3.4. Alat dan Bahan
Adapun alat - alat yang digunakan pada penelitian ini adalah plankton net, lakban, mikroskop, pH meter, termometer, bola ping pong, stopwatch, keping
sechii, Spektrofotometer, camera digital, pipet tetes, erlenmeyer 150 ml, spitjarum suntik 3 ml dan 5 ml, botol alkohol, lux meter, bagan kerja DO dan
GPS serta buku identifikasi plankton Edmondson 1963, Bold Wyne 1985, Krauter Streble 1988. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lugol, MnSO
4
, KOH-KI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3
dan amilum.
3.5 Pengambilan Sampel Plankton
Pengambilan Sampel plankton pada setiap lokasi penelitian dengan mengambil sampel air dari permukaan dengan menggunakan ember kapasitas 5 liter sebanyak
25 liter, kemudian dituang kedalam plankton net jaring plankton. Sampel plankton yang terjaring akan terkumpul dalam satu bucket yang selanjutnya
dituang kedalam botol film dan diawetkan menggunakan lugol sebanyak 3 tetes dan diberi label.
Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.Sampel diamati dengan menggunakan mikroskop dan selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan
buku identifikasi Edmondson 1963, Bold Wyne 1985, dan Pennak 1989.
3.6 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
Faktor Fisik dan Kimia Perairan yang diukur adalah:
a. Kandungan Oksigen Terlarut Disolved Oxygen
Kandungan oksigen terlarut diukur dengan menggunakan metode winkler. Sampel air yang diperoleh dimasukkan ke dalam botol winkler kemudian
dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Bagan kerja terlampir Lampiran b.
b. BOD
5
Biochemical Oxygen Demand
Pengukuran BOD
5
dilakukan dengan
menggunakan metode
winkler.Sampel air yang diambil dengan menggunakan botol alkohol. Sampel
Universitas Sumatera Utara
tersebut diinkubasi selama 5 hari kemudian dilakukan pengukuran kadar oksigennya. Bagan kerja terlampir Lampiran c.
c. pH Air Derajat Keasaman
Nilai pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel. Pembacaan dilakukan pada saat angka yang tertera
pada pH meter tersebut konstan.
d. Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan Lux meter yang diletakkan menghadap arah cahaya sinar matahari dibiarkan beberapa menit dan dicatat nilai
intensitas cahaya yang muncul.
e. Suhu
Temperatur air diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan kedalam sampel air selama lebih kurang 3 menit. Temperatur dibaca
pada skala termometer tersebut.
f. Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping seechi yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping seechi tidak terlihat. Panjang tali
yang masuk ke dalam air menunjukkan kedalaman penetrasi cahaya.
g. Kecepatan Arus Sungai
Kecepatan arus diukur dengan menggunakanpingpong dengan cara memasukkan pingpong ke dalam badan sungai dengan jarak 10 meter dan diukur
kecepatannya dengan menggunakan stopwatch.
h. Kejenuhan Oksigen
Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kejenuhan =
Universitas Sumatera Utara
Dimana: DO
u
: Nilai oksigen terlarut hasil pengukuran DO
t
: Nilai oksigen maksimum yang disesuaikan dengan suhu Lampiran d.
i. Kadar Nitrat Dan Phosfat