Sumber Serat Serat dan Diabetes Melitus

6. Kekurangan

Selain keunggulan, pemeriksaan kadar HbA1C juga memiliki beberapa keterbatasan antara lain Harefa, 2011 : Saat interpretasi HbA1C bermasalah, maka pemeriksaan glukosa puasa dan postprandial dianjurkan untuk tetap digunakan. Meningkat seiring bertambahnya usia, akan tetapi seberapa besar perubahan dan pengaruh usia terhadap peningkatan HbA1C belum dapat dipastikan. Harganya lebih mahal dibandingkan pemeriksaan glukosa. Etnis yang berbeda memiliki sensitivitas dan spesifisitas HbA1C yang berbeda, diduga mungkin berkaitan dengan: perbedaan genetik dalam konsentrasi hemoglobin Hb, tingkat kecepatan glikasi perbedaan tingkat kecepatan glukosa masuk dalam eritrosit, kecepatan penambahan atau lepasnya glukosa dari hemoglobin dan masa hidupdaya tahan serta jumlah sel darah merah.

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat survey dengan pendekatan cross sectional yaitu desain penelitian dengan pengukuran variabel yang dilakukan satu waktu saja untuk mengetahui hubungan diet serat tinggi dengan kadar HbA1C pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung Provinsi Lampung Notoatmodjo, 2010.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan mulai November 2012 sampai dengan Januari 2013.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan HbA1C di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan HbA1C di Laboratorium Patologi Klinik RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung, pada November 2012 hingga Januari 2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling, yaitu mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian Notoatmodjo, 2010. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini meliputi: a. Pasien Diabetes Melitus tipe 2 b. Melakukan pemeriksaan kadar HbA1C c. Bersedia untuk menjadi responden Dan kriteria eksklusi pada penelitian ini meliputi : a. Pasien baru terdiagnosa DM b. Pasien Geriatri dengan gangguan ingatan yang parah