16 Agar MHA merck, dektrosamerck, Infus fluonazol generik, etanol 70,
dan air suling.
3.1.3 Jamur uji
Mikroba uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur Candida
albicans yang di peroleh dari laboraturium Instituti Teknologi Bandung ITB.
Sebelum digunakan, jamur direidentifikasi di bawah mikroskop dengan cara sebagai berikut: satu tetes kalium hidroksida KOH 10 diletakkan secara
aseptik pada gelas objek lalu satu ose biakan koloni dihomogenkan atau disuspensikan, diratakan dan setelah itu dipanaskan dengan api yang kecil hingga
keringkan. Morfologi diamati di bawah mikroskop Siregar, 2005.
3.2 Pengambilan dan Pengolahan Sampel 3.2.1 Pengambilan sampel
Daun sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav diperoleh dari Desa Namoriam Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera
Utara. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tanaman yang sama dari daerah lain.
3.2.2 Identifikasi sampel
Identifikasi sampel dilakukan di Herbarium “Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia LIPI, Bogor.
3.2.3 Pengolahan sampel
Daun sirih merah dicuci dengan air mengalir, ditiriskan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 40°C. Bahan kering sebagian dihaluskan
Universitas Sumatera Utara
17 dengan menggunakan blender. Sebagian bahan kering lainnya diserbukkan dengan
teknologi nano dengan alat High Energy Ballmill HEM.
3.2.4 Pembuatan serbuk nano daun sirih merah
Pembuatan serbuk nano daun Sirih Merah dilakukan di Pusat Penelitian Fisika-LIPI PUSPITEK Serpong. Prosedur pembuatan nanopartikel daun Sirih
Merah sebagai berikut: a.
Dimasukkan bola-bola yang akan digunakan sebagai media penghancur ke dalam jarvial HEM.
b. Bola-bola dengan ukuran diameter lebih besar dimasukkan terlebih dahulu,
kemudian bola-bola dengan ukuran diameter lebih kecil, terakhir sampel dimasukkan.
c. Volume total dari bola-bola dan sampel yang bisa dimasukkan dalam
jarvial tidak boleh melebihi 23 volume jarvial. d.
Sampel yang bisa digiling adalah material logam, keramik dan mineral alam, dan ukuran pada hasil giling tergantung pada material yang dimiling.
e. BPR Ball to Power Ratio yang biasa digunakan adalah 20:1, 10:1, dan
8:1, contoh BPR 20:1 dimana setiap 20 g berat bola yang digunakan maka 1 g sampel dapat digiling.
f. Di tutup jarvial yang telah berisi bola dan sampel dengan rapat.
g. Pasangkan jarvial pada dudukan jarvial yang terdapat dalam HEM.
Dinyalakan HEM dengan mengoperasikan tombol-tombol elekronik.
Universitas Sumatera Utara
18
3.3 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Secara Maserasi