Ruang Lingkup Akhlak PENGARUH BIMBINGAN KONSELING TERHADAP PENANAMAN NILAI AKHLAK SISWA SMP N 1 TERAS Pengaruh Bimbingan Konseling Terhadap Penanaman Nilai Akhlak Siswa SMP N 1 Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2012/1013.

5 tersebut karena sudsah telaksana dengan baik. Sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan BKI dengan melengkapi seluruh sarana ruang multi media, media buletin, ruang kantor BK dan sarana lainnya agar terlaksana BKI di sekolah tesebut dengan baik, guru BK yang berupaya dalam membantu sisiwa menyelesaikan masalah dengan menumbuhkan kesadaran sebagai muslim serat bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Serta wali kelas yang turut mendukung kegiatan BKI ketika siswa berada dalam kelas. Guru pelajaran yang selalu memberikan bimbingan yang berupa pengajaran, motivasi serta nasehat yang bertujuan agar sisiwa menjadi lebih baik. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penerapan bimbingan dan konseling islami di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta meliputi pemantauan orang tua terhadap anak kurangterbatas. Ada sebagian anak yang bermasalah kemauannya untuk berubah sangat lemah. Lingkungan pergaulan anak yang kurang baik dan lingkungan rumah yang kurang baik. 2. Muhammad Fathoni UMS: 2013 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Bimbingan Konseling Islami Dalam Pembentukan Aklak Siswa Studi Empirik Di SDIT Permata Insani Tulung, Klaten Tahun Ajaran 20122013 , yang kesimpulannya sebagai berikut a. Penerapan bimbingan konseling islami di SDIT Permata Insani dalam membentuk akhlak siswa. 1 Seluruh staf sekolah seperti, kepala sekolah, guru BKI, wali kelas dan guru mata pelajaran terlibat dan berperan dalam pelaksanaan bimbingan konseling islami di sekolah. Kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan bimbingan konseling islami dengan memfasilitasi bimbingan dengan sarana-sarana pendukung agar terlaksananya bimbingan konseling islami di sekolah terebut dengan baik, guru BK yang memposisikan diri sebagai fasilitator berupaya dalam membentu siswa menyelesaikan masalah dengan menumbuhkan kesadaran terhadap kewajiban-kewajiban sebagai muslim lewat pembiasaan dan mengarahkan serta memotivasi agar bertanggung jawab atas dirinya sendiri. 2 Bentuk penyelesaian masalah siswa dengan proses bimbingan konseling islami dilakukan dengan menentukan jenis masalah kemudian menentukan jenis kegiatan layanan dan terakhir menentukan kesimpulan hasil kegiatan. Sedangkan konseling yang 6 dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi masalah dengan mencari latar belakang masalah, diagnosis permasalahan dengan menemukan gejala yang lebih signifikan kemudian dilakukan berupa pemberian kesimpulan jenis permasalahan dalam al- Qur’an dan hadits maupun teori-teori psikologi yang sesuai dalam menentukan solusi yang diberikan, pemberian solusi banntuan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa sehingga solusi anak kelas satu tentu sangat berbeda dengan anak kelas enam. b. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penerapan bimbingan konseling islami di SDIT Permata Insani meliputi ada sebagian anak yang kurang sekali kedekatan dengan orang tuanya karena sebagian orang tua melihat sistem fullday school adalah sistem unntuk menitipkan anak sehingga mereka leluasa untuk bekerja seharian tanpa banyak perhatian terhadap kegiatan anak-anaknya sehingga orang tua tidak mengetahui proses perkembangan kejiwaan anak yang sedang terjadi. 3. Siti Fatimah UMS: 2002, dalam skripsinya yang berjudul “Efektifitas Bimbingan Penyuluhan Dalam Perubahan Akhlak Siswa ” menyimpulkan bahwa bimbingan dan konseling dalam pembinaan akhlak siswa di SMU Muhammadiyah 2 Surakarta cukup efektif dengan melihat tanggapan siswa bersikap dan keterampilan konselor yang sudah termasuk dalam karakteristik efektif, tanggapan siswa mengenai pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah berjalan sesuai prosedur dan program yang ada Penulis menimbang adanya perbedaan objek dan tempat penelitian yang akan dikaji dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, Berdasarkan tiga skripsi tersebut yang berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan konseling, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh bimbingan dan konseling dalam penanaman nilai akhlak di SMP N 1 Teras Boyolali tahun pelajaran 20122013” yang lebih mengarah pada pelaksanaan penanaman nilai-nilai akhlak melalui kegiatan bimbingan dan konseling, guna tercapainya anak didik yang memiliki akhlakul karimah yang mampu menyesuaikan diri dalam kondisi lingkungan apapun serta mampu menerapkan nilai- nilai keagamaan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini memenuhi asas kebaruan Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian penelitian ini termasuk penelitian lapangan field research dengan menggunakan pendekatan deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan menguraikan secara menyeluruh dan diteliti sesuai persoalan yang akan dipecahkan Iqbal, 2002: 33. 7 2. Subyek dan Tempat Penelitian Subyek penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan penanaman nilai- nilai akhlak melalui bimbingan konseling di SMP N 1 Teras tahun pelajaran 20122013. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulkan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. a. Metode observasi merupakan suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati, serta “merekam” suatu prilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu Herdiansyah, 2010: 131. Sedangkan jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung, yakni mengamati secara langsung kondisi atau situasi yang sebenarnya, seperti observasi mengetahui sarana dan prasarana sekolah, upaya yang dilakukan sekolah, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. b. Metode wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut Herdiansyah, 2010: 118. Metode wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang akurat dan riil tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMP N 1 Teras Boyolali serta proses penanaman nilai akhlak siswa melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Wawancara dilakukan terhadap guru BK dan para siswa serta pihak- pihak terkait seperti kepala sekolah dan guru mata pelajaran. c. Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen- dokumen yang dibuat subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan Herdiansyah, 2010: 145 sumber dokumentasi yang dibutuhkan antara lain mengenai gambaran umum dan letak geografis SMP N 1 Teras Boyolali, struktur organisasi sekolah, pola bimbingan dan konseling, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.wa. 4. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis hasil penelitian ini, digunakan analisis deskriptif kualitatif, yang terdiri dari berbagai kegiatan yaitu pengumpulan data dan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan Herdiansyah, 2010: 164-165. Tahapannya adalah setelah pengumpulan data selesai, 8 maka selanjutnya melakukan reduksi data, yaitu mengelompokkan, mengarahkan membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Selanjutnya, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. Terakhir, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan. HASIL PENELITIAN Penerapan dan Penanaman Nilai Akhlak Siswa SMP N 1 Teras Agar tercapainya visi yang telah tercanangkan yaitu menjadi manusia taqwa yang cerdas, terampil, berkepribadian santun, mandiri dan dapat bekerjasama , SMP N 1 Teras telah menyusun berbagai kegiatan yang mendukung terbentuknya akhlak mulia yang diimplementasikan dan dilaksanakan oleh semua pihak yang ada dalam lingkup sekolah. Menurut kepala sekolah Bapak Sarjono Putut Moerdianto, ada berbagai kegiatan yang diadakan pihak sekolah yang bekerjasama dengan BK dalam upaya menanamkan nilai akhlak. Diantara kegiatan-tersebut adalah. 1. Jabat Tangan Saat Datang dan Pulang Setiap hari pada pagi hari sekitar pukul 06.40 WIB para siswa mulai berdatangan di sekolah. Saat itulah para guru piket telah berbaris di pelataran dekat gerbang utama sekolah menunggu kedatangan muridnya. Satu persatu muri- murid menyalami para guru yang telah terlebih dahulu hadir. Pada saat itulah para guru dapat mengamati setiap siswa yang menyalami mulai dari penampilan atribut yang dikenakan, cara menyapa guru, tak jarang pula ada guru yang menanyakan pekerjaan rumamhnya. Contohnya ada siswa yang kedapatan tidak mengenakan kaos kaki ataupun dasi, maka siswa tersebut mendapatkan teguran dari salah satu guru, untuk tidak mengulangi hal yang sama di lain hari. 2. Shalat Dhuha Berjamaah Guru BK bekerja sama dengan guru mata pelajara PAI menyelenggarakan shalat dhuha berjamaah setiap paginya. Kegiatan ini dilaksanakan di masjid sekolah yang di pantau oleh guru mapel PAI dan guru BK. Shalat dhuha sudah berjalan cukup lama, pelaksanaannya dimulai pukul 06.45 dan sudah terjadwal tiap-tiap kelas. Untuk hari senin jadwal shalat dhuha adalah kelas 9A, 9B, dan 9 C, hari selasa, kelas 9D, 9E, 9F, dan 9G, hari rabu kelas 8A, 8B, 8C, dan 8D, hari kamis kelas 8E, 8F, 8G, hari jumat kelas 7A, 7B, 7C, sedangkan hari sabtu, kelas 7D, 7E, 7F, dan 7G. Dengan jadwal yang sudah ada para murid sadar bahwasannya merka akan berangkat sekolah lebih pagi untuk melaksanakan shalat dhuha. Menurut guru PAI Ibu Asih bahwasannya kegiatan ini pula dapat mengkatrol nilai mata pelajaran pendidikan agama. 3. Kegiatan jum’at Kerohanian Salah satu upaya penanaman nilai akhlak melalui pemahaman 9 kepada peserta didik adalah kegiatan jum’at kerohanian. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jum’at pada minggu ketiga tiap bulannya. Kegiatan jum’at kerohanian merupakan kegiatan pidato keagamaan tausiahmauidloh hasanah . Yang menjadi pembicara pada kegiatan ini adalah pasi siswa yang telah di tunjuk oleh guru PAI dari masing masing kelas. Setiap minggu ketiga menampilkan paling tidak tiga siswa sebagai da’i perwakilan dari tiap kelas secara bergiliran. 4. Kegiatan Jum’at Bersih Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari jumat minggu pertama yang diikuti oleh semua siswa dan para guru serta staf sekolah. Satu hari sebelumnya kepala sekolah mengumumkan kepada para sisiwa untuk membawa alat-alat kebersihan seperti; sapu, arit, kemoceng, ikrak, dan alat kebersihan lainnya. Tiap kelas mendapatkan pos yang berbeda-beda untuk dibersihkan, ada yang membersihkan halaman sekolah, ada yang membersihkan lapangan, perpustakaan, ruang UKS, masjid, sampai toilet siswa. Tiap wali kelas menjadi penanggung jawab bagi siswa kelasnya masing-masing. 5. Jum’at Sehat Kegiatan ini dilaksanakan tiap hari jumat minggu kedua tiap bulannya. Semua siswa dan para guru wajib mengikuti kegiatan ini dan wajib mengenakan pakaian olah raga pada hari itu. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah jogging atau jalan santai mengeliingi sekolah dan senam pagi di lapangan wawancara dengan kepala sekolah Bapak Sarjono Putut Moerdianto, 020214. Menurut guru BK ibu Anik menuturkan ada berbagai macam nilai akhlak yang coba di tanamkan kepada para siswa melalui berbagai kegiatan. Nilai akhlak itu diantaranya adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja sama, kreatif, mandiri, cinta tanah air, demokrasi, menghargai prestasi, bersahabat, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan cinta diri sendiri. Upaya Bimbingan Konseling Dalam Menanamkan Nilai Akhlak Siswa SMP N 1 Teras

1. Tujuan Pembentukan Akhlak

Berdasarkan waawancara dengan guru BK Ibu Anik, tujuan pembentukan akhlak adalah a. Terwujudnya sekolah dengan siswa yang memiliki nilai religius melalui berbagai kegiatan- kegiatan yang mendukung dalam penanaman nilai akhlak b. Membentuk siswa yang berkarakter dan berakhlak mulia dan menjadi manusia taqwa yang cerdas, terampil, berkepribadian santun, mandiri serta dapat bekerjasama c. Mendorong siswa untuk dapat menjalani hidup yang bersahaja di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah d. Terwujudnya hubungan yang harmonis di lingkungan sekolah 10 wawancara guru BK Ibu Anik, 300114

2. Metode Bimbingan Konseling

Bimbinggan yang diterapkan di SMP N 1 Teras menurut Ibu Anik disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien yang dihadapi. a. Metode Interview Contoh kasus per-tanggal 26 oktober 2012 ada salah seorang siswa melapor kepada BK yang mendapati ada dua orang siswa yang bernama L dan B sedang berkelahi di belakang sekolah. Perkelahian tersebut terjadi karena siswa B sering mengejek siswa L yang sering pacaran. Lantaran demikian siswa L tidak dapat menahan amarahnya dan perkelahian tidak terhindari. Keesokan harina\ya kedua siswa tersebut dipanggil ke kantor BK untuk diintrogasi. Setelah diintrogasi kedua siswa tersebut dinasehati untuk saling menyayangi dan saling menghormati, kemudian keduanya diminta untuk saling maaf memaafkan. Setelah kejadian itu mereka harus berjanji untuk tidak melakukan perbuatannya lagi. Interview digunakan untuk bimbingan pribadi dan kelompok wawancara guru BK 300114. b. Metode Kotak Masalah Metode ini adalah metode yang dilakukan BK untuk mendapatkan berbagai informasi yang datangnya langsung dari siswa. kotak masalah digunakan oleh para siswa dalam menyampaikam masalah-masalah yang dihadapinya ataupun orang lain. Cara kerja metode ini adalah seperti kotak penampung aspirasi. Siswa hanya perlu menyampaikan keluhan ataupun masalahnya dalam bentuk tulisan pada kertas kemudian dimasukkan kedalam sebuah kotak yang terletak di depan kantor BK. Masalah- masalah yang disampaikan siswa bermacam-macam, ada yang mengeluhkan tentang masalah pribadi, hingga sarana-prasarana sekolah. Dengan metode ini diharapkan para siswa dapat menggunakan layanan BK dengan mudah dan menyampaikan keluhannya tanpa perlu mendatangi kantor BK untuk menemui guru BK wawancara guru BK Ibu Anik 300114

3. Macam-macam

Bimbingan Konseling di SMP N 1 Teras a. Bimbingan Belajar Pelayanan bimbingan belajar ini membantu siswa dalam menumbuhkan sikap kebiasaan belajar, berpengetahuan dan berketerampilan sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. b. Bimbingan Sosial-Pribadi Pelayanan bimbingan sosial- pribadi ini ditujukan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri dan kemampuan berhubungan sosial, serta memecahkan masalah- masalah sosial-pribadi. c. Bimbingan Karier Pelayanan bimbingan ini ditujukan untuk membantu siswa dalam

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 18

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK MELALUI METODE DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

PENGARUH TERPAAN IKLAN ROKOK KOMERSIAL DI MEDIA MASSA TERHADAP MEDIA LITERACY REMAJA (Study pada Siswa SMP N 1 Talang Padang)

0 14 8

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA MELALUI METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Talang Padang Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 59

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP N 7 Kotabumi Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 60

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

Pengembangan Sistem Informasi Bimbingan Konseling Siswa pada SMP Negeri 1 Panarukan

0 2 9

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI

0 0 6

Perilaku Bolos Siswa dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 1 Pasaman)

0 0 5

Lampiran 1 Transkip Hasil Wawancara Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 7 Salatiga

2 9 57