11 perencanaan, pengemvangan dan
pemecahan masalah
karier dokumentasi BK SMP N Teras
300114
4. Pelaksanaan
Bimbingan Konseling SMP N 1 Teras
Berdasarkan wawancara dengan guru BK
ibu Anik
bahwasannya pelaksanaan bimbingan di SMP N 1
Teras dilakukan sesuai situasi dan kondisi klien. Artinya penanganan
masalah siswa dalam hal pelanggaran yang dilakukan disesuaikan dengan
jenis
pelanggaran. Penentuan
pendekatan siswa
yang bermasalahmelanggar
disesuaikan dengan tingkat masalah yang dihadapi
serta tingkat sikologi siswa. Ada tiga kategori pelanggaran yaitu;
pelanggaran ringan
seperti tidak
lengkapnya atribut seragam, terlambat datang ke sekolah. Pelanggaran sedang
seperti membawa HP ke sekolah, rambut
tidak rapipanjang,
bolos sekolah, perkelahian sesama teman,
mencuri. Pelanggaran berat seperti mengkonsumsi narkoba, hamil di luar
nikah.
Sampai saat
ini khusus
pelanggaran dengan kategori berat belum pernah terjadi.
Ibu Anik menuturtkan sanksi yang berlaku untuk pelanggaran ringan
adalah pengarahan. BK dalam hal ini tidak ingin memberikan sanksi yang
sifatnya fisik, akan tetapi dengan pemberian pengarahan anak didik
diharapkan sadar dengan sendirinya. Pengarahan diberikan bertujuan agar
perubahan perilaku tersebut terjadi bukan karena paksaan dari luar, akan
tetapi
perubahan perilaku
terjadi karena kemauan siswa tersebut yang
benar-benar ingin berubah. Contoh kasus ketika salah seorang siswa
kedapatan terlihat gondrong rambut panjang dan dipanggil ke ruang BK.
Siswa tersebut diberi pengarahan dan diberi
sanksi berupa
memotong rambutnya sendiri atau dipotong oleh
guru BK. Dan hasilnya pada keesokan harinya
siswa tersebut
sudah memotong rapi rambutnya.
Sedangkan bagi siswa yang melakukan pelanggaran
berat maka
akan mendapatkan sanksi maksimal yaitu
akan dikembalikan kepada orang tuanya wawancara guru BK Ibu Anik
300114
KESIMPULAN
Setelah penulis memaparkan tentang penanaman nilai-nilai akhlak melalui
bimbingan konseling di SMP N 1 Teras Tahun Pelajaran 20122013
maka akhir dari pembahasan ini disajikan kesimpulan sebagai berikut
1. Seluruh staf sekolah seperti, kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, guru BK berperan dalam
upaya penanaman nilai akhlak kepada siswa. Kepala sekolah
sebagai penanggung jawab seluruh pelaksanaan bimbingan konseling
dengan
memfasilitasi dengan
sarana-sarana pendukung, sehingga pelaksanaan bimbingan konseling
dapat berjalan dengan baik.
2. Penanganan masalah bimbingan
konseling dengan metode nasehat dan
interview empat
mata cenderung
menggunakan pendekatan
directive conseling
yaitu guru lebih banyak mengambil inisiatif dalam proses bimbingan,
sehingga siswa hanya menerima apa