Tahap Deskripsi Data. Tahap Pengujian Hipotesis. Uji Multikolinier

53 penelitianpun segera diketahui. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian adalah : 1 Menyeleksi editing data yang telah dikumpulkan dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Hasan 2002: 89 menyatakan bahwa kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan penyisipan interpolasi. 2 Memberi skor terhadap item-item kuesioner berdasarkan pola skor ke dalam tabel rekapitulasi data tabulasi. 3 Menganalisis data kemudian diinterpretasikan untuk dapat menarik kesimpulan.

c. Teknis Analisis Data.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahapan pengujian hipotesis.

1. Tahap Deskripsi Data.

Sebelum data dideskripsikan terlebih dahulu data mentah dikonversikan menjadi Z skor dan T skor. Adapun perhitungan data mentah menjadi Z skor dan T skor untuk setiap variabel adalah sebagai berikut : SD M X Z skor − = Riduan 2008:181 Dimana : N X M ∑ = 54 1 2 − − = ∑ N M X SD i Z T Skor 10 50 + = Riduan 2008:189 Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat tabulasi data untuk setiap variabel, mengurutkan data secara interval dan menyusunnya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, mencari modus, median, rata-rata mean, dan simpangan baku. Deskripsi data dilakukan dengan menggunakan program MS Exel dan kalkulator jenis Casio FX 4500 PA. Hasil konversi data mentah menjadi Z skor dan T skor pada lampiran 6.

2. Tahap Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis yang akan dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.Uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Bartleth.

a. Uji Normalitas Data X

1 , X 2 dan Y Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametrik memiliki asumsi normalitas sebaran. Formularumus yang digunakan untuk melakukan suatu uji t-test misalnya dibuat dengan mengasumsikan bahwa data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang sebarannya normal. Dalam penelitian ini digunakan uji normalitas metode Lilliefors dengan cara sebagai berikut Ating 2006 : 289. 55 Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Lilliefors : a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar dan menentukan frekuensi tiap-tiap data. b. Menentukan nilai z dari tiap-tiap data. c. Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z, selanjutnya disebut dengan Q z. d. Menghitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z, selanjutnya disebut dengan S z. e. Menentukan nilai Lo = F z – S z dan membandingkannya dengan nilai Lt dari tabel Liliefors. f. Kaidah keputusan : Ho : sampel berdistribusi normal H 1 : sampel berdistribusi tidak normal Lo ≤ Lt , maka terima Ho yang berarti sampel berdistribusi normal Lo Lt, maka tolak Ho yang berarti sampel tidak berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji normalitas pada lampiran 7.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggnakan uji Bartleth. Sesuai dengan ketentuan, kriteria homogenitas menurut uji Barleth adalah χ ² h χ ² t , maka data mempunyai varian yang homogen atau berasal dari populasi yang homogen. Untuk melakukan pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlet yaitu dengan menggunakan rumus: χ 2 hitung = lon10.[B-Σdk Log S i 2 ] Riduan 2008 : 178 56 dimana : ..... ..... . . 2 1 2 2 1 1 2 + + + + = n n S n S n S i dan ∑ − = 1 . 2 n S Log B Selanjutnya membandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel untuk alpa α= 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 1. Kriteria pengujian: Jika χ 2 hitung χ 2 tabel maka distribusi data tidak homogen. Riduwan2003:185 Jika χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel maka distribusi data homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas pada lampiran 8.

3. Tahap Pengujian Hipotesis.

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05. Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Untuk mengetahui hubungan antara X 1 dengan Y; X 2 dengan Y; digunakan rumus korelasi sederhana Pearson Product Moment berikut: Riduan 2008 : 136 Di mana : r xy = Koefisien korelasi ∑x = Jumlah skor item } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y X X n Y X Y X n r xy n Y { 57 ∑y = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah sampel Nilai korelasi PPM dilambangkan r, apabila nilai r telah diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya ditafsirkan dengan tabel interpretasi tabel 3.3. Hasil perhitungan korelasi pada lampiran 9.

1. Uji Multikolinier

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antar variabel bebas apakah variabel bebasnya saling independent atau tidak independent. Rumus yang digunakan untuk mencari korelasi antar variabel bebas adalah Pearson Product Moment berikut: { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 . . . X X n X X n X X X X n r X X Jika harga 8 , 2 1 ≥ X X r artinya X 1 dan X 2 tidak independent. Jika harga 8 , 2 1X X r artinya X 1 dan X 2 saling independent.

2. Kontribusi variabel X terhadap Y.