BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hygiene dan Sanitasi
Hygiene adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada
usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada Suyono Budiman 2010.
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan
Depkes RI, 2004. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitik beratkan
kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia Suyono Budiman 2010.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk
keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan Depkes RI, 2004.
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
Universitas Sumatera Utara
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna Depkes RI, 2004.
2.2 Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinyaperorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah cara
perawatandiri manusia untuk memelihara kesehatan mereka. Kebersihan perorangan sangatpenting untuk diperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan
untukkenyamanan individu , keamanan dan kesehatan Potter, 2005.
2.2.1 Jenis – Jenis Personal Hygiene
Menurut Isro’in Andarmoyo 2012 ada beberapa jenis-jenis personal hygiene yaitu sebagai berikut:
a. Kebersihan kulit Kulit merupakan salah satu aspek vital yang perlu diperhatikan dalam hygiene
perorangan. Kulit merupakan pembungkus yang elastik, yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, dan bersambungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga dan lubang-lubang masuk kulit. Begitu vitalnya kulit, maka setiap ada gangguan dalam kulit, dapat menimbulkan berbagai masalah yang serius dalam
kesehatan. Untuk selalu memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehatharus selalu
memperhatikan seperti : 1. Menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri
2. Mandi minimal 2x sehari
Universitas Sumatera Utara
3. Mandi memakai sabun 4. Menjaga kebersihan pakaian
5.Menjaga kebersihan lingkungan. b. Kebersihan rambut
Rambut atau bulu bisa mengandung bakteri. Penyakit berpengaruh buruk pada rambut, terutama jika terdapat kelainan endokrin, suhu badan yang naik, kurang
makan, rasa cemas atau ketakutan. Dengan selalu memelihara kebersihan kebersihan rambut dan kulit kepala,maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang - kurangnya2x seminggu.
2. Mencuci rambut memakai shampoo atau bahan pencuci rambut lainnya. 3. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.
c. Kebersihan tangan, kaki dan kuku Seperti halnya kulit, tangan,kaki dan kuku harus dipelihara dan ini
tidakterlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari. Selainindah dipandang mata, tangan, kaki, dan kuku yang bersih juga menghindarkan
kitadari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahayakontaminasi dan menimbulkan penyakit-penyakit tertentu.
Untuk menghindari hal tersebut maka perlu diperhatikan sebagai berikut : 1. Membersihkan tangan sebelum makan
2. Memotong kuku secara teratur 3. Membersihkan lingkungan
4. Mencuci kaki sebelum tidur
Universitas Sumatera Utara
Faktor hygiene yang mempengaruhi gangguan kulit adalah : 1. Kebersihan kulit
2. Kebersihan tangan, kaki dan kuku 3. Kebersihan rambut.
2.2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
Menurut Depkes 2000 Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
1. Citra tubuh Body Image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnyakarena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihandirinya.
2. Praktik Sosial Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinanakan terjadi perubahan pola personal hygiene . 3. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4. Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapatmeningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia
harusmenjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri sepertipenggunaan sabun, sampo dan lain – lain. 7. Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlubantuan untuk melakukannya.
2.3 Sanitasi Dasar
2.3.1 Penyediaan Air Bersih
Air yang diperuntukkan bagi konsumi manusia harus berasal dari sumber air yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut,
antara lain: Chandra, 2006
1. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit 2. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun
3. Tidak berasa dan berbau 4. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga
Universitas Sumatera Utara
5. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen Kesehatan RI.
Menurut kusnoputranto 2000 ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu :
1. Water Born Desease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen daripenderita atau karier. Bila air yang
mengandung kuman patogen terminum maka dapat penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Thypoid, Hepatitis dan Dysentri
Basiler. 2. Water Based Desease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
melalui persediaan air sebagai pejamu host perantara misalnya Schistosomiasis.
3. Water Washed Desease,yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan perorangan dan air untuk kebersihan alat –
alat terutama alat dapur dan alat makan. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya: penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu
penyakit ini adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air water born dan melalui alat – alat dapur yang
dicuci dengan air water washed
Universitas Sumatera Utara
4. Water Related Insect Vector, vektor – vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air,
misalnya malaria, demam berdarah, yellow feve, tripanosomiasis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MenkesPerIX1990, yang dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Adapun syarat – syarat air bersih diantaranya sebagai berikut: a. Syarat fisik
: tidak berbau, tidak berasa b. Syarat kima
: kadar besi maksimum diperbolehkan 1,0 mgl, kesadahan maksimal 500 mgl
c. Syarat mikrobiologis : jumlah total koliform dalam 100 ml air yang
diperiksa maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan perpipaan dan 10 untuk air
yang berasal dari perpipaan. Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan
masyarakatindonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah sanropie,1999:
1. Lokasi
Universitas Sumatera Utara
a. Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat pembuangan air kotor , lubang resapan , tempat pembuangan sampah,
kandang ternak dan tempat – tempat pembuangan kotoran lainnya. b. Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng
pegunungan, letak sumur gali di atas sumber pencemaran.
2. Konstruksi a. Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan dari air permukaan. b. Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan
tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur. c. Cara pengambilan air ke dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah masuknya kembali kotoran kemali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan kerekan dan
sebagainya. d. Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi dalam dan tepi luar dinding
sumur harus minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai. e. Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang
minimal 10 meter dihitung dari tepi sungai. f. Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang
tidak mempunyai saluran penerimaan air limbah.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Pembuangan Kotoran Manusia Jamban
Untuk mengurangi pencemaran karena tinja diperlukan suatu cara pembuangan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi dan akan memberikan manfaat
secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat secara langsung adalah penurunan insidensi penyakit kolera, disentri basiler, dan sebagainya. Adapun manfaat tidak
langsungnya adalah peningkatan kondisi kebersihan lingkungan Chandra, 2006.
Septic tank merupakan cara yang tepat dalam pembuangan ekskreta untuk sekelompok kecil rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang
mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat. Desain utama septic tank, antara lain : Chandra, 2006
1. Kapasitas septic tankbergantung pada jumlah pemakai. Kapasitas 20-30 galonorang dianjurkan untuk penggunaan rumah tangga . Kapasitas untuk
rumah tangga itu tidak berlaku untuk septic tank yang ditujukan untuk
kepentingan umum kapasitas minimal 50 galonorang. 2. Ukuran panjang biasanya 2 kali lebar
3. Kedalaman lubang antara 1,5-2 meter 4. Kedalaman cairan dianjurkan hanya 1,2 meter
5. Ruangan udara minimal 30 cm diantara titik tertinggi cairan didalam tank
dengan permukaan bawah tertutup 6. Dasar dibuat miring ke arah lubang pengeluaran
7. Memiliki lubang air masuk dan keluar, terdapat pipa masuk dan keluar
Universitas Sumatera Utara
8. Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal yang sama. 9. Periode retensi septic tank dirancang selama 24 jam.
2.3.3 Pembuangan Air Limbah
Menurut Mukono 2000, beberapa sumber pencemaran air, yaitu : a. Air buangan rumah tangga domestic waste water
Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiridari ekskreta tinja dan urin , air bekas cician , dapur dan kamar mandi ,
dimanasebagian besar merupakan bahan – bahan oranik. b. Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada
bahan baku, proses industri, bahan bakar, dan sistem pengolahan limbah cair yang digunakan dalam industri.
c. Pertanian dan perkebunan Polutan air dari pertanianperkebunan dapat berupa:
a. Zat kimia, misalnya berasal dari pupuk, pestisida seperti DDT, Dieldrin
Universitas Sumatera Utara
b. Mikrobiologi, misalnya virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak, dan cacing tambang dilokasi perkebunan
c. Zat radioaktif, misalnya berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan buah, mendapatkan bibit unggul, dan
mempercepat pertumbuhan tanaman.
Menurut Kusnoputranto 2000, pengelolaan air buangan yang tidak baikakan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, yaitu :
1. Terhadap lingkungan Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis yang
dapatmenjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapatmenimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan
hiduplainnya . Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak enak sertapemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Terhadap kesehatan masyarakat Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat
menyebabkangangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempatberkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, terutama penyakit –
penyakit yangpenularannya melalui air yang tercemar.
2.3.4 Pengelolaan Sampah
Universitas Sumatera Utara
Menurut Mukono 2000, sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, sperti berikut:
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya a. Organik, misalnya sisa makanan, daun, sayur, dan buah.
b. Anorganik, misalnya logam, pecah-belah, abu, dan lain-lain 2. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar
a. Mudah terbakar, misalnya kertas plastik, daun kering, kayu b. Tidak mudah terbakar, misalnya kaleng, besi, gelas, dan lain-lain
3. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk a. Mudah membusuk, misalnya sisa makanan, potongan daging, dan
sebagainya b. Sulit membusuk, misalnya plastik, karet dan kaleng, dan sebagainya
4. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah a. Garbage, terdiri atas zat- zat yang mudah membusuk dan dapat terurai
dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. b.
Rubbish yang terdiri dari dua, yaitu rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik seperti kertas, kayu , karet dan rubbish tidak mudah
terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya kaca, kaleng. c.
Ashes, semua sisa pembakaran dari industri d.
Street sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia
e. Dead animal, bangkai binatang besar anjing, kucing, dan sebagainya
yang mati akibat kecelakaan atau secara alami
Universitas Sumatera Utara
f. House hold refuse, atau sampah campuran misalnya garbage, ashes,
rubbish yang berasal dari perumahan g.
Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan h.
Demolision waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung. i.
Sampah industri, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri j.
Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair.
k. Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus
seperti kaleng atau zat radioaktif.
2.4 Penyakit Kulit
Menurut Harahap 2000 salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif terhadap berbagai macam penyakit adalah kulit. Kulit merupakan pembungkus yang
elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek yang baik bagi kulit. Demikian pula sebaliknya,
lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai macam penyakit antara lain penyakit kulit. Faktor – faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi
penyakit kulit adalah iklim yang panas dan lembab yang memungkinkan bertambah suburnya jamur, kebersihan perorangan yang kurang baik, dan faktor ekonomi yang
kurang memadai.
2.4.1 Penyebab Penyakit Kulit
Jumlah agen yang menjadi penyebab penyakit kulit sangat banyak antara lain
sebagai berikut Fregert, 1988:
Universitas Sumatera Utara
1. Agen – agen fisik, antara lain disebabkan oleh tekanan atau gesekan, kondisi cuaca, panas, radiasi, dan serat –serat mineral. Agen – agen fisik
menyebabkan trauma mekanik, termal atau radiasi langsung pada kulit. Kebanyakan iritan kulit langsung merusak kulit dengan jalan:
a. Mengubah pHnya b. Bereaksi dengan protein – proteinnya
c. Mengekstrasi lemak dari lapisan luarnya d. Merendahkan daya tahan kulit
2. Agen – agen kimia, terbagi menjadi 4 kategori yaitu: a. Iritan primer berupa asam, basa, pelarut lemak, deterjen, garam – garam
logam. b. Sensitizer berupa logam dan garam – garamnya, senyawa – senyawa yang
berasal dari anilin, derivat nitro aromatik, resin, bahan – bahan kimia karet, obat – obatan antibiotik, kosmetik, tanam-tanaman, dan lain-lain.
c. Agen – agen aknegenik berupa nafialen dan bifenil klor, minyak mineral, dll.
d. Photosensitizer berupa antransen, pitch, derivat asam amni benzoat, hidrokarbon aromatik klor, pewarna akridin, dan lain-lain
3. Agen – agen bilogis, seperti mikroorganisme, parasit kulit dan produk- produknya. Jenis agen biologis ini umumnya merupakan zat pemicu terjadinya
penyakit kulit.
2.4.2 Jenis – Jenis Penyakit Kulit
Universitas Sumatera Utara
Beberapa jenis – jenis penyakit kulit, yaitu sebagai berikut Harahap, 2000: 1. Penyakit kulit karena infeksi bakteri adalah skrofuloderma, tuberkolosis kutis
verukosa, kusta lepra, patek. Gangguan kulit karena infeksi bakteri pada kulityang paling sering adalah pioderma.
2. Penyakit kulit karena parasit dan insekta adalah scabies, pedikulosis kapitis, pedikulosis korporis, pedikulosis pubis, creeping eruption, amebiasis kutis,
gigitan serangga, trikomoniasis. 3. Penyakit kulit karena jamur adalah Pitariasis Versikolor panu, tinea nigra
palmaris, tinea kapitis, tinea barbae, tinea korporis, tinea imbrikata, tinea pedis, tinea manus, tinea kruris, kandidiasis, sporotrikosis, aktinomikosis,
kromomikosis, fikomikosis, misetoma. Gangguan kulit karena infeksi jamur pada kulit yang paling sering adalah
Pitariasis Versikolor panu . Keadaanyang mempengaruhi keseimbangan antara hospes dengan ragi tersebut diduga adalah faktor lingkungan atau faktor suseptibilitas
individual. Faktor lingkungan di antaranya adalah lingkungan mikro pada kulit misalnya kelembaban kulit. Sedangkan faktor individual antara lain adanya
kecenderungan genetik, atau adanya penyakit yang mendasari misalnya sindrom chusing atau malnutrisi Harahap, 2000.
Menurut Soebono 2001, lesi Pitariasis Versikolor dijumpai di bagian atas dada dan meluas ke lengan atas, leher dan perut atau tungkai atasbawah. Lesi
khususnya dijumpai pada bagian yang tertutup atau mendapat tekanan pakaian, misalnya pada bagian yang tertutup pakaian dalam. Keluhan Pitariasis Versikolor
yang di alami penderita adalah adanya bercakmacula berwarna putih
Universitas Sumatera Utara
hipopigmentasi atau kecoklatan hiperpigmentasi dengan rasa gatal ringan yang munculnya saat berkeringat. Pada kulit hitam atau coklat umumnya berwarna putih
sedang pada kulit putih atau terang cenderung berwarna coklat atau kemerahan.
4. Penyakit kulit alergi adalah dermatitis kontak toksik, dermatitis kontak alergik, dermatitis okupasional, dermatitis atopic, dermatitis stasis, dermatitis
numularis, dermatitis solaris, pompliks, eritema nodosum dan lain-lain. Pada umumnya keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal saatpagi,
siang, malam, ataupun sepanjang hari, muncul bintik-bintik merahbentolbentolbula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit
permukaantubuh timbul ruam-ruam Graham, 2005. Pada infeksi jamur superfisial, yang terinfeksi adalah kulit epidermis,selaput
lendir mulut dan genitalia, kuku, dan rambut. Seseorang mendapat penyakitini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Predisposisi b. Pekerjaan
c. Perubahan pH kulit atau metabolisme kulit d. Daya tahan tubuh seseorang yang menurun
e. Menderita penyakit kronik atau tumor ganas f. Kebersihan perorangan yang kurang baik.
2.5 Pengertian Rumah
Universitas Sumatera Utara
Menurut WHO dalam buku Suyono Budiman 2010, yang dikatakan rumah adalah suatu struktur fisik, dimana orang menggunakannya untuk tempat
berlindung, lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan
rohani dan keadaan sosialnya yang baik untuk keluarga dan individu. Menurut undang – undang nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan
pemukiman disebutkan rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dam
martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Menurut Chandra 2006, Standar arsitektur bangunan terutama untuk
perumahan umum public housing pada dasarnya ditujukan untuk menyediakan rumah tinggal yang cukup baik dalam bentuk desain, letak dan luas bangunan, serta
fasilitas lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau dapat memenuhi persyaratan rumah tinggal yang sehat healthy dan menyenangkan comfortable.
2.6 Rumah Sehat