Kondis i Umum Kerusakan akibat serangan Helopeltis

commit to user 15

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondis i Umum

Lahan yang digunakan untuk penelitian yaitu areal pekarangan milik warga Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur Gambar 3 . Ketinggian tempat yaitu 570 sampai 625 m dpl. Pada areal milik warga ini rata-rata umur tanaman kakao yaitu 8 tahun. Sebagian besar jenis tanaman yang ditanam di areal ini yaitu kakao jenis criolo, dengan ciri yaitu memiliki alur buah yang dalam, kulit buah tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar. Jarak tanam antar pohon yaitu 3x3 m, tiap 100 m 2 terdapat 10 pohon. Tajuk tanaman di areal ini sangat rapat karena jarang sekali dilakukan pemangkasan. Akibat jarangnya dilakukan pemangkasan maka tunas air yang tumbuh semakin banyak. Tumbuhnya tunas air ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman karena akan terjadi persaingan dalam penganbilan zat hara. Helopeltis meletakkan telurnya pada jaringan yang lunak termasuk tunas air, pembuangan tunas air ini akan mengurangi populasi helopelthis karena telur yang berada di tunas air akan ikut terbuang. Karena tidak adanya pemangkasan tunas air pada areal pekarangan milik warga ini maka banyak tunas air yang tumbuh dan dapat memicu meningkatnya jumlah Helopeltis. Gambar 3 Kondisi Lahan Kakao 15 commit to user 16

B. Kerusakan akibat serangan Helopeltis

Helopeltis sp termasuk dalam ordo Hemiptera, famili Miridae. Serangga ini bertubuh kecil ramping dengan tanda spesifik yaitu adanya tonjolan yang berbentuk jarum pada mesoskutelum. Helopeltis merupakan genus yang memiliki banyak spesies. Di Indonesia spesies yang banyak merusak tanaman kakao yaitu Helopeltis antonii Admaja, 2003 Gambar 4 Nimfa Helopeltis antonii Gambar 5 Imago Helopeltis antonii Pada penelitian ini spesies Helopeltis yang ditemukan yaitu Helopeltis antonii yang mempunyai ciri-ciri : bewarna coklat kehitaman, pada bagian toraks terdapat tonjolan seperti jarum pentul yang menghadap ke atas atau tegak lurus, antenanya 4 ruas dan panjangnya dua kali panjang tubuhnya Admaja, 2003. Selain tidak adanya pemangkasan yang rutin, sanitasi yang rendah di areal pekarangan juga mengakibatkan kelembaban yang tinggi sehingga dapat memicu perkembangan Helopeltis. Halopeltis tumbuh optimal pada lahan yang memiliki kelembaban tinggi. Helopeltis antonii termasuk hama penting yang apabila menyerang buah commit to user 17 kakao tua tidak terlalu merugikan, tetapi sebaliknya serangan pada buah muda akan menimbulkan kerugian. Selain kakao,hama ini juga memakan banyak tanaman lain, diantaranya: teh, jambu biji, jambu mete, lamtoro, apokat, mangga, dadap, ubijalar, dll. Buah muda yang terserang mengering lalu rontok, tetapi jika tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk. Serangan pada buah tua, tampak penuh bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman, kulitnya mengeras dan retak Gambar 6 Direktorat Perlindungan dan Pengembangan Pertanian, 2002. Gambar 6 Gejala kerusakan akibat serangan Helopeltis antonii commit to user 18

C. Pengaruh Ekstrak Suren Terhadap Tingkat Serangan Helopeltis