Penutup dalam bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan

19 menyatukan dan memeluk. Al- jam‟u yang bermakna mengumpulkan, menyatukan dan menyusun. 4 Perkawinan secara definisi menurut para ulama fiqh, antara lain sebagai berikut: a Ulama Hanafiyah, mendefinisikan bahwa perkawinan sebagai suatu akad yang berguna untuk memiliki mut’ah laki-laki memiliki perempuan seutuhnya dengan sengaja. b Ulama Syafi‟iyah, menyebutkan bahwa perkawinan adalah suatu akad yang mmenjamin kepemilikan dengan menggunakan lafadz nikah atau tazwij yang menyimpan arti memiliki keturunan. c Ulama Malikiyah, menyebutkan bahwa perkawinan adalah suatu akad yang yang dilaksanakan dan dimaksudkan untuk meraih kenikmatan seksual semata. d Ulama Hanabilah, menyebutkan bahwa perkawinan adalah suatu akad dengan menggunakan lafadz nikah atau tazwij untuk mendapatkan kepuasan. 5 Beragam pendapat yang dikemukakan mengenai arti perkawinan menurut hukum Islam diantara ahli hukum Islam. Tetapi perbedaan pendapat ini sebenarnya bukan perbedaan yang prinsip. Perbedaan itu hanya terdapat pada keinginan perumus untuk memasukan unsur – unsur 4 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, h. 43. 5 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005, h. 45 20 yang sebanyak – banyaknya dalam perumusan perkawinan antara pihak satu dengan yang lain. Walaupun ada perbedaan pendapat tentang perumusan pengertian perkawinan, tetapi dari semua rumusan yang dikemukakan ada satu unsur yang merupakan kesamaan dari seluruh pendapat, yaitu bahwa perkawinan merupakan suatu perjanjian antara seorang laki – laki dengan seorang perempuan untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah warahmah dan disertai dengan adanya perjanjian yang sangat kuatmitsaqan ghalidzan. 6 Sebagaimana Firman Allah SWT Q.S. Ar-Ruum30:21:                       “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri- isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir. “ QS. Ar- Ruum30:21 Secara etimologi, perkawinan berarti persetubuhan. Ada pula yang mengartikannya perjanjian al- „Aqdu. Secara terminologi perkawinan menurut Abu Hanifah adalah “akad yang dikukuhkan untuk memperoleh kenikmatan dari seorang wanita, yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan sebuah pengakuan agar tidak ada penilaian negatif akan perempuan yang melakukan perkawinan dengan adanya pencatatan. 7 6 Al-Quran surat Ar-Ruum ayat 21 7 M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, Jakarta : Siraja, 2003, h. 1-4.