C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang
melakukan pemeriksaan HbA1C di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang
melakukan pemeriksaan HbA1C di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung, pada November 2012 hingga Januari
2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling, yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau
tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian Notoatmodjo, 2010.
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi:
a. Pasien Diabetes Melitus tipe 2
b. Melakukan pemeriksaan kadar HbA1C
c. Bersedia untuk menjadi responden
Dan kriteria eksklusi pada penelitian ini meliputi :
a. Pasien baru terdiagnosa DM
b. Pasien Geriatri dengan gangguan ingatan yang parah
Setiap harinya sampel yang di dapat adalah 1-2 orang dan diperkirakan per bulannya adalah 25-51 orang. Untuk mengetahui besar sampel maka
digunakan rumus Taroyamane sebagai berikut : n = N
1 + N d
2
Keterangan : n
: Besar Sampel N
: Populasi d
: 0,05 dengan demikian didapatkan besar sampel yaitu :
n = 51
1 + 51 0,05
2
= 45,05
Berdasarkan perhitungan maka besar sampel penelitian adalah 45 orang.
D. Identifikasi Variabel
Adapun variabel pada penelitian ini adalah: a.
Variabel independen : diet serat tinggi b.
Variabel dependen : kadar HbA1C
E. Definisi Operasional
Tabel 3. Definisi Operasional
Variabel Defenisi
Operasional Cara
Ukur Alat Ukur Skala
Keterangan
Diet Serat
Tinggi Kandungan
asupan serat
tinggi yang di konsumsi dalam
waktu 1x24 jam menggunakan
metode food
recall Wawa
ncara kuesioner
Ordinal 1.
Baik total asupan serat tinggi ≥ 50 g
per hari 2.
Buruk Asupan serat
total 50 g perhari
Chandalia et al, 2005
Kadar HbA1C
Konsentrasi glukosa
darah terglikasi selama
periode 1-3
bulan Pengu
kuran Labora
torium Immuno-
assay Ordinal
1. ≤7 Baik
2. 7 Buruk
ADA, 2012 3.