Transformasi Galaktomanan. Esterifikasi Dengan Asil Klorida Atau Asetat Anhidrida. Anhidrida asam.

20 Senyawa galaktomanan dalam ilmu gizi merupakan serat makanan dietary fiber yang mampu menurunkan kadar glukosa dan kolesterol darah. Variasi secara biologis preparasi pektin aktif dan tanaman yang mengandung galaktomanan disarankan untuk mencegah kanker dan peradangan Lepur, 2012. Menyangkut sifat- sifat fisikokimia yang berbeda, galaktomanan adalah sejenis material yang serba guna yang digunakan untuk banyak aplikasi yaitu sebagai penguat dan stabilizer yang sangat baik dari emulsi. Karena tidak adanya toksisitas memungkinkan pemakaiannya dalam industri-industri tekstil, farmasi, biomedis, kosmetik dan makanan Srivastava and Kapoor, 2005, Vierra et al, 2007. Sebagian besar galaktomanan yang digunakan dalam teknologi farmasi dan kosmetik biasanya merupakan gum yang tidak dimurnikan Uner and Altinkurt, 2004. Selain yang disebutkan diatas, terakhir digunakan juga sebagai edible film Lima et al, 2010 dan Tarigan, 2012.

2.8. Transformasi Galaktomanan.

Gugus fungsi hidroksil dari senyawa galaktomanan sangat potensial digunakan untuk mengubah sifat galaktomanan terutama yang berhubungan dengan sifat kelarutan galaktomanan melalui reaksi seperti esterifikasi untuk menghasilkan ester dari galaktomanan. Demikian juga eterifikasi galaktomanan untuk menghasilkan senyawa eter dari turunan galaktomanan. Beberapa reaksi transformasi dari galaktomanan diantaranya eterifikasi galaktomanan dengan asetil klorida, heksanoil klorida dan 2-kloro propanoil klorida, esterifikasi galaktomanan dengan suksinat anhidrida dan oktinil suksinat anhidrida Prashanth, 2006. Reaksi eterifikasi galaktomanan dengan propilena oksida menghasilkan hidroksi propil galaktomanan. Metilasi maupun oksidasi dengan periodat terhadap galaktomanan dapat memperbaiki kelarutannya dalam berbagai pelarut organik dibanding galaktomanan sebelum dimetilasi maupun dioksidasi Kapoor and Mukherjee 1969. Universitas Sumatera Utara 21

2.9. Esterifikasi Dengan Asil Klorida Atau Asetat Anhidrida.

Reaksi esterifikasi umumnya merupakan reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam. Reaksinya Reaksi ini memerlukan kondisi khusus karena merupakan suatu reaksi kesetimbangan sehingga reaksi esterifikasi terhadap gugus hidroksil dari alkohol sebagai pengganti asam karboksilat ditingkatkan reaktifitasnya dengan menggunakan senyawa asil klorida atau asetat anhidrida. Reaksi dengan anhidrida alkanoat berlangsung lebih lambat dibanding reaksi-reaksi yang serupa dengan asil klorida, dan biasanya campuran reaksi yang terbentuk perlu dipanaskan. Gambar 2.12 Reaksi asil klorida dengan alkohol. Gambar 2.13 Reaksi anhidrida alkanoat dengan alkohol. Universitas Sumatera Utara 22

2.10. Anhidrida asam.

Jika dari dua molekul asam etanoat asam asetat dilepaskan sebuah molekul air maka akan diperoleh anhidrida asam, yakni anhidrida etanoat anhidrida asetat. Asam etanoat asam asetat memiliki struktur sebagai berikut : Sedangkan anhidrida asetat memiliki struktur sebagai berikut : Pemberian nama untuk anhidrida asam adalah dengan menyebutkan nama asam induk, dan mengganti kata asam dengan anhidrida. Anhidrida berarti tanpa air. Dengan demikian, asam etanoat akan menjadi anhidrida etanoat; asam propanoat menjadi anhidrida propanoat, dan seterusnya. Anhidrida etanoat merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau yang sangat mirip dengan asam cuka asam etanoat. Bau ini timbul karena anhidrida etanoat bereaksi dengan uap air di udara dan kelembaban dalam hidung menghasilkan asam etanoat kembali. Anhidrida etanoat tidak bisa dikatakan larut dalam air karena dia bereaksi dengan air menghasilkan asam etanoat. Tidak ada larutan cair dari anhidrida etanoat yang Universitas Sumatera Utara 23 terbentuk. Anhidrida etanoat mendidih pada suhu 140°C. Titik didih cukup tinggi karena memiliki molekul polar yang cukup besar sehingga memiliki gaya dispersi Van der Waals sekaligus gaya tarik dipol-dipol. Akan tetapi, anhidrida etanoat tidak membentuk ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa titik didihnya tidak sama tingginya dengan titik didih asam karboksilat yang berukuran sama. Sebagai contoh, asam pentanoat asam yang paling mirip besarnya dengan anhidrida etanoat mendidih pada suhu 186°C. Reaksi-reaksi ini reaksi asil klorida dan reaksi anhidrida asam melibatkan komponen alkohol dan fenol, atau amonia dan amina. Semua komponen ini mengandung unsur yang sangat elektronegatif dengan sebuah pasangan elektron bebas yang aktif baik oksigen maupun nitrogen. Alasan-alasan mengapa dalam esterifikasi lebih baik digunakan anhidrida etanoat dibandingkan dengan etanoil klorida antara lain :  Anhidrida etanoat lebih murah dibanding etanoil klorida .  Anhidrida etanoat lebih aman digunakan dibanding etanoil klorida. Anhidrida etanoat kurang korosif dan tidak mudah terhidrolisis reaksinya dengan air berlangsung lebih lambat.  Anhidrida etanoat tidak menghasilkan uap hidrogen klorida yang berbahaya korosif dan beracun.

2.11. Spektroskopi

Dokumen yang terkait

Sintesis Galaktomanan Ikat Silang Fosfat Dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Trinatrium Trimetafosfat

32 192 75

Pembuatan Film Hidrogel Galaktomanan Ikat Silang Borat dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dengan Asam Borat (H3BO3)

6 72 68

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

13 59 77

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

2 2 14

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

0 0 2

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

0 3 4

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

4 7 12

Sintesis dan Karakterisasi Film Galaktomanan Ikat Silang Glutaraldehida Melalui Reaksi Kondensasi dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

1 1 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aren. - Pembuatan Dan Penentuan Nilai CMC Asetil Galaktomanan Yang Diperoleh Melalui Asetilasi Galaktomanan Hasil Isolasi Dari Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

0 2 27

Pembuatan Dan Penentuan Nilai CMC Asetil Galaktomanan Yang Diperoleh Melalui Asetilasi Galaktomanan Hasil Isolasi Dari Kolang-Kaling (Arenga pinnata)

0 0 17