METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 10 bulan. Penelitian sifat dasar dilaksanakan di Laboratorium Kayu Solid dan Laboratorium Kimia Hasil
Hutan, pembuatan Oriented Strand Board OSB di Laboratorium Biokomposit, dan pengujian sifat mekanis dilaksanakan di Laboratorium
Keteknikan Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
B. Bahan dan Alat
B.1. Bahan
Bahan baku yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Bahan untuk pengujian anatomi kayu: Kayu sentang yang diperoleh dari daerah Parung Kuda, alkohol, gliserin yang diperoleh dari toko bahan kimia
di Bogor. 2.
Bahan untuk pengujian sifat fisis, mekanis dan keawetan alami kayu: Kayu sentang yang dibagi:
a. Berdasarkan arah vertikal batang meliputi bagian pangkal P, tengah
T dan ujung U b.
Berdasarkan arah horizontal batang meliputi bagian pinggir G, tengah T dan inti R.
Ilustrasi pembagian posisi batang disajikan pada Lampiran 1. 3.
Bahan untuk pengujian sifat kimia: Serbuk kayu sentang berukuran 40 mesh
, akuades, kertas saring, ethanol, benzene, natrium hidroksida NaOH, asam asetat CH
3
COOH, natrium sulfit NaSO
3
, natrium hipoklorit NaClO3, dan asam sulfat H
2
SO
4
. 4.
Bahan untuk pembuatan OSB: Strand dari kayu sentang, perekat isocianat diperoleh dari PT Polychemi Asia Pasifik, Jakarta, lilin wax dan bahan
pengawet Chrom Copper Boron CKB yang diperoleh dari toko bahan kimia di Bogor.
18 B.2. Alat
Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi gergaji, disk flaker, circular saw
, kaliper, mikrometer sekrup, oven, neraca digital, blender, hot press
, dan alat uji mekanis Instron. .
C. Metode
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: a.
Tahap I, penelitian mengenai sifat dasar kayu sentang dan keawetan alaminya.
b. Tahap II, penelitian mengenai pembuatan dan pengujian kualitas dan
keawetan oriented strand board OSB.
Tahap I. Penelitian sifat dasar kayu sentang dan keawetan alaminya 1. Sifat mikroskopis kayu
Pengamatan sifat mikroskopis dilakukan dengan bantuan mikroskop terhadap preparat maserasi dan sayatan mikrotom. Beberapa parameter yang diukur dan
diamati antara lain: a.
Dimensi serat meliputi panjang dan diameter serat, diameter lumen dan tebal dinding sel.
b. Pori meliputi ukuran pori, jumlah per-mm dan arah gabungan.
c. Jari-jari meliputi komposisi, jumlah baris sel penyusun jari-jari uniseriate,
biseriate, dan multiseriate, ukuran dan jumlah jari-jari per-mm.
2. Sifat fisis kayu A. Kadar air
Prosedur pengujian kadar air adalah sebagai berikut: Contoh uji dibuat berukuran 2x2x2 cm berdasarkan British Standard
BS-373. Selanjutnya contoh uji ditimbang untuk mendapatkan berat awalnya BA, kemudian dikering udarakan selama 2 minggu sampai
beratnya konstan sehingga diperoleh berat kering udara BKU. Setelah diperoleh berat kering udara, contoh uji dioven pada suhu 103±2
C
19
selama 24 jam sampai beratnya konstan sehingga diperoleh berat kering oven BKO.
B. Berat jenis
Prosedur pengujian berat jenis adalah sebagai berikut: Contoh uji dibuat berukuran 2x2x2 cm berdasarkan British Standard
BS-373. Kemudian contoh uji diukur panjang, lebar dan tebal dengan menggunakan kaliper untuk mendapatkan volume awal V
. Setelah itu contoh uji dioven pada suhu 103±2
C selama 24 jam sampai beratnya konstan sehingga diperoleh berat kering oven BKO.
C. Penyusutan