25
Log yang akan dipergunakan dalam pembuatan strand dikuliti terlebih dahulu debarking. Setelah log bersih dari kulit, selanjutnya digergaji
menjadi papan tangensial dengan tebal 20 mm. Papan tangensial tersebut dipotong dengan ukuran panjang 70 mm disesuaikan dengan ukuran
maksimum dari disk flaker yang ada. Potongan-potongan kayu ini yang akan diumpankan kedalam disk flaker untuk dikonversi menjadi strand, sehingga
diharapkan dari potongan tersebut dihasilkan strand dengan ukuran geometri panjang sekitar 70 mm, lebar 25 mm dan tebal 0,5 mm. Teknik pengukuran
geometri berdasarkan metode Nishimura et al. 2004. Teknik konversi log kedalam bentuk strand disajikan pada Lampiran 2. Penelitian Pembuatan dan
Pengujian OSB terdiri atas: a.
Bagian pertama: meneliti geometri dan klasifikasi penggulungan strand.
b. Bagian kedua: pembuatan OSB dengan menggunakan strand yang
telah diberi perlakuan perendaman air dingin dan panas, bahan pengawet Chrom cupprum boron CCB dan autoklaf.
c. Bagian ketiga: pengujian sifat fisis, mekanis dan daya tahan OSB
terhadap serangan rayap tanah.
2. Geometri dan klasifikasi penggulungan strand
Diambil sampel secara acak sebanyak 100 strand, kemudian diukur panjang, lebar tebal, slenderness ratio dan aspect ratio strand. Penentuan
klasifikasi penggulungan strand 100 sampel yang dihasilkan sesuai dengan klasifikasi penggulungan strand yang disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4 Klasifikasi penggulungan strand
Kelas Deskripsi
1 Flat
2 Curl, quarter round
3 Curl, half round
4 Curl, round
5 Curl, rolled
Sumber: Misran 2005
26 3. Perlakuan awal terhadap strand
• Rendaman dingin dan rendaman panas Strand
direndam dalam air dingin selama 72 jam dan direndam dalam air panas selama 2 jam. Setelah direndam, strand dikeringkan.
• Rendaman dalam bahan pengawet CKB Konsentrasi CKB yang dipergunakan sebesar 2,5. Lama perendaman 48
jam. Setelah direndam, strand dikeringkan. • Autoklaf
Strand di masukkan dalam autoklaf pada suhu 126
C, tekanan 1,4 kgcm
2
selama 1 jam.
4. Pembuatan OSB
Sebelum masuk pada proses pembuatan papan, harus diketahui terlebih dahulu solid content SC dari perekat yang dipergunakan. Pada penelitian ini,
nilai SC dari perekat isocianat sebesar 97. Nilai SC perekat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
Komposisi kebutuhan campuran strand yang diperlukan untuk membuat satu papan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Komposisi kebutuhan bahan untuk satu papan berdasarkan perlakuan perendaman
Bahan Target
kerapatan papan
Kebutuhan bahan gram Kontrol
Air dingin 72 jam
Air panas 2 jam
CCB 2,5
Autoklaf
Strand 0,7
546 546 546 546 546 Perekat 43
43 43
43 43
Parafin 6
6 6
6 6
Total 595 595
595 595
595
BKT Perekat SC = ----------------------- x 100
Berat Awal Perekat
27
Keterangan:
1. Ukuran papan yang dibuat adalah 30 x 30 x 0,9 cm
2. Kadar air strand sebesar 3
3. Kadar perekat sebesar 7 berdasarkan berat kering strand
4. Kadar parafin 1
5. Face layer: 25; core layer: 50; back layer: 25
6. Jumlah papan yang dibuat sebanyak 15 papan
7. Kondisi pengempaan:
Suhu 160 C, waktu pengempaan 6 menit, dan tekanan 25 kgcm
2
Proses pembuatan
a. Strand dicampur perekat dengan menggunakan rotary blending machine.
b. Strand disusun dengan arah bersilangan antar lapisan pada alat pencetak
lembaran berukuran 30x30x0,9 cm. Komposisi strand didalam lapisan dibagi menjadi 3 bagian yaitu surface layer 25, core layer 50 dan
back layer 25.
c. Selanjutnya cetakan diletakkan di antara dua plat kempa dan dilakukan
pengempaan panas hingga mencapai ketebalan 0,9 cm sesuai dengan kondisi pengempaan yang telah dikemukakan sebelumnya.
d. Papan yang telah dikempa selanjutnya dikondisikan selama 2 minggu
sebelum dilakukan pengujian.
5. Pengujian OSB Sifat fisis