LATAR BELAKANG PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

commit to user I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan, dan sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian.

1.1 LATAR BELAKANG

Marching Band Sebelas Maret MB UNS memiliki bagian musik yang memainkan perkusi yang dibawa sambil berjalan yaitu battery. Alat musik yang dimainkan oleh bagian battery yaitu snare drum, bass drum, dan quint tom. Keseluruhan alat musik dimainkan secara berjalan dengan menggunakan alat bantu yaitu harness. Cara memakai harness adalah dengan memasangkannya pada tubuh pemain, kemudian menghubungkannya dengan konektor yang terpasang langsung di masing-masing alat musik. Dari pengamatan awal yang telah dilakukan, pemain tampak keberatan membawa alat dan selalu membenarkan posisi harnessnya. Timbul dugaan, ada rasa ketidaknyamanan yang dirasakan pemain terhadap harness yang digunakan. Harness yang digunakan MB UNS dapat dilihat pada gambar 1.1. Gambar 1.1 Harness yang digunakan MB UNS Alat musik battery yaitu snare drum, bassdrum, dan quintom memiliki spesifikasi yang berbeda. Snare memiliki berat antara 6-8 kg. Bassdrum memiliki berat antara 3-12 kg, tergantung ukurannya. Quint tom memiliki berat 17,5 kg. commit to user I-2 Ketiganya menggunakan harness yang sama, baik dari segi bentuk maupun beratnya padahal berat alatnya bervariasi. Sehingga alat yang semula sudah berat, menjadi semakin berat dan tidak nyaman saat dipakai. Marching Band Sebelas Maret MB UNS memiliki jadwal latihan reguler minimal 4 jam sehari, dengan intensitas 3 hari seminggu, atau jika dikonversi ke dalam jam player menggunakan harness selama kurang lebih 48 jam sebulan. Wawancara dilakukan untuk menguatkan dugaan kepada seluruh pengguna harness yang berjumlah 12 orang, terdiri dari 4 orang pemain snare drum, 5 orang pemain bassdrum, dan 3 orang pemain quint tom. Berdasarkan wawancara didapatkan hasil bahwa pengguna harness mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh yaitu leher bawah, bahu, punggung, pinggang, dan pinggul. Keluhan terbesar ada pada bahu, dimana seluruh pengguna harness merasakan ketidaknyamanan pada bagian tersebut. Kemudian keluhan terbesar kedua berada di punggung dan pinggul. Beberapa pengguna juga mengeluhkan pada bagian pinggang serta leher bawah. Keluhan terbanyak dirasakan oleh pemain quint tom yang membawa beban alat terbesar dibandingkan dua alat lainnya. Rasa nyeri tersebut mengindikasikan bahwa pada bagian-bagian tubuh ini mengalami tekanan yang berlebih. Selain itu pemain juga mengeluhkan beban alat yang begitu berat, sehingga memberi efek pada tulang belakang. Tulang belakang sering kali merasa sakit karena untuk menyeimbangkan beban alat, pemain menarik tubuh ke belakang sehingga tanpa disadari beban bertumpu pada tulang belakang. Kebiasaan seperti ini dikhawatirkan bisa menimbulkan resiko terkena lowback pain. Rutinitas MB UNS yang demikian, ditambah variasi beban alat yang begitu besarnya dan harness yang tidak sesuai dengan proporsi tubuh, maka beban kepada fisik pemain ketika melakukan latihan tentu semakin besar. Pemain akan membawa beban alat ditambah beban harness, tentu akan mempercepat timbulnya kelelahan dan menimbulkan nyeri di beberapa bagian tubuh. Berat quint tom memang masih dalam batas aman pengangkatan manual, namun dengan ditambah faktor alat ini diangkut dalam suatu periode tertentu yaitu lebih dari 4 jam sehari dan diketahui pengguna harness mengeluhkan nyeri pada tulang belakang, maka berdasarkan pertimbangan tersebut perlu dilakukan perbaikan terhadap desain harness yang difokuskan pada quint tom sebagai alat commit to user I-3 battery dengan beban paling besar. Hal ini juga sebagai upaya untuk mengurangi keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pemain sebagai pengguna harness.

1.2 PERUMUSAN MASALAH