commit to user 6
2. Helopeltis sp
Klasifikasi hama Helopeltis sp adalah Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Hemiptera
Famili : Miridea Genus : Helopeltis
Spesies : Helopeltis sp Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2002.
Telur berwarna putih berbentuk lonjong. Diletakkan pada tangkai buah, jaringan kulit buah, tangkai daun muda, atau ranting. Nimfa
mempunyai 5 instar. Dewasa mampu bertelur hingga 200 butir. Waktu
makannya pagi dan sore. Kehidupannya juga terpengaruh cahaya, sehingga bila terlalu panas, nimfa muda akan pergi ke pupus dan dewasanya kesela-
sela daun yang berada di sebelah dalam Pusat Penelitian Perkebunan, 1994.
Pada tanaman kakao periode nimfa berkisar antara 11-13 hari. Lama pergantian kulit pertama, kedua, ketiga, dan keempat adalah 2-3 hari
. Instar pertama berwarna bening kemudian berubah menjadi coklat, untuk instar kedua tubuh berwarna coklat muda, antena coklat tua dan tonjolan
pada toraks mulai terlihat. Nimfa instar ketiga tubuhnya berwarna coklat muda, antena coklat tua, tonjolan terlihat jelas dan bakal sayap mulai
terlihat. Nimfa instar keempat dan kelima ciri morfologinya sama Wardoyo, 1983.
Serangan Helopeltis sp bersifat menusuk dan menghisap pada buah pentil dan pucuk-pucuk muda. Gejala serangan pada buah pentil didapati
bintik hitam yang mengakibatkan pentil mati dan gugur. Pada buah dewasa serangan
Helopeltis sp
tidak menimbulkan
kerugian berarti
Siregar et al., 1998. Gejala serangan yaitu terdapat bercak cekung warna coklat
kehitaman berukuran 3-4 mm. Bercak itu diakibatkan oleh cairan ludah
commit to user 7
serangga yang dikeluarkan sewaktu menghisap cairan buah kakao. Kerusakan akan menjadi semakin besar jika terjadi infeksi jamur pada bekas
tusukan, beberapa jamur yang diidentifikasi dapat menginfeksi yaitu Fusarium solani, Aspergilus sp dan Glomella cingulata Sunanto, 1994.
Pengendalian Helopeltis pada tanaman kakao dapat dilakukan dengan cara pemangkasan. Pemangkasan dilakukan dengan membuang
tunas air yang tumbuh disekitar cabang-cabang utama. Tunas air akan mengganggu pertumbuhan tanaman karena dapat menjadi pesaing dalam
mengambil unsur hara dan air. Karena Helpeltis antonii meletakkan telurnya pada jaringan yang lunak, termasuk tunas air maka pembuangan tunas air
secara teratur setiap 2 minggu akan mengurangi populasi karena telur yang terdapat pada tunas air akan ikut terbuang Direktorat Perlindungan
Pertanian, 2002.
C. Suren