Tujuan dan Manfaat penelitian Kerangka Teori

12 hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, termasuk putusan pengadilan. 15 . Komponen ketiga adalah budaya hukum legal culture, yaitu sikap manusia terhadap hukum dan sistem hukum, kepercayaan, nilai, pemikiran, serta harapannya. Termasuk makna budaya hukum adalah opini-opini, kebiasaan-kebiasaan, cara berfikir dan bertindak baik penegak hukum maupun masyarakat. Tanpa budaya hukum sistem hukum itu sendiri tidak akan berdaya, seperti ikan mati yang terkapar di keranjang, bukan seperti ikan hidup yang berenang di lautnya without legal culture, the legal system is inert, a dead fish lying in a basket, not a living fish swimming in its sea. 16 Permasalahan budaya hukum tidak hanya dapat ditangani dalam satu lembaga saja, tetapi perlu penanganan secara simultan dan antar departemen, serta diupayakan secara bersama-sama dengan seluruh aparat penegak hukum, masyarakat, asosiasi profesi, lembaga pendidikan hukum, dan warga masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks Indonesia, peranan tokoh masyarakat, para ulama, pendidik, tokoh agama, sangat penting dalam memantapkan budaya hukum. Efektif tidaknya penegakan hukum, termasuk penegakan hukum perkawinan di Indonesia terkait erat dengan efektif tidaknya ketiga unsur hukum tersebut. Apabila ketiga unsur tersebut berjalan tidak efektif, maka supremasi hukum dan keadilan akan sulit terealisasikan, yang mengakibatkan 15 Lawrence Meir Friedman, American Law: an Introduction, second edition, New York: W.W. Norton Company, 1998, h. 25. 16 Lawrence Meir Friedman, American Law: an Introduction ………., h. 7. 13 kepercayaan warga terhadap law enforcement menjadi luntur dan masyarakat masuk dalam suasana bad trust society, bahkan masuk dalam kualifikasi worst trust society. 17

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

a. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu penelitian kepustakaan library research berdasarkan data sekunder dimana hasil kajiannya bersifat deskriptif 18 , dan metode hukum empiris dengan meneliti secara nyata terhadap Kantor Urusan Agama Kec. Bantargebang dan tokoh - tokoh masyarakat wilayah Bantargebang. Metode kualitatif dalam penelitian ini lebih menekankan kepada peneliti untuk memperhatikan pada prosesi, peneliti sebagai instrumen pokok pengumpulan dan analisis data sehingga peneliti terlibat langsung dalam kerja lapangan.

b. Jenis Penelitian

Pada prinsipnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang kajiannya dilaksanakan dengan menelaah dan menelusuri berbagai literatur kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk kata – kata bukan angka.

c. Data Penelitian

17 Achmad Ali, Keterpurukan Hukum Hukum di Indonesia,Jakarta: Ghalia Indonesia: 2002, h. 9. 18 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum Statistik, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h. 2. 14 Jenis data dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Data Primer : yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara terhadap pihak – pihak yang terkait dan yang berkaitan langsung dengan penelitian di wilayah Bantargebang. 2. Data Sekunder : yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka yang meliputi buku perundang – undangan perkawinan, buku tentang perkawinan dan data – data yang berkaitan.

d. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode penelitian lapangan field research yaitu pengumpulan data dengan cara langsung ke lapangan melakukan observasi, wawancara dan dokumenter melalui teknik pengumpulan data dan sebagai berikut : 1. Observasi : yaitu pengamatan secara langsung yang dilakukan peneliti guna mendapatkan gambaran umum tentang permasalahan pencatatan perkawinan di wilayah Bantar Gebang. 2. Wawancara : yaitu proses Tanya jawab dalam penelitian langsung secara lisan dengan masyarakat setempat dan pihak – pihak terkait dan mendapatkan informasi secara langsung dari Kantor Urusan Agama Bantargebang. 15 3. Dokumenter : metode ini digunakan untuk mencari dan mengungkapkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. 19

e. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, atau mudah difahami dan diinformasikan kepada orang lain. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik deskriptif-kualitatif, yaitu data yang ada akan dianalisis kemudian dipaparkan sedetail mungkinsecara deskriptif. Analisis data, Secara garis besar akan ditempuh cara peng- organisasian data melalui pengumpulan catatan lapangan, komentar peneliti, dokumen, laporan, dan sebagainya untuk dideskripsikan sesuai kontek masalah, diinterpretasi untuk memperoleh pengertian baru sebagai bahan temuan. Di samping itu, diakhir pembahasan akan dilakukan analisis SWOT strength, weakness, opportunities, and threats atau analisis untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan terutama terhadap penegakan hukum perkawinan di Indonesia dalam kontek penegakan hukum tentang perkawinan tidak dicatat.

F. Review Studi Terdahulu

Dalam review studi terdahulu penulis meringkas skripsi yang ada kaitannya dengan pencatatan perkawinan, antara lain adalah : 19 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum Statistik, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h. 2.