HARNESS PENGERTIAN ERGONOMI PERANCANGAN HARNESS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DI MARCHING BAND SEBELAS MARET SURAKARTA

commit to user II-6 terbuat dari kayu atau aluminimum dengan ujung berbentuk bundar terbuat dari nilon. trendmarching.or.id, 2010 Teknik permainan tenor drum umumnya berbeda dengan teknik yang digunakan untuk bermain snare drum, lebih mirip seperti bermain timpani karena membran dipukul biasanya lebih dekat pada sisi-sisinya dibandingkan bagian di tengah membran. Bentuk pukulan seperti ini menghasilkan suara yang lebih nyaring. Drum tenor umumnya terdiri dari tom-tom berukuran 10, 12, 13, dan 14 inci yang diatur membentuk busur. Seringkali dengan tambahan satu atau dua buah tom yang lebih kecil berukuran 6 atau 8 inci di sisi sebelah dalam.

2.4 HARNESS

Harness atau yang juga sering disebut carrier adalah alat yang digunakan untuk membawa snare drum, bassdrum, ataupun quint tom. Harness digunakan dengan memasangkan pada tubuh pemainnya. Material yang digunakan untuk pembuatan harness bermacam-macam, antara lain besi, alumunium, fiber, ataupun hanya terbuat dari tali. Harness bisa dibuat multifungsi baik untuk snare drum, bassdrum, maupun quint tom tergantung posisi pengait-pengaitnya. Harness memiliki bentuk ysng beraneka ragam. Ada yang bentuknya V- style, ada yang berbentuk T-style, dan ada juga variasi lainnya. Gambar bentuk- bentuk harness ditunjukkan oleh gambar 2.8 berikut: a b Gambar 2.8 a V-style Harness dan b T-style Harness commit to user II-7

2.5 PENGERTIAN ERGONOMI

Ergonomi berkaitan dengan desain dari sebuah sistem menyangkut pekerjaan manusia. Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon yang berarti kerja, dan nomos yang berarti hukum alam. Menurut R.S. Bridger 2003, ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan mesin dan faktor yang mempengaruhi interaksi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan interaksi kinerja sistem dengan memperbaiki mesin manusia. Ini dapat dilakukan dengan merancang-dalam interface yang lebih baik atau dengan merancang-out faktor dalam lingkungan kerja, dalam tugas atau dalam organisasi kerja yang mendegradasi kinerja manusia-mesin. Seluruh sistem kerja terdiri atas komponen manusia dan komponen mesin menyatu dalam satu lingkungan yang disebut ergosistem. Interaksi manusia dan mesin dengan lingkungan apat divisualisasikan pada gambar 2.9 berikut. ERGOSISTEM SEDERHANA ERGOSISTEM KOMPLEKS Keterangan: H = Manusia Human M = Mesin Machine Gambar 2.9 Contoh ergosistem. Sumber: Bridger, 2003 H A H M M M M C H H H M H D M H B commit to user II-8 Pada gambar 2.9 menggambarkan bahwa didalam sistem kerja yang sederhana terdiri atas satu manusia dan satu mesin dalam satu lingkungan. Gambar A dan B adalah ergosistem sederhana. Gambar A menggambarkan manusia sendiri didalam sebuah lingkungan. Pada gambar B ditambahkan sebuah mesin. Pada C dan D adalah ergosistem kompleks. Pada gambar C, satu manusia terhubung dengan beberapa mesin. Pada gambar D satu mesin terhubung dengan beberapa manusia. Desain sistem dibuat saat manusia dan mesin bekerja bersama untuk membuat sesuatu, karakteristik dari manusia didalamnya dan kemampuan untuk diaplikasikan pengetahuan ini dalam desain perlu diketahui. Inilah yang disebut dengan fungsi dasar ergonomi Bridger, 2003. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, teknik, manajemen dan desainperancangan Nurmianto, 2004. Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman Sutalaksana dkk, 1979. Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi Tarwaka dkk, 2004, yaitu: 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif. 3. Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi Suatu pengertian yang lebih komprehensif tentang ergonomi pada pusat perhatian ergonomi adalah terletak pada manusia dalam rancangan desain kerja ataupun perancangan alat kerja. Berbagai fasilitas dan lingkungan yang dipakai commit to user II-9 manusia dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuannya adalah merancang benda-benda fasilitas dan lingkungan tersebut, sehingga efektivitas fungsionalnya meningkat dan segi-segi kemanusiaan seperti kesehatan, keamanan, dan kepuasan dapat terpelihara. Terlihat disini bahwa ergonomi memiliki 2 aspek sebagai contohnya yaitu efektivitas sistem manusia di dalamya dan sifat memperlakukan manusia secara manusia. Mencapai tujuan-tujuan tersebut, pendekatan ergonomi merupakan penerapan pengetahuan-pengetahuan terpilih tentang manusia secara sistematis dalam perancangan sistem-sistem manusia benda, manusia-fasilitas dan manusia lingkungan. Dengan lain perkataan ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari manusia dalam berinterksi dengan obyek-obyek fisik dalam berbagai kegiatan sehari-hari Sutalaksana dkk, 1979. McCormick dan Sanders 1993 mendefinisikan ergonomi dengan menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif. Pendekatan ini dilakukan melalui tiga hal pokok yaitu; fokus, tujuan dan ilmu ergonomi. Fokus dari ergonomi adalah manusia dan interaksinya dengan produk, peralatan, fasilitas, prosedur dan lingkungan pekerjaan serta kehidupan sehari-hari. Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan, memperbaiki keamanan, mengurangi kelelahan dan stress, meningkatkan kenyamanan, penerimaan pengguna yang lebih besar, meningkatkan kepuasan kerja dan memperbaiki kualitas hidup. Pendekatan yang dilakukan dalam ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari informasi yang relevan tentang kemampuan, keterbatasan, karateristik, perilaku dan motivasi manusia terhadap rancangan produk dan prosedur yang digunakan untuk lingkungan tempat menggunakannya Asih, 2009. Dipandang dari sistem, maka sistem yang lebih baik hanya dapat bekerja bila sistem tersebut terdiri dari, yaitu : 1. Elemen sistem yang telah dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. 2. Elemen sistem yang saling berinteraksi secara terpadu dalam usaha menuju tujuan bersama. Sebagai contoh, sejumlah elemen mesin dirancang baik, belum tentu menghasilkan suatu mesin yang baik pula, bila mana sebelumnya tidak commit to user II-10 dirancang untuk berinteraksi antara satu sama tainnya. Demikian manusia sebagai operator dalam manusia mesin. Bila pekerja tidak berfungsi secara efektif hal ini akan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.

2.6 DESAIN DAN ERGONOMI