Inflasi Inflasi dan Nilai Waktu Uang

memperoleh gaji Rp. 6.000.000 setahun dan laju inflasi 10. Bila penghasilan Amir tidak mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil sebesar 10 x Rp. 6.000.000 = Rp. 600.000. b. Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai. c. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi. d. Di lain pihak ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi: - Orang yang persentase pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi. - mereka yang memiliki kekayaan bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk barang atau emas. 2. Dampak terhadap efisiensi, berpengaruh pada: a. Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien ada saat terjadi inflasi. b. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang. 3. Dampak inflasi terhadap output hasil produksi: a. Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen. b. Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang. 4. Dampak inflasi terhadap pengangguran Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran. Hubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat dijelaskan dengan menggunakan Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom bernama A.W. Phillips. Kurva ini digunakan oleh Phillips ketika melakukan pengamatan terhadap korelasi antara pengangguran dengan upah dan inflasi di negara Inggris. Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran yang merepresentasikan Kurva Phillips dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 2. Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran Dari Gambar 2 diketahui bahwa tingkat inflasi dan tingkat pengangguran memiliki hubungan yang negatif. Artinya jika tingkat inflasi tinggi, maka pengangguran akan menjadi rendah. Atau sebaliknya, penganggguran akan menjadi tinggi jika perekonomian suatu negara mengalami inflasi yang rendah. A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga inflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output. Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga inflasi maka, pengangguran berkurang. e Hubungan antara inflasi, nilai waktu uang dan tarif retribusi daerah. Inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu dan proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Hal tersebut sangat berhubungan dengan nilai waktu uang karena nilai waktu uang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabakan oleh inflasi. Bila dilihat dari segi inflasi dan nilai waktu uang, secara tidak langsung tarif retribusi daerah harus dinaikkan seiring dengan adanya tingkat inflasi demi kelancaran dan peningkatan pendapatan daerah. Bila hal tersebut tidak dilakukan maka pendapatan akan kurang optimal.

2. Teori Nilai Waktu Uang Time Value of Money

Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu. Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik, dan lainnya. Teori nilai waktu uang di masa datang dirumuskan sebagai berikut : Fn = F 1 + r n Keteragan : Fn = Future Value atau Nilai Mendatang F = Nilai Awal r = Rate atau tingkat Bunga Inflasi n = Tahun Ke-n dibaca dan dihitung pangkat n

I. Penelitian Terdahulu

Retribusi Terminal adalah salah satu komponen Retribusi Daerah yang memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi Pendapatan Asli Daerah. Terminal merupakan prasarana transportasi umum untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan penumpang antar sarana ransportasi umum serta mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum. Dalam penelitian, penulis harus belajar dari peneliti lain, untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan yang sama seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti ternyata tertarik untuk mengulas hal-hal yang berkenaan dengan retribusi terminal yang berwujud pada analisis skripsi. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu tentang retribusi terminal. Tabel 1. Penelitian Terdahulu No Judul Pengarang Metode Tujuan Hasil Simpulan Perbandingan Penelitian 1. Analisis Potensi Retribusi Terminal Penumpang Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2001 – 2006 Eko Sumiyanto; Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, 2009 Deskriptif kualitatif Untuk mengukur seberapa besar kontribusi retribusi terminal terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2001 - 2006 Penelitian ini membahas bahwa Kontribusi Retribusi Terminal Penumpang terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Boyolali terus mengalami penurunan dari tahun 2001 hingga tahun 2006 dengan rata-rata kontribusi tiap tahunnya sebesar 1,24. Pada penelitian ini penulis hanya membahas tentang seberapa besar kontribusi retribusi terminal terhadap PAD Kabupaten Boyolali. Berbeda dengan penelitian yang saya lakukan dengan cara merasionalisasikan tarif dari masing – masing jenis retribusi terminal berdasarkan inflasi Kota Bandar lampung dan teori nilai waktu uang yang bertujuan untuk peningkatan PAD kota Bandar Lampung dari sektor Retribusi Terminal. Tabel 5. Penelitian Terdahulu 48 Tabel 2 Penelitian Terdahulu No Judul Pengarang Metode Tujuan Hasil Simpulan Perbandingan Penelitian 1. Kontribusi Pemungutan Retribusi Terminal Di Terminal Tirtonadi Terhadap Penerimaan Asli Daerah Di Kota Surakarta Tahun 2005-2008 Gatot Priyono; Fakultas Ekonomi, Universitas sebelas maret Surakarta, 2009 Deskriptif kualitatif Untuk mengetahui seberapa besarnya kontribusi Retribusi Terminal terhadap Retribusi Daerah dan Pendapatan Asli Daerah PAD kota Surakarta dari tahun 2005 sampai 2008. Penelitian ini membahas bahwa pemungutan retribusi terminal dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 adalah dinilai masih sangat kurang dalam kontribusinya untuk retribusi daerah dan pendapatan asli daerah. Pada penelitian ini penulis hanya membahas tentang seberapa besar kontribusi retribusi terminal terhadap PAD Surakarta. Berbeda dengan penelitian yang saya lakukan dengan cara merasionalisasikan tarif dari masing – masing jenis retribusi terminal berdasarkan inflasi Kota Bandar lampung dan teori nilai waktu uang yang bertujuan untuk peningkatan PAD kota Bandar Lampung dari sektor Retribusi Terminal. Tabel 6. Penelitian Terdahulu 49