23
pembakaran. Suhu pengabuan diatur pada 525±25 C. Pembakaran
selesai jika partikel hitam telah hilang, kemudian cawan didinginkan dalam desikator dan ditimbang.
5. Keawetan alami kayu
Pengujian dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode uji kubur grave yard test. Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
Contoh uji dibuat berukuran 3x3x20 cm. Selanjutnya contoh uji dikering ovenkan pada suhu 103±2
C selama 24 jam untuk mendapatkan berat kering sebelum pengujian B0. Contoh uji yang telah diketahui BKT nya kemudian
ditanam didalam tanah hingga menyisakan sekitar 5 cm bagian yang diatas permukaan sebagaimana disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Penguburan contoh uji.
Lama waktu pengujian sekitar 100 hari 3 bulan. Setelah 3 bulan, contoh uji diambil dan dibersihkan dari tanah yang menempel. Kemudian contoh uji
dikering ovenkan pada suhu 103±2 C selama 24 jam sehingga diperoleh berat
kering setelah pengujian B1. Parameter yang diamati yaitu persen kerusakan dan kehilangan berat. Berdasarkan Sornnuwat et al. 1995 dalam Susilowati
et al. 1998 skala ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah adalah
sebagai berikut:
Tabel 2 Skala ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah
Kehilangan berat Tingkat ketahanan kayu
0 Sangat Tahan
1-3 Tahan 4-8 Sedang
9-15 Tidak Tahan
15 Rentan
5 cm 15 cm
Permukaan tanah
24 Tabel 3 Penilaian visual grave yard test
Kelas Penilaian kualitatif Penilaian
kuantitatif Tingkat serangan
Keterangan Nilai
A Tidak Diserang
Kayu Tidak Diserang 0 B
Sedikit Terserang Terdapat serangan rayap
seperti bekas-bekas gigitan dengan kedalaman 12,5
1-10 C
Serangan Ringan Terdapat saluran dengan
kedalaman 25 11-20
D Serangan Berat
Terdapat saluran nyata sampai kedalaman 37,5
21-30 E Serangan
Hancur Serangan
mencapai kedalaman
50 dari kayu utuh 31-40
Denah uji kubur grave yard test disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Denah uji kubur grave yard test.
Tahap II. Penelitian mengenai pembuatan dan pengujian oriented strand
board OSB
1. Persiapan bahan baku Secara ideal, pembuatan strand seharusnya menggunakan strander,
namun demikian menurut Nuryawan Massijaya 2006, disk flaker dapat dimanfaatkan untuk membuat strand dengan beberapa rekayasa diantaranya
kayu bulat yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan strand harus dikonversi terlebih dahulu menjadi kayu gergajian.
R2
G1
T1 G2
R3
T3 T2
G3
R1
= Jarak antar kayu 60 cm
Keterangan
25
Log yang akan dipergunakan dalam pembuatan strand dikuliti terlebih dahulu debarking. Setelah log bersih dari kulit, selanjutnya digergaji
menjadi papan tangensial dengan tebal 20 mm. Papan tangensial tersebut dipotong dengan ukuran panjang 70 mm disesuaikan dengan ukuran
maksimum dari disk flaker yang ada. Potongan-potongan kayu ini yang akan diumpankan kedalam disk flaker untuk dikonversi menjadi strand, sehingga
diharapkan dari potongan tersebut dihasilkan strand dengan ukuran geometri panjang sekitar 70 mm, lebar 25 mm dan tebal 0,5 mm. Teknik pengukuran
geometri berdasarkan metode Nishimura et al. 2004. Teknik konversi log kedalam bentuk strand disajikan pada Lampiran 2. Penelitian Pembuatan dan
Pengujian OSB terdiri atas: a.
Bagian pertama: meneliti geometri dan klasifikasi penggulungan strand.
b. Bagian kedua: pembuatan OSB dengan menggunakan strand yang
telah diberi perlakuan perendaman air dingin dan panas, bahan pengawet Chrom cupprum boron CCB dan autoklaf.
c. Bagian ketiga: pengujian sifat fisis, mekanis dan daya tahan OSB
terhadap serangan rayap tanah.
2. Geometri dan klasifikasi penggulungan strand