d. Pendidikan pada masyarakat profesional, petugas kesehatan, perencanaan dan penentuan kebijakan akan pengadaan dan penggunaan rumah sebagai
sarana peningkatan kesehatan. e. Keikutsertaan masyarakat dalam berbagai tingkat melalui kegiatan mandiri
diantara keluarga dan perkampungan.
2.6.1 Syarat Rumah Sehat
Persyaratan kesehatan suatu rumah tinggal sesuai dengan Permenkes No.829MenkesSKVII1999 adalah sebagai berikut :
1. Bahan bangunan a. Tidak terbuat dari bahan-bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain : 1
Debu total tidak lebih dari 150 μgm3 2 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiberm3jam
3 Timah hitam Pb tidak melebihi 300 mgkg. b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen. 2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus mempunyai persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan b. Dinding :
Universitas Sumatera Utara
1 Di ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara.
2 Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan.
a. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan b. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus
dilengkapi dengan penangkal petir c. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu,
ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, kamar mandi dan ruang bermain anak.
d. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan
Pencahayaan alam dan atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan
mata. 4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. Suhu udara berkisar antara 18-300C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40-70 c. Konsentrasi gas SO2, tidak melebihi 0,10 ppm24 jam
d. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm8 jam e. Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mgm2
5. Ventilasi
Universitas Sumatera Utara
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10 dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit Tidak ada tikus, nyamuk ataupun lalat yang bersarang di dalam rumah
7. Penyediaan air a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas 60 literhariorang
b. Kualitas air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan atau air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman. 9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah.
10. Kepadatan hunian ruang tidur Luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2
orang dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah usia 5 tahun Depkes RI, 1999 Menurut Depkes RI 2002, indikator rumah yang dinilai adalah komponen
rumah yang terdiri dari : langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, dapur dan pencahayaan dan aspek perilaku.
Aspek perilaku penghuni adalah pembukaan jendela kamar tidur, pembukaan jendela ruang keluarga, pembersihan rumah dan halaman.
Universitas Sumatera Utara
Persyaratan rumah sehat menurut Winslow dan APHA yang dikutip Suyono Budiman,2010 adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yang meliputi : 1. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipelihara
atau dipertahankan temperatur lingkungannya.Sebaiknya temperatur udara dalam ruangan harus lebih rendah paling sedikit 4°C dari temperatur
udara luar untuk daerah tropis. Umumnya temperatur kamar 22°C- 30°C sudah cukup segar.
2. Rumah tersebut harus terjamin pencahayaannya yang dibedakan atas cahaya matahari penerangan alamiah serta penerangan dari nyala
api lainnya penerangan buatan. Semua penerangan ini harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu gelap atau tidak menimbulkan rasa
silau. 3. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran
udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5 dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil dapat
dibuka dan ditutup minimum 5 luas lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10 dari luas lantai.
4. Ruangan ini diatur sedemikian rupa agar udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit.
5. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising yang berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik
langsung maupun dalam jangka waktu yang relatif lama. Gangguan yang
Universitas Sumatera Utara
dapat muncul antara lain gangguan fisik seperti kerusakan alat pendengaran dan gangguan mental seperti mudah marah dan apatis.
6. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk anak- anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai
kesempatan bergerak, bermain dengan leluasa dirumah agar pertumbuhan badannya akan lebih baik, juga agar anak tidak bermain dirumah
tetangganya, dijalan atau tempat lain yang membahayakan. b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yang meliputi :
1. Cukup aman dan nyaman bagi masing – masing penghuni Adanya ruangan khusus untuk istirahat bagi masing – masing penghuni, seperti
kamar tidur untuk ayah dan ibu. Anak-anak berumur dibawah 2 tahun masih diperbolehkan satu kamar tidur dengan ayah dan ibu. Anak-anak
diatas 10 tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh dalam satu kamar tidur. Anak – anak diatas 17 tahun mempunyai kamar tidur sendiri.
2. Ruang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan keluarga, dimana anak-anak sambil makan dapat berdialog langsung dengan orang
tuannya. 3. Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya disekitar tetangga yang
memiliki tingkat ekonomi yang relatif sama, sebab bila bertetangga
Universitas Sumatera Utara
dengan orang yang lebih kaya atau lebih miskin akan menimbulkan tekanan batin.
4. WC Water Closet dan kamar mandi harus ada dalam suatu
rumah dan terpelihara kebersihannya. Biasanya orang tidak senang atau gelisah bila terasa ingin buang air besar tapi tidak mempunyai
WCsendiri karena harus antri di WCorang lain atau harus buang air besar di tempat terbukaseperti sungai atau kebun.
5. Untuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias, tanaman bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara rapi dan
bersih, sehingga menyenangkan bila dipandang. c. Perumahan juga harus mampu mencegah penularan penyakit
1. Tersedia air bersih untuk minum yang memenuhi syarat kesehatan 2. Tidak memberi kesempatan serangga nyamuk, lalat tikus dan binatang
lainnya bersarang di dalam atau di sekitar rumah. 3. Pembuangan kotoran tinja dan air limbah memenuhi syarat kesehatan
4. Pembuangan sampah pada tempat yang baik, kuat, dan higienis. 5. Luas kamar tidur maksimal 3,5m
2
per orang dan tinggi langit – langit maksimal 2,75 m. Ruangan yang terlalu luas akan menyebabkan mudah
masuk angin, tidak nyaman secara psikologis gamang, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
apabila terlalu sempit akan menyebabkan sesak napas dan memudahkan penularan penyakit karena terlalu dekat kontak.
6. Tempat masak dan menyimpan makanan harus lebih dan bebas dari pencemaran atau gangguan serangga lalat, semut, lipas dll dan tikus serta
debu.
2.7 Kerangka Konsep