. Mengetahui gambaran atribut produk wisata tirta yang dilakukan dinas pariwisata kota Indramayu dengan PT. Mulya Jasa.

2. Mengetahui gambaran tingkat keputusan berkunjung wisatawan ke

WaterPark Bojongsari Indramayu.

3. Mengetahui pengaruh atribut produk wisata tirta terhadap proses keputusan berkunjung wisatawan ke Water Park Bojongsari Indramayu.

1.4Kegunaan Penelitian

Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan penelitian. 1. Kegunaan akademik (teoritis)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu pemasaran khususnya atribut produk wisata serta dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata.

2. Kegunaan praktis (empirik).

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah kota Indramayu khususnya dalam bidang pariwisata dalam usaha meningkatkan kunjung wisatawan. Serta sebagai bahan masukan bagi para pelaku usaha yang ingin lebih mengembangkan Water Park Bojongsari Indramayu sebagai tempat destinasi wisata favorit di Jawa Barat. Selain itu sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan kepekaan masyarakat akan makna dan arti penting kawasan wisata sebagai


(41)

bagian peningkatan sosial, ekonomi masyarakat yang dihasilkan dari pertumbuhan dan perkembangan kedatangan wisatawan dan usaha pariwisata dan upaya pemanfaatan optimal potensi wisata yang sekaligus menyelamatkan lingkungan biofrafisik dan lingkungan sosial ekonomi dan budaya serta melestarikan sumber daya alam.


(42)

(43)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh atribut pruduk wisata terhadap keputusan berkunjung di Water Park Bojongsari Indramayu. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah atribut produk wisata(X)dan masalah penelitian yang menjadi variabel terikat (dependentvariable) yaitu keputusan berkunjung (Y).

Atribut produk wisata (independent variable) meliputi lima indikator yaitu atraksi wisata/daya tarik wisata, fasilitas trasportasi dan pelayanan lainnya, sumber daya manusia, fasilitas pelayanan lainnya, dan unsur unsur institusional. Sedangkan keputusan berkunjung (dependent variable) terdiri dari enam indikator yaitu pemilihan produk atau jasa, pemilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu, persyaratan pelayanan. Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Water Park Bojongsari.

Penelitian ini dilakukan satu kali dan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang).

3.2 Metode Penelitian

Metode Penelitian menurut Sugiyono (2012:2) merupakan “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Data yang diperoleh


(44)

melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi paa obyek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional (masuk akal), empiris (dapat diamati oleh indera manusia), dan sistematis (proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis).

3.2.1 Jenis Penelitian & Metode Penelitian yang Digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2010:53) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai atribut produk wisata dan gambaran mengenai keputusan berkunjung wisatawan. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk wisata terhadap keputusan berkunjung.

Berdasarkan jenis penelitian, maka metode yang digunakan adalah

explanatory survey, dimana informasi dari populasi mengenai atribut produk wisata yang telah dijalankan Water Park Bojongsari dan gambaran keputusan berkunjung


(45)

wisatawan yang dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah sampel yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2010:11) bahwa:

Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi atribut produk wisata sebagai variabel bebas (X) yang memiliki empat indikator yaitu atraksi wisata/daya tarik wisata, fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya, sumber daya manusia, fasilitas pelayanan lainnya. Sedangkan keputusan berkunjung sebagai variabel terikat (Y) yang terdiri dari enam indikator yaitu pemilihan produk atau jasa, pemilihan pemasok, jumlah pesanan, persyaratan dan waktu, persyaratan pelayanan. Pengoperasian kedua variabel pada penelitian ini menggunakan skala ordinal.

Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:


(46)

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/

Sub variabel

Konsep Indikator Ukuran Skala No. Item

1 2 3 4 5 6

Atribut Produk Wisata (X)

Terdapat beberapa kompenen dasar yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan rencana pariwisata supaya dihasilkan rumusan rencana pariwisata yang komprehensif, sesuai dengan kondisi lingkungan setempat dan sesuai dengan sasaran yang akan dituju, sehingga merealisasi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan bermanfaat secara optimal. (George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20)

Atraksi wisata dan kegiatan wisata yang menjadi objek/daya tarik wisata (X1)

Sesuatu yang menjadi daya tarik dan dapat membuat wisatawan terkesan yang berupa: rasa puas, rasa nyaman, dan rasa nikmat pada wisatawan yang melihatnya atau

melaksanakannya. (George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20)

Kemenarikan aktivitas wisata

di Water Park Bojongsari

Tingkat kemenarikan aktivitas wisata di Water Park Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale

III.A.1

Kenyamanan iklim di Water Park Bojongsari

Tingkat kenyamanan iklim di Water Park

Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.A.2 Daya tarik wahana wisata Tingkat kemenarikan wahana wisata Hybrid ordinally Scale III.A.3 Kemenarikan desain kolam renang di Water Park Bojongsari

Tingkat kemenarikan desain bangunan di Water Park Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale III.A.4

Variasi atraksi wisata yang ada

di Water Park Bojongsari

Tingkat variasi atraksi wisata yang ada di Water

Park Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale III.A.5

Fasilitas transportasi dan pelayanan lainnya (X2)

Infrastruktur jalan maupun alat/sarana transportasi dipakai oleh wisatawan pada saat mengunjungi obyek wisata di suatu daerah tujuan wisata. (George McIntyre dalam Wardiyanto, Kemudahan mencapai Water Park Bojongsari Tingkat kemudahan menjangkau Water Park Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.B.6 Kenyamanan saat perjalanan ke Water Park

Tingkat kenyamanan saat perjalanan ke Water Park Bojongsari

Hybrid ordinally


(47)

2011:20) Bojongsari

Variabel/

Sub

variabel

Konsep

Indikator

Ukuran

Skala

No. Item

1 2 3 4 5 6

Kualitas sarana transportasi umum menuju di Water Park

Bojongsari

Tingkat kualitas sarana transportasi

umum menuju di Water Park Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.B.8 Keluasan area parkir

Tingkat keluasan area parkir Hybrid ordinally Scale III.B.9 Sumber daya manusia (X3)

Pelaku pariwisata maupun sebagai pengelola usaha-usaha pariwisata, misalnya: sebagai tuan rumah, sebagai penjual jasa pelayanan terhadap

wisatawan,

maupun sebagai pengembang dan pengelola industri pariwisata.

(George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20)

Keramahan karyawan di

Water Park Bojongsari

Tingkat Keramahan karyawan di Water Park Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.C.10 Kerapihan karyawan di

Water Park Bojongsari

TingkatKerapihan karyawan di Water

Park Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale III.C.11 Pemahaman pemandu tentang wahana permaianan yang ditawarkan Tingkat pemahama pemandu tentang wahana permaianan yang ditawarkan Hybrid ordinally Scale III.C.12 Kesigapan Lifeguard (penjaga kolam renang) Tingkat kesigapan Lifeguard (penjaga kolam renang) Hybrid ordinally Scale III.C.13 Fasilitas pelayanan lainnya (X4)

Sarana untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan kepada wisatawan,

misalnya: pusat informasi

pariwisata, jaringan

komunikasi, toko retail, penjualan souvenir, fasilitas air bersih, pelayanan jasa, dll

Kebersihan di area Water Park

Bojongsari

Tingkat kebersihan di area Water Park

Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.D.14 Keamanan di Water Park Bojongsari Tingkat keamanana di Water Park

Bojongsari Hybrid ordinally Scale III.D.15 Kenyamanan tenda istirahat Tingkat kenyamanan tenda istirahat Hybrid ordinally Scale III.D.16


(48)

(George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20) Kemenarikan Kios makanan Tingkat kemenarikan Kios

makanan ordinally Hybrid Scale

III.D.17

Variabel/

Sub

variabel

Konsep

Indikator

Ukuran

Skala

No. Item

1 2 3 4 5 6

Kenyamanan kamar bilas Tingkat kenyamanan kamar bilas Hybrid ordinally Scale III.D.18 Unsur-unsur Institusional (X5)

Unsur ini meliputi: program

pemasaran dan promosi, kebijakan tentang pariwisata, program

pendidikan dan pelatihan

pariwisata, program penyadaran pariwisata pada masyarakat, program lingkungan, program sosioekonomis. (George McIntyre dalam Wardiyanto, 2011:20) Kemenarikan promosi Tingkat kemenarikan promosi Hybrid ordinally

Scale III.D.19

Kejelasan promosi Tingkat kejelasan promosi Hybrid ordinally Scale III.D.20 Keputusan Berkunjung (Y) Keputusan berkunjung merupakan respons pengunjung hasil dari serangkaian aktivitas dan rangsangan - rangsangaan serta faktor organisasi yang saling mempengaruhi (Kotler dan Armstrong, 2012:153) Pemilihan Produk atau Jasa Tingkat keberagaman produk wisata di

Water Park Bojongsari dibandingkan produk wisata lain

Hybrid ordinally

Scale

IV.A.1

Tingkat daya tarik produk wisata di

Water Park Bojongsari dibandingkan produk wisata lain

Hybrid ordinally

Scale


(49)

Tingkat keunggulan produk wisata di

Water Park Bojongsari dibandingkan produk wisata lain Hybrid ordinally Scale IV.A.3 Variabel/ Sub

variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No. Item

1 2 3 4 5 6

Tingkat keunikan produk wisata di Water

Park Bojongsari dibandingkan produk wisata lain Hybrid ordinally Scale IV.A.4 Pemilihan pemasok (saluran) Tingkat kunjungan berdasarkan kestrategisan di Water

Park Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale IV.B.5

Tingkat kemudahan akomodasi dalam menjangkau Water Park

Bojongsari Hybrid ordinally Scale IV.B.6 Jumlah Kunjungan Tingkat frekuensi berkunjung ke daya tarik wisata Water Park

Bojongsari

Hybrid ordinally

Scale IV.C.7

Tingkat kebutuhan berkunjung sesuai kebutuhan Hybrid ordinally Scale IV.C.8 Pemilihan Waktu Kunjungan

Waktu kunjungan pada saat liburan sekolah/nasional Hybrid ordinally Scale IV.C.9

Waktu kunjungan pada

saat waktu luang Hybrid

ordinally Scale

IV.C.10

Waktu kunjungan berdasarkan pada saat

kebutuhan khusus (tugas sekolah, family gatering, dll)

Hybrid ordinally

Scale IV.C.11

Persyaratan Pelayanan Tingkat ketepatan fasilitas wisata terhadap keinginan wisatawan Hybrid ordinally

Interval Scale IV.C.12

Tingkat kemampuan Water Park Bojongsari untuk memberikan pelayanan yang Hybrid ordinally


(50)

diinginkan wisatawan

Sumber: Pengelolaan Data 2013

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data ialah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua kelompok data yaitu

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaksana riset dan dipergunakan sebagai bahan masukan riset yang diselenggarakan. Hasil pengumpulan data primer lebih akurat bilamana penelitian dilakukan terhadap seluruh objek penelitian (populasi), namun pengumpulan data primer lebih banyak dilakukan dengan survey sampel, yaitu sebagian dari seluruh objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran.

2. Data Sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dari dua macam sumber, yaitu sumber dari dalam perusahaan dan luar perusahaan. Dari dalam perusahaan contohnya laporan hasil penjualan, pendapatan, dan sebagainya. Sedangkan data dari luar perusahaan dapat dikumpulkan secara langsung melalui internet, dan sumber-sumber lain yang bersangkutan.


(51)

Dalam melakukan penelitian ini, yang termasuk ke dalam sumber data sekunder adalah artikel, literatur, jurnal ilmiah, serta situs internet yang berhubungan dengan penelitian. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Sumber Data Jenis Data

1.. VisitorArrivals to Indonesia 2000-2011

Badan Pusat Statistik 2011

Data Sekunder 2. Data kunjungan wisatawan ke

Jawa Barat 2007-2011

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, 2011

Data Sekunder 3. Data kunjungan wisatawan ke

daya tarik wisata di wilayah III Cirebon 2009-2011

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab./Kota di Jawa Barat 2011

Data Sekunder

4. Data Kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata

Indramayu 2009-2011

DISPORABUDPAR

Kabupaten Indramayu 2011 Data Sekunder

5. Data perkembangan pengunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Indramayu 2009-2011

DISPORABUDPAR

Kabupaten Indramayu 2011 Data Sekunder

6. Pengembangan wahana

Water Park Bojongsari Data awal berdiri 2009

PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu

Data Sekunder

7. Pengembangan wahana

Water Park Bojongsari 2009-2010

PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu

Data Sekunder

8. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata

Water Park Bojongsari

PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu

Data Sekunder

9. Upaya Pengembangan

Produk Water Park

Bojongsari 2010

PT. Mulya Jasa dan DISPORABUDPAR Indramayu

Data Skunder


(52)

mengenai atribut Produk Wisata

11. Tanggapan responden mengenai kunjungan wisatawan ke Water Park

Bojongsari 2010

Responden Data Primer

Sumber : Berdasarkan Pengelolaan Data 2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Jadi seorang peneliti harus menentukan populasi terlebih dahulu untuk menjadi sasaran penelitiannya.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke objek wisata Water Park Bojongsari yang berjumlah 145.534 orang pada tahun 20112 (PT. Mulya Jasa

danDISPORABUDPAR Indramayu, 2013)

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian


(53)

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan adanya sampel, maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh peneliti menjadi lebih efisien.

Menurut Husein Umar (2003:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus: Rumus slovin tersebut adalah :

(Husein Umar,2003,59) Dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolelir (0,1)

Kesalahan sampel yang dapat ditolerir

Berdasarkan rumus tersebut maka perhitungan sampel adalah sebagai berikut: n = N

1 + Ne2

n = 145.534 . 1 + 143.534 (0,1)² n = 145.534 . 1 + 1455,34 n = 126.642 .


(54)

1456,34

n = 99, 93 = 100 orang

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah pengunjung yang akan diteliti sebanyak 100 orang.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:81) “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel”. Secara skematis teknik sampling dibagi 2 yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2012:81). Probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi yang dipilih menjadi anggota sampel.Teknik ini meliputi,

simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). sedangkan nonprobability sampling adalah tenik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuotal, purposive, jenuh, snowball.

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini salah satunya adalah teknik systematic random sampling atau teknik pengambilan sampel acak sistematis untuk populasi yang bergerak.


(55)

Menurut Sugiyono (2008:62) systematic random sampling adalah “metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan jarak atau interval dari suatu kerangka yang telah diurutkan”. Dengan demikian, tersedia populasi sasaran yang tersusun (ordered population target) merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan pengambilan sampel dengan metode acak sistematis.

Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) maka teknik pengambilan sampelnya dilakukan sebagai berikut:

1. Tentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah wisnus yang berkunjung ke daya tarik wisata Water Park

Bojongsari Indramayu.

2. Tentukan tempat tertentu sebagai check pont, dalam penelitian ini yang menjadi tempat check point adalah Water Park Bojongsari Indramayu.

3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Pada penelitian ini waktu kongkrit yang digunakan oleh peneliti adalah hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00-15.00 WIB.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara yang digunakan dalam mendapatkan data untuk kepentingan penelitian melalui alat-alat pengumpulan data. Banyaknya data yang terkumpul dapat menguji kebenaran hipotesis. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan teknik sebagai berikut:


(1)

181

Bayu Sutrisno, 2013

Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indramayu. Oleh karena itu pihak Water Park Bojongsari Indramayu harus meningkatkan kualitas atribut produk wisata tirta, dengan mengoptimalkan unsur-unsur yang terdapat pada atribut produk wisata tirta. Sub variabel atribut produk wisata tirta yang memiliki penilaian yang dirasakan lebih rendah dibanding dengan sub variabel atraksi wisata, fasilitas transportasi, fasilitas pelayanan dan unsur – unsur institusional adalah sumber daya manusia. Oleh karena itu sebagai solusi diharapkan pihak Water Park

Bojongsari Indramayu lebih meningkatkan kinerja karyawan dalam melayani dan memenuhi kebutuhan para pengunjung dengan cara sering diadakannya pelatihan pada seluruh karyawan terutama instruktur wahana maupun lifeguard (penjaga kolam), yang berinteraksi langsung dengan wisatawan.

2. Persepsi pengunjung terhadap keputusan berkunjung mendapatkan respon agak tinggi. Berdasarkan hasil penelitian kontribusi subvariabel yang paling tinggi adalah pemilihan produk. Oleh karena itu, untuk mempertahankan tingkat kunjungan, pihak Water Park Bojongsari Indramayu, harus memperhatikan wahana – wahana maupun daya tarik, keunggulan, kemenarikan, keunikan atraksi wisata yang ditawarkan dibandingkan dengan tempat wisata lain.

3. Berdasarkan penelitian ini, terdapat tiga subvariabel yang signifikan terhadap keputusan berkunjung, yaitu atraksi wisata, fasilitas pelayanan dan unsur - unsur institusional. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan agar


(2)

182

atribut produk wisata dalam upaya meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan dengan fokus kepada fasilitas transportasi dan sumber daya manusia.

4. Setiap penelitian tentunya memiliki kekurangan dan keterbatasan, begitu juga dengan penelitian ini yang memiliki keterbatsan dalam pengkajian teori atribut produk wisata tirta yang masih belum lengkap, teori pendukung yang kurang dan masih mengunakan teori-teori lama serta masih adanya typing error. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengkaji lebih luas mengenai strategi pemasaran pemasaran yang dilakukan industri pariwisata, selain itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang dapat memberikan program maupun strategi yang dilakukan pihak Water Park Bojongsari Indramayu untuk dapat bersaing dengan destinasi-destinasi wisata lainya yang berada di Indramayu bahkan Wilayah III Cirebon agar dapat meningkatkan keputusna berkunjung.


(3)

xx Bayu Sutrisno, 2013

Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. (2009). Marketing Edisi Baru. Yogyakarta: Media Pressindo

Buchari Alma, (2004). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta

Budiarto Teguh, (2005). Tourism Product. Jakarta: Alfabeta

Danang Sunyoto. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, (2011), Jumlah Wisatawan ke Jawa Barat. Bandung : Disbudpar

Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, (2011), Jumlah Wisatawan ke Daya Tarik Wisata Di Wilayah III Cirebon. Bandung : Disbudpar

Dwi Priyatno. (2011). Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat. Jakarta: MediaKom

Engel, F James, Roger D Blackwell & Paul W Miniard. (1994). Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Salim, SE, M. B. A. Jakarta: Erlangga

Fandy, Tjiptono. (2005). Satisfaction and Customer Service. Malang: Bayumedia _____________. (2007). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia

_____________. (2011). Pemasaran Jasa. Sleman: Bayumedia

Griffin, R. W. & Ronald J. Elbert. (2006). Business ; 8th edition. New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2008). Manejem Pemasaran. Jakarta: PT Indeks.

____________________________. (2012). Prnciples of Marketing ; 14th edition. New Jersey: Prentice Hall.


(4)

Kotler, Philip, John T. Bowen, & James C. Makens. (2006). Marketing for Hospitality and Tourism ; 4thedition. New Jersey: Pearson Prentice Hall Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2008). Manajemen Pemasaran Jasa.

Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia

______________________________. (2012). Marketing Management; 14th edition. New Jersey: Prentice Hall.

Morrison M, Allastair. (2002). Hospitality and Travel Marketing 3rd edition. New York: DELMAR

Mowen, John C & Michael Minor. (2001). Perilaku Konsumen Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga

Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara

Oka, A. Yoeti. (2002). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

__________. (2003). Tours and Travel Marketing. Jakarta: PT. Pardnya Paramita __________. (2008). Perencanaan Dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT.

Pardnya Paramita

Pitana, I Gede. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Pitana, I Gede, & I Ketut Surya Diarta. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta: ANDI Offsets

Pitana, I Gede, & Putu G. Gayatri. (2005). Sosiologi dan Antropologi Pariwisata.

Yogyakarta: ANDI

Reid, Robert & David Bojanic. (2010). Hospitality Marketing Management. Colorado: Willey & Suns

Ririn Tri Ratnasari dan Mastvti H. Aksa. (2011) Manajemen Pemasaran Jasa. Surabaya: Ghalia Indonesia

Rio Budi Prasadja Tan. (2010). Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata. Jakarta: Erlangga


(5)

xxii Bayu Sutrisno, 2013

Pengaruh Atribut Produk Wisata Tirta Terhadap Keputusan Berkunjung Di Water Park Bojongsari Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Richardson, I John & Martin Fluker. (2004). Understanding and Managing Tourism. Person Hospitality Press

Ridwan.(2009). Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta

Schitmiit H. Bernd. (2006). Eperental Marketing. New York: The Free Press Schiffman, Leon G & Leslie Lazar Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen, Edisi 7.

Jakarta: Indeks

Sudjana (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.

Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suwantoro, Gamal, SH. (2004). Dasar - dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI Syahadat, Epi. (2005). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan

di Taman Nasional Gede Pangrango (Tngp)

Thamrin Abdulah, Francis Tantri. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Wardiyanto. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Bandung: Lubuk Agung

JURNAL

Edwin Fiatiano. (2007). Tata Cara Mengemas Produk Wisata pada Daerah Tujuan Wisata. Surabaya: FISIP Universitas Airlangga

Iwan Suprijanto. (2006). Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh. Rencana peruntukan Kota Banda Aceh

Louis, E. Boone & David Krutz. (2009). Contemporary Business: Cengage Learning

Sudarmiatin. (2009). Pengaruh AtributObjek Wisata , Promosi, dan Karakteristik Individu Terhadap Image Konsumen dan Pengambilan Keputusan Berkunjung. (Studi empiris terhadap perilaku wisatawan pada obyek wisataalam Jawa Timur)


(6)

Poerwanto. (2004). Analisis Minat Wisatawan Terhadap Dimensi Kualitas Produk WisataVol.9/No. 1. Jakarta: Jurnal Ilmiah Pariwisata STP Trisakti

INTERNET

http://www.media.unwto.org http://www.budpar.go.id

http://www.kppo.bappenas.go.id

http://www.pariwisatajawabarat.com/gov http://www.teori-online.com


Dokumen yang terkait

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

1 5 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

Pengaruh wisata Kuliner terhadap Keputusan Berkunjung Wisata bagi para Wisatawan ke Kota Bandung.

0 0 24

PENGARUH KUALITAS ATRIBUT PRODUK PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE KABUPATEN SUMEDANG

0 0 18

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18