Nitrat dan Phosfat Kejenuhan Oksigen

zooplankton, sangat ditentukan oleh aliran air. Selain itu, aliran air juga ikut berpengaruh terhadap kelarutan udara dalam air, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme air. Menurut kecepatan arus air permukaan tidak sama dengan air bagian bawah. Semakin ke bawah gerakan air biasanya semakin lambat dibanding dengan permukaan. Karena adanya perbedaan kecepatan arus antar kedalaman, maka tampak bentuk antara organisme air pada kedalaman yang berbeda tidak sama Suin, 2002.

h. Nitrat dan Phosfat

Nitrat adalah bentuk utama dari nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil, sedangkan nitrit biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit di perairan karena bersifat tidak stabil terhadap keberadaan oksigen. Nitrat juga merupakan zat hara penting bagi organisme autotrof dan diketahui sebagai faktor pembatas pertumbuhan Eaton et al. 1995 dalam Wijaya 2009. Phosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik. Sumber fosfor lebih sedikit dibandingkan dengan sumber nitrogen di perairan dan keberadaan fosfor di perairan alami biasanya relatif sedikit dengan konsentrasi yang relatif kecil dibandingkan nitrogen. Sumber antropogenik fosfor di perairan adalah limbah industri dan domestik, yaitu fosfor yang berasal dari deterjen Effendi, 2003.

i. Kejenuhan Oksigen

Nilai oksigen terlarut dalam suatu perairan mengalami fluktuasi harian maupun musiman. Fluktuasi ini selain dipengaruhi oleh perubahan temperatur juga dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis dari tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Disamping pengukuran konsentrasi, biasanya dilakukan pengukuran terhadap tingkat kejenuhan oksigen dalam air. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai tersebut merupakan nilai maksimum atau tidak maksimum Barus, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 BAHAN DAN METODA

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Sungai Buaya Kabupaten Sergai dan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sampel yang diperoleh dibawa untuk diidentifikasi ke Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel plankton adalah “Purposive Random Sampling” pada 3 stasiun pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 3 tiga kali ulangan pengambilan sampel. 3.3. Deskripsi Area 3.3.1. Stasiun 1 Stasiun 1 merupakan daerah Perkebunan. Vegetasi di daerah ini adalah kelapa sawit dan tanaman palawija lainnya di tepi sungai. Secara geografis terletak pada 03º 16’ 29,5” LU dan 0,98º 47’ 13,3” BT. Substrat pada lokasi ini berupa pasir dan batuan. Gambar 1. Stasiun 1 Daerah Perkebunan Universitas Sumatera Utara