Permasalahan dalam Mutasi Jabatan

I. Permasalahan dalam Mutasi Jabatan

Dalam organisasi kepolisian digunakan sistem hierarki yang bertujuan untuk menjaga agar perintah dari atas dapat dilaksanakan dengan baik dan juga sebagai sistem pengendalian. Hierarki berbanding lurus dengan karier, ditandai dengan pangkat. Mutasi Polri dapat diartikan sebagai kegiatan pemindahan personel Polri dari suatu jabatan ke jabatan lain, atau antar daerah. Mutasi ini dilakukan dalam ruang lingkup organisasi kepolisian yang pelaksanaannya harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kegiatan memindahkan anggota Polri dari satu tempat dinas ke tempat dinas lain disebut mutasi Polri. Akan tetapi, mutasi sebenarnya tidak selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi Polri meliputi kegiatan memindahkan anggota Polri, pengoperan tanggung jawab, pemindahan status atau jabatan Polri, dan sejenisnya. Berdasarkan uraian tersebut, mutasi dapat didefinisikan sebagai berikut. Mutasi adalah kegiatan organisasi Kepolisian Republik Indonesia yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan jabatan ke situasi tertentu. Tujuannya, agar para anggota Polri yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam, dan dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal kepada Kepolisian Republik Indonesia. Perjalanan karier dari BINTARA: 1. Brigadir Polisi Dua BRIPDA, setelah 4 tahun menjadi 2. Brigadir Polisi Satu BRIPTU, setelah 4 tahun menjadi 3. BRIGADIR, setelah 4 tahun menjadi Universitas Sumatera Utara 4. Brigadir Polisi Kepala BRIPKA, setelah 5 tahun menjadi 5. Ajun Inspektur Dua AIPDA, setelah 2 tahun menjadi 6. Ajun Inspektur Satu AIPTU. Ini adalah pangkat tertinggi di golongan BINTARA Perjalanan karier dari BINTARA: 23 1. Brigadir Polisi Dua BRIPDA, setelah 4 tahun menjadi 2. Brigadir Polisi Satu BRIPTU, setelah 4 tahun menjadi 3. BRIGADIR, setelah 4 tahun menjadi 4. Brigadir Polisi Kepala BRIPKA, setelah 5 tahun menjadi 5. Ajun Inspektur Dua AIPDA, setelah 2 tahun menjadi 6. Ajun Inspektur Satu AIPTU. Ini adalah pangkat tertinggi di golongan BINTARA. Permasalahan yang harus dihadapi dalam mutasi jabatan antara lain: 24 1. Formasi kepegawaian dalam organisasi. Suatu kebijaksanaan mutasi jabatan seringkali tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya formasi pegawai. Misalnya, karena seluruh formasi kepegawaian yang ada telah terisi penuh. 2. Adanya anggapan atau pandangan yang bersifat etismoral terhadap suatu mutasi jabatan yang seringkali merugikan, khususnya bagi tenaga kerja yang bersangkutan. Misalnya, pandangan bahwa tanaga kerja yang dipindahkan berarti dihukum, tidak berpakai lagi, atau merugikan orang lain. Kesulitan dalam menentukan standar untuk mutasi jabatan. seringkali 23 Ibid. hal 181 24 Ibid. hal 182 Universitas Sumatera Utara pelaksana kebijaksaan mutasi jabatan mengalami kesulitan dalam menentukan secara objektif dasar penilaian yang akan menjadi dasar mutasi seseorang. J. Akibat Yang Terjadi Apabila Polisi Yang Dilantik Dalam Jabatan Tidak Memenuhi Kriteria Yang disyaratkan Peraturan Perundang-Undangan Cara Pengajuan Mutasi Anggota Kepolisian, Dalam rangka pembinaan pegawai Polri, organisasi melakukan serangkaian kegiatan penempatan mutasi pegawai. Mutasi pegawai dapat berlangsung di internal Polda namun dapat juga terjadi antar Polda dan Mabes Polri. Kegiatan penempatan mutasi pegawai Polri berpedoman pada sejumlah aturan dan berdasar berbagai pertimbangan yang relevan. 25 Untuk mutasi antar Polda dan Mabes Polri dengan biaya sendiri antara lain di atur sebagai berikut: 1. Waktu lama dinas di Polda setempat: a. Mutasi dari Polda Luar Jawa ke Polda Jawa minimal berdinas 8 tahun; b. Mutasi antar Polda di Jawa minimal 8 tahun c. Mutasi dari Polda Jawa ke Polda Luar Jawa minimal berdinas 6 tahun; d. Hal tersebut di atas dikecualikan bagi PNS wanita Polwan yang telah berkeluarga karena pertimbangan mengikuti dinas suami; 25 Hasil wawancara dengan Sonny Wilfrid Siregar, selaku Kepala Kepolisian Resort Medan Kabag Sumda, tanggal 17 Februari 2015 Universitas Sumatera Utara e. Adanya alasan psikologis dan atau kesehatan dapat dipertimbangkan oleh pimpinan yang berwenang untuk menyimpangi kala waktu minimal di atas. 2. Kelengkapan berkas administrasi usulan mutasi dengan biaya sendiri: a. Surat permohonan dari anggota yang disahkan oleh KasatkerKasatwil bermeterai 6000; b. Daftar Riwayat Hidup singkat; c. Fotokopi Skep pengangkatan I Skep pangkat terakhir; Fotokopi akte menikah bagi yang sudah berkeluarga; d. Surat persetujuan kesanggupan suamiistri untuk mengikuti kepindahan bila dikabulkan bermeterai 6000; e. Surat pernyataan tidak menuntut biaya perumahan dinas di tempat tugas baru; f. Surat keterangan belum menikah bagi yang belum berkeluarga; g. Menyertakan surat keterangan kesehatan dari Biddokkes Polda bila kepindahan karena alasan sakit. Para KasatkerKasatwil seyogianya tidak memberikan rekomendasi usul mutasi kepada anggotanya jika syarat administrasi tidak terpenuhi dan atau anggota tersebut sedang dalam permasalahan hukum sampai dengan adanya penyelesaian secara tuntas Akibat yang terjadi apabila polisi yang dilantik dalam jabatan tidak memenuhi kriteria yang disyaratkan peraturan perundang-undangan antara lain: 26 26 Ibid Universitas Sumatera Utara 1. Apabila personil tersebut sedang bermasalah dengan hukum sebagai tersangka melakukan pelanggaran pidana, sisiplin, kodetik. Polri sehingga akan menjadi masalah atau hambatan bila di mutasikan sehingga si pemutasi tidak bisa dipindahkan. 2. Setiap untuk melakukan pemutasian terhadap personil melalui sidang dewan pertimbangan terhadap personil melalui sidang dewan pertimbangan karir-karis sidang dewan kebijakkan. Universitas Sumatera Utara BAB III PROSEDUR PEMUTASIAN DI LINGKUNGAN POLRESTA MEDAN

D. Gambaran Umum Polresta Medan