Review Studi Terdahulu PENDAHULUAN

17 kajian teori ini akan dipaparkan mengenai teori yang terkait dengan pencatatan perkawinan menurut perundang - undangan Indonesia, pengertian perkawinan, pengertian pencatatan perkawinan dan pencatatan perkawinan sebagai syarat sahnya.

Bab III berisikan Penelitian di Lapangan dalam bab ini terdiri jenis

dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data dan analisis data tentang variable – variable yang mendukung penyelesaian masalah, subjek penelitian, metode pengumpulan data, sumber data, pengolahan dan analisis data yang berfungsi untuk memperoleh gambaran serta tujuan tentang permasalahan dari objek penelitian ini.

Bab IV berisikan Hasil Penelitian dan Analisis Data dalam bab ini

akan diuraikan yang berisi paparan data serta analisis data yang telah diperoleh dari lapangan. Pada bab ini akan disajikan data – data hasil wawancara dan dokumentasi yang menjawab masalah – masalah yang telah dirumuskan kemudian dilanjutkan dengan proses analisis data melalui proses edit data, klasifikasi dan kesimpulan yang ada pada bab selanjutnya.

Bab V Penutup dalam bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan

sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat. Selain itu juga terdapat saran – saran yang bersifat konstruktif. 18

BAB II PENCATATAN PERKAWINAN DALAM PERUNDANG-UNDANGAN

DI INDONESIA

A. Pengertian Perkawinan

Nikah kawin menurut arti asli ialah hubungan seksual tetapi menurut arti majazi atau arti hukum adalah akad atau perjanjian yang menjadikan halal hubungan seksual sebagai suami istri antara seorang pria dengan seorang wanita. 1 Pengertian perkawinan dalam hal ini bisa ditinjau dari dua sudut pandang yaitu menurut Hukum Islam 2 dan menurut Undang – Undang Perkawinan yaitu Undang - Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.

a. Menurut Hukum Islam

Definisi kata “nikah” dalam kamus besar bahasa indonesia mengandung pengertian perjanjian antara laki – laki dan perempuan untuk bersuami istri dengan resmi, 3 Sedangkan Perkawinan dalam bahasa Arab disebut dengan al-nikah, yang bermakna al-wath ‟u, dan adh- dammu dan al jam‟u. Al-wath‟u yang bermakna menggauli, bersetubuh atau bersenggama. Adh-dammu yang bermakna mengumpulkan, 1 Mohd. Idris Ramulyo, Tinjauan beberapa pasal undang – undang no. 1 tahun 1974 dari segi hukum perkawinan islam, Ed.Rev, Jakarta : Ind.Hill-Co, 1990, h. 1. 2 Beberapa pengertian tentang perkawinan dalam hukum islam yang dijelaskan oleh ahli hukum Islam yang tersebar dalam beberap literatur. 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 614.