b. Penerimaan diri sendiri dan orang lain. Individu mampu menerima keadaan atau
kenyataan yang objektif dari diri sendiri maupun orang lain, baik itu kelebihan atau kekurangan yang dimiliki.
c. Tidak impulsif. Individu mampu untuk merespon stimulus yang diterima dengan cara
berfikir yang baik serta mampu untuk mengatur pikirannya secara baik pula untuk memberikan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya. Individu yang bersifat
impulsif akan cenderung bertindak sebelum dipikirkan dengan baik dan itu merupakan tanda bahwa emosinya belum matang.
d. Tanggung jawab dan ketahanan menghadapi frustrasi. Individu mempunyai rasa
tanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakan dapat berdiri sendiri, tidak mudah frustrasi dan akan menghadapi masalah dengan pertimbangan.
e. Tuntutan kedewasaan, yang menekankan pada anak untuk mencapai suatu tingkat
kemampuan secara intelektual, sosial dan emosional. Orang tua cenderung memberikan pengawasan kepada anak sehingga orang tua dapat mengetahui,
mengontrol dan memotivasi anak. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek perilaku
meliputi cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku dengan pengertian, dan pembentukan perilaku dengan menggunakan model,
insting, dorongan insentif, atribusi, dan kognisi yang berhubungan dengan sabar.
B. Anak dalam Merawat Orang Tua yang Sakit Kronis
1. Pengertian anak
Anak secara umum dikatakan sebagai keturunan kedua setelah ayah dan ibu Poerwadarminta, 2000. Anak sebagai individu memiliki suatu kepribadian. Maslow
dalam Globe, 2003 berpendapat bahwa setiap manusia adalah satu kepribadian secara keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi, yang menunjukkan eksistensi manusia
memiliki kebebasan untuk memilih tindakan, menentukan sendiri nasib atau wujud dari keberadaanya, serta bertanggung jawab atas pilihan dan keberadaannya itu. Setiap
manusia bebas membuat pilihan yang terbaik bagi diri pribadi sehingga terhindar dari kesengsaraan, keterasingan, kebosanan, kecemasan, rasa bersalah, dan penderitaan-
penderitaan lain. Prince dalam Patty, dkk., 2002 menyatakan bahwa kepribadian adalah sejumlah
dari keseluruhan unsur-unsur biologis, dorongan, kecenderungan, keinginan-keinginan, dan naluri-naluri individu dan juga kecenderungan yang berasal dari pengalaman.
Adapun pengertian pribadi manusia adalah suatu perwujudan yang kompleks dengan unsur-unsur psikis intelegensi, kemauan, perasaan, dan lain sebagainya.
Salah satu aspek yang fundamental dari psikologi humanistik adalah ajarannya bahwa manusia atau individu harus dipelajari dengan keseluruhan secara integral, khas
dan terorganisasi. Setiap orang yang diteliti memiliki satu ciri umum, yaitu kreatif. Menurut Maslow Globe, 2003 menyatakan bahwa setiap orang memiliki kesempatan
untuk berada di lingkungan dengan cara memanfaatkan potensi kreativitasnya sehingga dapat menyesuaikan dengan lingkungan.
Heymans dalam Rumini, 2002 menyatakan bahwa asas tingkah laku manusia dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan tertentu yang ada dalam pribadi manusia. Ada tiga
asas yang menentukan tingkah laku manusia, yaitu sebagai berikut. a.
Asas emosional, yaitu hal cepat atau mudahnya seseorang berpengaruh oleh emosi perasaannya dalam hubungan dengan situasi dan dorongan.
b. Asas aktivitas, ialah suatu sifat yang menunjukkan mudahnya seseorang melakukan
suatu perbuatan secara spontan. Artinya, individu yang memiliki asas aktivitas selalu juga ingin aktif bekerja untuk melakukan kegiatan-kegiatan.
c. Asas fungsi sekunder, yakni sifat lamanya seseorang terpengaruh oleh tanggapan-
tanggapan tertentu dan menimbulkan kesan-kesan yang mendalam yang mempengaruhi tingkah laku orang itu.
2. Pengertian orang tua