2 Perusahaan ingin meyakinkan pegawai bahwa ia tidak akan diberhentikan
karena kekurangmampuan atau kekurangcakapan pegawai yang bersangkutan;
3 Perusahaan ingin menghindari rasa jenuh pegawai pada jenis pekerjaan,
jabatan, maupun tempat kerja yang sama. Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa mutasi adalah pemindahan jabatan satu ke jabatan lain dengan disertai perubahan status, upah maupun tanggung jawabnya. Dari uraian tersebut tampak
bahwa mutasi atau pemindahan pegawai sangat penting dan perlu dilakukan, baik dilihat dari kepentingan pegawai maupun kepentingan perusahaa
Mutasi di dalam sebuah perusahaan bukanlah hukuman. Di masyarakat sering dipahami bahwa mutasi merupakan suatu bentuk hukuman dalam bidang
kepegawaian. Anggapan demikian terutama datang dari pegawai yang merasa kurangmampu, kurangcakap atau kurang berhasil dalam menjalankan tugas serta
pegawai yang merasa melakukan kesalahan. Anggapan demikian tentu saja tidak selalu benar. Terlepas dari sebab-sebab yang sesungguhnya ada, diadakannya
mutasi bukanlah suatu hukuman jabatan. Mutasi adalah suatu hal yang wajar dalam setiap organisasi atau instansi, baik pemerintah maupun swasta
G. Tujuan Pelaksanaan Mutasi
Sebagai sebuah organisasi yang menangani masalah keamanan, Kepolisian Republik Indonesia mempunyai biro-biro kerja yang melaksanakan tugas di
bawah induk organisasi kepolisian dalam hal ini adalah Kapolri. Untuk masalah B
Universitas Sumatera Utara
Biro ini, kerja yang melaksanakan tugas adalah biro pembinaan karier atau disingkat Biro Binkar.
Didasarkan atas dasar pelaksanaan mutasi sebagaimana dikemukakan Hasibuan dengan tujuan berikut
1. Mutasi adalah memindahkan karyawan dari satu pekerjaan lain yang dianggap
setingkat atau sejajar. 2.
Untuk pelaksanaan harus didasarkan atas pertimbangan matang, sebab bila tidak demikian, mutasi yang dilakukan itu bukannya merupakan tindakan yang
menguntungkan, tetapi justru merugikan perusahaanorganisasi kerja. 3.
Pada prinsipnya mutasi dilaksanakan agar kita dapat melaksanakan prinsip “orang tepat pada tempat yang tepat karena pada saat penempatan pertama
hal ini sulit dilaksanakan.
18
Menurut Eko Prasojo dengan membangun system merit dalam birokrasi publik berarti menjadikan kompetensi dan kinerja sebagai ukuran utama penilaian
aparatur negara. Ukuran ini harus dijadikan sebagai dasar dalam proses seleksi dan rekrutmen, remunerasi, hingga mutasi maupun promosi jabatan. bukan
sebaliknya berdasarkan pada hubungan-hubungan kekeluargaan, pertemanan, dan afiliasi politik. Kepegawaian negara hanya akan berfungsi secara profesional dan
independen jika kompetensi dan kinerja menjadi dasar dalam semua pengukuran. Ini berarti pemerintah harus melakukan perombakan secara fundamental terhadap
sistem kepegawaian Negara.
19
18
Malayu, S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.2005. hal. 102
19
Prasojo, Eko. Reformasi Kedua Melanjutkan Estafet Reformasi. Jakarta :Salemba Humanika. 2009. hal. 90
Universitas Sumatera Utara
Tujuan khusus mutasi jabatan, yaitu :
20
1. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan jabatan yang ada
di dalam organisasi, sehingga dapat menjamin terjadinya kondisi ketenagakerjaan yang stabil. Stabilitas ketenagakerjaan akan terwujud
apabila penempatan tenaga kerja dalam suatu organisasi dapat dilakukan secara tepat
2. Menempatkan dan menambah wawasan, memperluas wawasan dan
pengetahuan merupakan kebutuhan yang perlu mendapat perhatian dalam suatu organisasi. Dengan demikian tenaga kerja yang ada, wawasan dan
pengetahuannya tidak terbatas atau terpaku hanya pada suatu bidang tertentu.
3. Menghilangkan kejenuhan terhadap suatu jabatan, apabila seorang tenaga
kerja terus-menerus dari tahun ke tahun memegang jabatan yang sama, maka akan menimbulkan tenaga kerja yang bersangkutan terjebak pada
rutinitas kerja dan menurunkan gairah serta semangat kerjanya. Untuk itu perlu terus diupayakan adanya penyegaran-penyegaran
Mutasi Polri bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya proses pembinaan karier personel yang terencana, terarah, objektif, dan berkeadilan.
Sehingga akan berimplikasi positif terhadap peningkatan kualitas kinerja personel dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan
masyarakat.
20
Bambang Wahyudi, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Sulita, 2002.hal. 167
Universitas Sumatera Utara
Selain tujuan tadi, sebenarnya prinsip dasar diadakannya pemutasian terhadap anggota Polri merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
semangat Reformasi 1998. Di sana, termasuk di dalamnya, perlu kiranya melakukan pembinaan dan peremajaan organisasi yang beorientasi pada
peningkatan kualitas, baik sebagai anggota Polri maupun dalam struktur kelembagaan.
21
H. Syarat-syarat Mutasi