Pandangan M3PK Pada Pengajaran IPA 22 Batasan Masalah Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan i Riwayat Hidup ii Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 5 1.3. Batasan Masalah 5 1.4. Rumusan Masalah 5 1.5. Tujuan Penelitian 6 1.6. Manfaat Penelitian 6 1.6. Definisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 2.1. Landasan Teoritis 9 2.1.1. Pengertian Belajar 9 2.1.2. Prinsip Belajar 10 2.1.3. Hasil Belajar 11 2.1.4. Model Pembelajaran 12 2.1.5. Model Pembelajaran Konvensional 13 2.2. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep M3PK 14 2.2.1. Pemikiran Kontrukstivisme 18 2.2.2. Lingkungan Pembelajaran yang Kontruktivis 19 2.2.3. Konsep-konsep Alternatif 20 2.2.4. Kondisi Untuk Melakukan Perubahan Konsep 21

2.3. Pandangan M3PK Pada Pengajaran IPA 22

2.4. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 24

2.5. Langkah-Langkah Penerapan M3PK 26 2.6. Deskripsi Tentang Stoikiometri 29 2.6.1. Perkembangan teori dan model atom 29 vii 2.6.2. Partikel Dasar Penyusun Atom 32 2.6.3. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi 34 2.7 Kerangka Konseptual 36 2.8. Hipotesis Penelitian 36 2.8.1. Hipotesis Verbal 37 2.8.2. Hipotesis Statistik 37 BAB III METODE PENELITIAN 38 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38 3.3. Variabel Penelitian 38 3.4. Rancangan Penelitian 39 3.5. Teknik Pengumpulan Data 40 3.6. Tahap Akhir Penelitian 42 3.6.1. Instrumen Penelitian 42 3.7. Alat Pengumpulan Data 43 3.7.1. Validitas Tes 43 3.7.2. Reliabilitas Tes 44 3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal 44 3.7.4. Daya Pembeda Soal 45 3.8. Teknik Analisis Data 45 3.8.1. Uji Normalitas 45 3.8.2. Uji Homogenitas 46 3.8.3. Uji Hipotesis 46 3.8.4. Uji Peningkatan Hasil Belajar Gain 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian

48 4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 48 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 49 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 50 4.1.3.1. Uji Normalitas 51 4.1.3.2. Uji Homogenitas 51 4.1.3.3. Uji Hipotesis 52 4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar 53 4.2. Ranah Kognitif Penelitian 55 4.2.1. Perbandingan Ranah Kognitif Penelitian 55 viii 4.2.1.1.Peningkatan Hasil Belajar Gain Ranah Kognitif Terkembang 56 4.3. Analisis Afektif 58 4.3.1. Analisis Afektif Penelitian 58 4.4. Pembahasan 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran

63 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.6.4.1. Jumlah Elektron Maksimum Di setiap Kulit 35 Tabel 2.6.4.2 : Konfigurasi Elektron Atom Berkulit K sampai N 35 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 39 Tabel 4.1. Data Ringkas Hasil Pretes Siswa 49 Tabel 4.2. Data Ringkas Hasil Posttes Siswa 50 Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Tes dan Post – Test 50 Tabel 4.4. Uji Normalitas 51 Tabel 4.5. Uji Homogenitas Sampel 52 Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Gain 52 Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Gain 53 Tabel 4.8. Persen Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa M3PK dan Konvensional 53 Tabel 4.9. Perbandingan Jumlah Rata-rata Ranah Kognitif Eksperimen I dan Eksperimen II 56 Tabel 4.10. Gain Ranah Kognitif Eksperimen I dan Eksperimen II Yang Terkembang 56 Tabel 4.11. Pertemuan rata-rata aktivitas Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 58 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Struktur Pengajaran Melakukan Perubahan Konsep 15 Gambar 2.2. Contoh Model Perubahan Konsep 18 Gambar 2.3. Skema Model Mengajar Perubahan Konsep 24 Gambar 2.6.1.1 Model Atom Thomson 29 Gambar 2.6.1.2 Model Atom Rutherford 30 Gambar 2.6.1.3 Model Atom Bohr 31 Gambar 2.6.1.4 Model atom mekanika kuantum 32 Gambar 2.6.4.1 Kulit Atom 35 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 42 Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa yang Diberi Perlakuan Model Pembelajaran M3PK dan Konvensional 51 Gambar 4.2. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi Kelas M3PK 54 Gambar 4.3. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi Kelas Konvensional 55 Gambar 4.4. Grafik Rata – rata Gain Kelas Eksperimen 57 Gambar 4.5. Grafik Rata – rata Gain Kelas Kontrol 57 Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Rata – rata Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol 58 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 65 Lampiran 2 Rancangan Pembelajaran 70 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 84 Lampiran 4 Kunci Jawaban LKS 88 Lampiran 5 Soal Instrumen Test 90 Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrument Test 100 Lampiran 7 Penyelesaian Soal Instrumen Test 101 Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Test Sebelum Divalidkan 109 Lampiran 9 Kisi-kisi Instrumen Sesudah Di Validkan 130 Lampiran 10 Instrumen Tes Valid 151 Lampiran 11 Kunci Jawaban Tes Valid 156 Lampiran 12 Media Handout 157 Lampiran 13 Penyelesaian Media 168 Lampiran 14 Penyelesaian Observasi M3PK 172 Lampiran 15 Pedoman Penskoran M3PK 176 Lampiran 16 Data Validasi Instrumen Penelitian 177 Lampiran 17 Perhitungan Validitas Tes 178 Lampiran 18 Data Daya Pembeda Instrumen Penelitian 181 Lampiran 19 Perhitungan Daya pembeda 182 Lampiran 20 Data Reliabiltas Instrumen Penelitian 184 Lampiran 21 Perhitungan Reliabilitas tes 185 Lampiran 22 Data Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 189 Lampiran 23 Perhitungan Tingkat Kesukaran 190 Lampiran 24 Data Fretest Kelas Eksperimen 192 Lampiran 25 Data Fretest Kelas Kontrol 194 Lampiran 26 Data Postest Kelas Eksperimen 196 Lampiran 27 Data Postest Kelas Kontrol 198 Lampiran 28 Tabulasi Nilai 200 Lampiran 29 Perhitungan Standar Deviasi 204 Lampiran 30 Uji Normalitas 205 Lampiran 31 Uji Homogenitas` 207 Lampiran 32 Uji Data Gain 209 Lampiran 33 Perhitungan Hipotesis 216 Lampiran 34 Persentase Peningkatan Hasil Belajar 218 Lampiran 35 Tabel Product Moment 220 Lampiran 36 Tabel Chi Kuadrat 221 Lampiran 37 Tabel t 222 Lampiran 38 Tabel f 223 Lampiran 39 Ranah Kognitif 224 Lampiran 40 Penilaian Aktivitas 230 Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian 239 BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran dituntut untuk menggunakan strategi belajar mengajar dan pendekatan belajar yang sesuai dengan pokok bahasan yang diberikan. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk lebih menguasai materi atau konsep dari pokok bahasan yang diberikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berhasil dengan maksimal tanpa didukung adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Tujuan umum dalam kegiatan pembelajaran yaitu materi yang diajarkan akan diserap sepenuhnya oleh siswa atau belajar tuntas. Siswa akan memahami pelajaran bila siswa aktif sendiri membentuk atau menghasilkan pengertian dari hal-hal yang diinderanya. Pada kenyataannya, selama ini guru masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat banyak guru yang mengajar hanya dengan menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses belajar mengajar hanya didominasi oleh guru dan siswa bertindak pasif dalam belajar. Kesulitan yang dialami siswa tidak lain kurangnya konsep dan guru belum sempurna dalam menerapakan pengelolaan kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan. Untuk itulah, sebagai pengajar guru hendaknya dapat menerapkan model atau metode pengajaran yang bervariatif dan sesuai bagi siswanya. Mukhtar 2005 menjelaskan bahwa “ memilih metode dan model yang baik dan dikuasai dengan matang oleh seorang guru dalam peristiwa pembelajaran, akan menentukan berhasilnya sebuah pembelajaran. Selain itu tentu saja seorang guru harus mengenali karakteristik siswa, menguasai materi, menggunakan sarana penunjang pembelajaran, dan memiliki keterampilan mengajar”. Berdasarkan pengamatan peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan PPL, pembelajaran kimia disekolah saat ini belum terlaksana dengan maksimal. Para siswa sering mengalamim kesulitan dalam mengikuti pelajaran kimia. Secara umum kesulitan ini disebabkan sistem pengajaran dari guru yang hanya berlangsung secara sepihak saja, dimana proses belajar mengajar masih berpusat pada guru, hal ini menyebabkan siswa bosan dan tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran kimia. Oleh karena itu siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal ujian kimia sehingga hasil belajar kimia siswa menjadi rendah. Selanjutnya daari observasi yang dilakukan dengan guru mata pelajaran kimia, data yang diperoleh adalah hasil belajar kimia siswa yang dicapai pada umumnya rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk kelas X T.P 20122013 dengan nilai antara 60-80 dan nilai rata-rata kelas 68, sedangkan KKM kimia disekolah ini adalah 70, meskipun sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru terhadap tugas pribadikelompok, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Sama halnya dengan pengalaman peneliti pada saat observasi sewaktu mengikuti PPL Program Pengalaman Lapangan, nilai rata – rata Ujian Tengah Semester UTS siswa 65, sedangkan KKM kimia disekolah tempat peneliti melasanakan PPL ini adalah 70 meskipun nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai KKM, nilai tersebut sudah ada nilai tambahan dari guru yang diberikan kepada siswa. Dari hasil nilai kimia yang diperoleh siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi siswa tergolong masing rendah. Pembelajaran kimia merupakan pembelajaran yang pada umumnya bersifat hirarki antara satu materi dengan materi lainya. Kesalahan konsep pada materi tertentu akan mempengaruhi konsep siswa pada materi lainya. Driver dalam penelitianya menyimpulkan bahwa “ seorang anak, walaupun masih sangat muda sudah memiliki konsep-konsep ide-ide tentang hal-hal yang di temuinya dalam kehidupanya. Dan ide ini memainkan peranan penting dala m pengalaman belajar”. Apa yang memungkinkan anak mampu belajar dengan baik adalah apa yang sudah ada dalam benak mereka, menemukan jati diri mereka sendiri. Tarigan, 1999. Salah satu contoh materi dalam kimia yang bersifat abstrak adalah pada pkokok bahasan struktur atom. Struktur atom merupakan salah satu pokok bahasan kimia dikelas X SMA dan juga merupakan pokok bahasan yang luas dengan konsep dan uraian, sebab materi struktur atom berkaitan dengan teori dan konsep. Pada pembahasan ini diperlukan pemahaman yang serius. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dicari alternatif pendekatan dan strategi pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan menguasai konsep yang seharusnya dikuasainya. Salah satu alternatif yang digunakan adalah dengan menggunakan pembelajaran Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep M3PK. Menurut Tarigan 2012, model ini merupakan salah satu model mengajar berdasarkan pemikiran kontruktivisme. Beranggapan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran siswa oleh siswa itu sendiri. Jadi tugas guru yang paling utama adalah menginduksi konsep awal siswa dan melakukan perubahan konsep. Target Utama pencapaian model ini menekan pada tiga aspek utama yaitu mengetahuan siswa menjadi intelligibility memiliki arti makna, plausible meyakini kebenaran dan fruitfull berbuah. Model M3PK memandang seorang anak sebagai suatu pribadi yang memiliki pengetahuan awal tentang suatu permasalahan terlepas dari ilmiah atau tidak. Pengetahuan awal ini berdasarkan berbagai hasil penelitian yang dilakukan, ternyata sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima suatu konsep baru Tarigan. 2012. Penggunaan M3PK diharapkan dapat menjadi solusi dalam pembelajaran IPA khususnya kimia, karena dalam pelaksanaannya model pembelajaran ini menuntut siswa untuk membangun pemahamannya sendiri sehingga siswa akan lebih aktif untuk menggali informasi untuk menentukan konsep yang paling benar. Dalam proses pencarian informasi ini siswa akan mnemukan banyak ilmu yang akan memperkaya pengetahuannya, disamping itu informasi ini siswa akan menemukan banyak ilmu yang akan memperkaya pengetahuannya, disamping itu informasi yang dibangun sendiri oleh siswa tersebut akan bertahan lama dalam dirinya jika dibandingkan dengan informasi yang diterima guru secara cuma-cuma. Menurut Tarigan 1999 dalam pembelajaran M3PK guru harus memandang seorang siswa sebagai suatu pribadi yang memiliki pandangan pengetahuan awal tentang suatu permasalahan. Terlepas dari apakah pandangan itu benar atau salah, kita harus menghargainya. Jika pandangan itu keliru, maka tugas guru adalah meluruskannya dengan menrapkan strategi perubahan konsep. Sehingga seorang siswa dapat melihat kekeliruan konsep yang dimilikinya dan beralih pada alternatif lain yang dapat dipertanggung- jawabkan secara ilmiah. Dalam hal ini guru juga berepran sebagai nara sumber , mengarahkan siswa ke alternative pemilihan konsep yang benar. Berdasarkan hasil penelitian sejenis seperti Saharta Ginting 2013 menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan M3PK Simson Tarigan diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 76,00 lebih tinggi dari kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar adalah 71,00. Asri 2013, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar 69 dan pada kelas kontrol diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar 40,19. Bonarita 2006 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan M3PK diperoleh nilai rata –rata 7,53, sedangkan siswa yang diajarkan dengan metode konvensional sebesar 60,95. Selanjutnya penelitian Redisma Berutu 2011 diperoleh nilai rata –rata siswa dengan menggunakan M3PK menghasilkan nilai 15,26 dan nilai rata-rata siswa tanpa menggunakan M3PK menghasilkan nilai rata-rata 13,17. Simson Tarigan 2007, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar adalah 76,21 dan pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar 60,21. Bertitik tolak dari semua itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep M3PK Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Struktur Atom. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pelajaran kimia yang bersifat abstrak sehingga membuat siswa sulit memahaminya. 2. Hasil belajar kimia yang rendah 3. Interaksi pembelajaran cenderung searah dan pembelajaran masih didominasi oleh guru 4. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifan siswa

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah yaitu:  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan M3PK sebagai model pembelajaran di SMA Swasta Parulian 2 Medan  Materi yang diajarkan adalah struktur atom  Penelitaian hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh penerapan M3PK terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom ? 2. Bagaimana ranah kognitif yang akan ditingkatkan dengan menggunakan modul kimia inovatif pada materi Struktur Atom? 3. Bagaimanakah perbandingan tingkat aktivitas kegiatan pembelajaran siswa pada kedua kelas? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan Struktur Atom kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun ajaran 20142015 2. Untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan Struktur Atom SMA Swasta Parulian 2 Medan tahun ajaran 20142015. 3. Mengetahui ranah kognitif yang akan dikembangkan dengan menggunakan modul kimia inovatif pada materi Struktur Atom. 4. Mengetahui perbandingan tingkat aktivitas kegiatan pembelajaran siswa pada kedua kelas

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :  Bagi guru dan calon guru, berguna sebagai bahan masukan dalam hal memilih model mengajar menginduksi perubahan konsep sebagai salah satu model mengajar dalam pengajaran kimia  Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat bagi peningkatan kualitas pengajaran serta sebagai perkembangan atau bahan rujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa khusus dalam pengajaran kimia.  Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar kimia serta dapat diterapkan sebagai motivasi belajar pada pelajaran.  Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa yang akan datang.

1.7. Defenisi Operasional 1.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS X PADA MATERI STRUKTUR ATOM.

0 2 22

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

5 21 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDUKSI OKSIDASI.

0 6 21

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

0 3 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KONSEP MOL SISWA KELAS X SMA.

1 2 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SMA.

0 1 21

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM DI SMA NEGERI 18 MEDAN.

1 2 20

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN.

0 3 18

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SANTO THOMAS 3 MEDAN KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 29

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 BINJAI.

0 0 18