59
warga di daerah tersebut yang berpenghasilan rendah karena saat ini di Indonesia sedang dalam krisis lapangan pekerjaan.
25
c Karena calon istri sudah terlanjur hamil di luar nikah
d Kurangnya pemahaman warga setempat terhadap manfaat pencatatan
perkawinan.
D. Analisis Dengan Teori Lawrence M. Friedman
Analisis ini dilakukan penulis dengan persepektif yang digunakan sebagai alat analisis adalah teori tiga elemen sistem hukum three elemen law
system yang di gagas oleh Lawrence M. Friedman. Dimana teori tersebut digunakan dalam upaya penanggulangan tentang perkawinan tidak dicatat.
Dimana juga digunakan analisis SWOT strength, weakness, opportunities, and threats.
Teori tiga elemen sistem hukum three elemen law system
Teori tiga elemen sistem hukum three elemen law system yang di gagas oleh Lawrence M. Friedman menyatakan bahwa ada tiga elemen sistem
hukum yang mempengaruhi penegakan hukum, yaitu Legal structure, legal substance, dan legal culture.
26
Ketiga komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang bulat dan utuh, serta saling berhubungan, atau biasa disebut
dengan sistem.
1. Analisa SWOT strength, weakness, opportunities, and threats.
25
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.
26
Lawrence Meir Friedman, American Law: an Introduction, second edition, New York: W.W. Norton Company, 1998, h. 6.
60
Keunggulan dalam hal penerapan pencatatan yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama Bantargebang yaitu dalam persyaratan yang
diterapkan sangat ketat dalam kualifikasinya.
27
Kelemahan dalam hal sosialisasi mengenai urgensi pencatatan perkawinan masih minim dilakukan karena kurang koordinasi seluruh
aspek masyarakat, selain itu tidak adanya pendataan secara menyeluruh pada masyarakat Bantarggebang terhadap intensitas jumlah masyarakat
yang sudah menikah.
28
Peluang yang dapat mempengaruhi tingkat efektifitas dari implementasi Peraturan Pemerintah no. 9 tahun 1975 tentang pelaksanaan
Undang – Undang no. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu dapat
terciptanya ketertiban administrasi di wilayah Bantargebang terkait dalam hal perkawinan sehingga setiap pelaku perkawinan mendapat jaminan
hukum yang sama atas akibat hukum yang ditimbulkan dari perkawinan tersebut.
29
Hambatan yang dialami saat ini, Kantor Urusan Agama Bantargebang belum memiliki payung hukum untuk melakukan
pendataan pada masyarakat karena belum adanya regulasi yang mengatur untuk hal tersebut.
30
2. Analisis Penulis
Berdasarkan pada kerangka teori Lawrence M. Friedman, maka penulis bermaksud menganalisa terkait adanya kendala dalam penertiban
27
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.
28
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.
29
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.
30
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.
61
pencatatan perkawinan. Hal tersebut dianalisa menjadi tiga 3 bagian yaitu ;
a
Komponen Struktur Legal structure
Dimana dalam kasus ini instansi yang terkait kurang memperhatikan terhadap beberapa wilayah yang tertinggal.
31
Hal tersebut dapat dilihat pada saat observasi, bahwa didaerah tersebut
pembangunan serta penataan terhadap administrasi kependudukan masih kurang mendapat perhatian dari pemerintahan setempat. Dalam
hal ini, Kantor Urusan Agama hanya menjalankan sesuai dengan apa yang sudah tertera dalam aturan hukum perkawinan saja.
Seharusnya sebagai salah satu penegak hukum dalam hal ini hukum perkawinan juga mendapat jaminan kepastian hukum untuk
menegakkan serta menertibkan perkawinan yang tidak dicatat. Kelemahan instansi tersebut disebabkan karena pemerintah yang
memandang sebelah mata. Apabila pemerintah dapat memberikan kepastian hukum terhadap instansi ini, maka akan memberikan peluang
besar terhadap ketertiban administrasi pencatatan perkawinan. Tidak hanya sebatas sosialisasi dalam kaitan pencatatan perkawinan.
Tentu dalam hal tersebut terdapat tantangan dalam upaya pelaksanaan penertiban, seperti dalam hal penertiban kependudukan
yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja satpol PP. Selain itu Kantor Urusan Agama juga harus mendapat dukungan penuh dari
tokoh ulama setempat dalam menjalankan penertiban perkawinan agar
31
Muhammad Yusup , Wawancara pribadi, Bekasi, 6 April 2015.