2.2 Pengukuran Risiko Operasional
Basel  II  Accord  membolehkan  bank  untuk  menggunakan  salah  satu  dari  tiga pendekatan  untuk  menghitung  pendapatan  risiko  operasional.  Pengukuran  potensi
kerugian  risiko  operasional  dapat  dilakukan  dengan  metode  standard  atau  metode internal.  Pengukuran  potensi  kerugian  risiko  operasional  berdasarkan  pendekatan
metode standard dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu: a.
The Basic Indicator Approach BIA b.
The Standardized Approach SA c.
The Alternative Standardized  Approach ASA
Sedangkan  pengukuran  potensi  kerugian  risiko  operasional  dengan  metode internal  tersebut disebut  sebagai  The  Advanced  Measurement  Approach  AMA.  The
Advanced  Measurement  Approach  adalah  cara  yang  paling  canggih.  Pendekatan  ini membolehkan  bank  menggunakan  internalnya  untuk  menghitung  operasional  risk
capital. Namun, ini terkena standard regulator yang ketat. Basel  Committee  tidak  menentukan  model  untuk  Advanced  Measurement
Approach  karena  bank  diperbolehkan  menggunakan  sistem  pengukuran  risiko operasional  internal  mereka.  Pengukuran  potensi  kerugian  risiko  operasional  dengan
metode internal dapat dipergunakan oleh semua perusahaan termasuk juga bank  yang ingin mengukur risiko operasionalnya dengan metode internal.
Dibandingkan  dengan  model  yang  standard,  pendekatan  model  AMA  lebih menekankan  pada  analisis  kerugian  operasional.  Untuk  bank  yang  ingin  menerapkan
model  AMA  dalam  pengukuran  risiko  operasional  harus  mempunyai  database kerugian  operasional  sekurang-kurangnya  dua  hingga  lima  tahun  ke  belakang.  Bank
yang  ingin  menggunakan  metode  ini  harus  memiliki  teknologi  yang  tinggi  sehingga dengan  bantuan  teknologi  tersebut  dapat  dibuat  model  yang  menangkap,  menyeleksi
dan  melaporkan  informasi  risiko  operasional  eksternal  untuk  tujuan  validasi  model. Pendekatan  menggunakan  metode  The Advanced Measurement Approach AMA  ini
ada beberapa pendekatan yang sering digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Internal Measurement Approach IMA
b. Loss Distribution Approach LDA
c. Risk Driver and Control Approach RDCA – Scorecards
2.3 Sifat-Sifat Deskriptif Statistik