d. Intensitas Cahaya
Faktor cahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi sifat-sifat optis dari air. Sebagian cahaya matahari tersebut akan diabsorbsi dan sebagian
lagi akan dipantulkan keluar dari permukaan air. Kondisi optik dalam air selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, juga dipengaruhi oleh berbagai
substrat dan benda lain yang terdapat di dalam air, misalnya plankton. Vegetasi yang ada di sepanjang aliran air dapat mempengaruhi intensitas cahaya yang
masuk ke dalam air Barus, 2004. Menurut Romimohtarto Juwana 2001, banyaknya cahaya yang
menembus permukaan perairan dan menerangi lapisan perairan setiap hari dan perubahan intensitas memegang peranan penting dalam menentukan pertumbuhan
fitoplankton. Cahaya mempunyai pengaruh yang sangat besar yaitu sebagai sumber energi untuk membantu proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan yang
menjadi sumber makanannya.
e. Suhu
Kisaran suhu lingkungan perairan lebih sempit dibandingkan dengan lingkungan daratan, karena itulah maka kisaran toleransi organisme akuatik terhadap suhu
relatif sempit dengan organisme daratan.Berubahnya suhu suatu badan air besar pengaruhnya terhadap komunitas akuatik.Naiknya suhu perairan dari yang biasa,
karena pembuangan sisa pabrik, misalnya, dapat menyebabkan organisme akuatik terganggu, sehingga dapat mengakibatkan struktur komunitasnya berubah
Suin, 2002. Air mempunyai kapasitas panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara.
Sebanyak 1 kg air dari 15 C dipanaskan menjadi 16
C misalnya dibutuhkan energi sebesar 1 kkal. Udara untuk hal yang sama,hanya membutuhkan energi
sebesar seperempatnya. Setiap penelitian ekosistem air, pengukuran temperatur air merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan
berbagai jenis gas didalam air serta semua aktifitas biologis-fisiologis di dalam ekosistem air sangat dipengaruhi oleh temperatur. Menurut hukum Van Hoffs,
kenaikan temperatur sebesar 10 C pada kisaran temperatur yang masih ditolerir
akan meningkatkan laju metabolisme dari organisme sebesar 2-3 kali lipat.
Universitas Sumatera Utara
Konsumsi oksigen meningkat akibat meningkatnya laju metabolisme, sementara itu kelarutan oksigen dalam air pun akan berkurang. Hal ini akan menyebabkan
organisme air sulit untuk berespirasi. Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air
dan udara, ketinggian geografis dan faktor kanopi dari pepohonan yang tumbuh di tepi dan dapat pula disebabkan adanya limbah panas yang berasal dari air
pendingin pabrik, penggundulan Daerah Aliran Sungai yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan air akan terkena cahaya matahari secara
langsung yang dapat meningkatkan temperatur suatu perairan Barus, 2004.
f. Penetrasi Cahaya