Variabel Terikat Dependen Variabel Bebas Independen

71 variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

b. Uji Parsial Uji t

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011: 98. Uji t dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi t pada tingkat yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi t 0,05, maka variable independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Bambang, 2002: 63. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah kinerja reksa dana campuran yang dinotasikan dengan Y. Kinerja reksa dana dapat dicerminkan pada NAB yang dimiliki atau pada return yang diberikan kepada investor yang telah berinvestasi pada reksa dana. Reksa dana berkinerja baik apabila kinerja reksa dana jauh lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar yang akhirnya kinerja reksa dana tersebut memberikan return yang lebih besar dibandingkan 72 dengan return pasar. Pengukuran kinerja reksa dana dengan menggunakan metode pengukuran Treynor adalah Pratomo, 2001: 196 : Dimana: = Nilai dari rasio Treynor = rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu = rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode tertentu β = Slope persamaan garis hasil regresi linier Penjelasan rincin dari hasil rumusan diatas, didapat dari bebebapa tahapan yang tak dapat dipisahkan, yaitu: a. Mencari return masing-masing reksadana per bulan. Return reksadana dihitung dengan rumus: Dimana : = Return Reksa dana = NAB perunit akhir bulan = NAB perunit akhir bulan sebelumnya b. Risk free merupakan investasi dengan bebas risiko yang diasumsikan dengan tingkat rata rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI � = � � − � � � � �� = � �� − � �� 73 pada suatu periode tertentu. Risk free dapat diketahui dengan cara sebagai berikut: Dimana : = Risk free rate pada periode t = SBI rate pada periode t = SBI rate pada periode t-1 c. Mencari nilai beta β dengan menggunakan rumus seperti dibawah ini: Dimana : = Return reksa dana campuran = Risk free SBI 1 bulan =Indeks Harga Saham Gabungan

2. Variabel Bebas Independen

Variabel bebas atau bisa juga disebut variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Indriantoro dan Bambang, 2002: 63. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah sebagai berikut : � = � � − � � � � � � − � = � � � − � 74

a. Pemilihan Sekuritas

Alat ukur untuk menghitung pemilihan saham digunakan model Treynor dan Mazuy. Pemilihan sekuritas sebagai metode penghitungan dipresentasikan oleh α. Jika manajer investasi memiliki α0 berarti terdapat kemampuan stock selection yang baik, dan sebaliknya jika α0, artinya kemampuan stock selection-nya tidak baik. Berikut ini rumus Treynor dan Mazuy Bodie, 2014: 374 Dimana: =return portofolio reksa dana, =return untuk aset bebas risiko, =return dari pasar saham, =intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer investasi, =koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar turun bearish, = koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari manajer investasi, dan = merupakan error term. � − � = + � − � + � − � + � � 75

b. Market Timing Ability

Market timing ability merupakan kemampuan Manajer Investasi dalam melakukan penyesuaian portofolio asset instrumen investasi dengan membeli atau menjual saham secara tepat waktu untuk mengantisipasi perubahan harga pasar. Menurut Treynor dan Mazuy 1966 bahwa ketika nilai a atau alpha positif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity dan ketika nilai c atau market timing positif berarti menunjukan adanya kemampuan market timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi menghasilkan excess return portofolio reksa dana yang lebih besar dibandingkan dengan excess return market Gumilang dan Subiyantoro, 2008: 12. Dengan dimilikinya kemampuan tersebut, Manajer Investasi memiliki peluang untuk menghindar dari risiko sistematik yang dapat menurunkan nilai NAB reksa dana. Kemampuan ini berhubungan dengan realisasi portfolio di masa mendatang. Dalam menghitung kemampuan ini digunakan penghitungan dengan Treynor- Mazuy Model 1966. Dalam model ini, mewakili kemampuan Manajer Investasi melakukan market timing dan dikatakan memiliki kemampuan ini ketika bernilai positif. Penghitungan Treynor-Mazuy Model Bodie, 2014: 374 : � − � = + � − � + � − � + � � 76 Dimana: =return portofolio reksa dana, =return untuk aset bebas risiko, =return dari pasar saham, =intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer investasi, =koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar turun bearish, = koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing dari manajer investasi, dan = merupakan error term.

c. Tingkat Risiko Risk Level

Beta portofolio β adalah risiko pasar yang memberikan gambaran hubungan antara return portofolio dengan return dari pembanding. Pengukuran risiko sistematis beta dilakukan dengan Metode Indeks Tunggal Single Index Method yang dikembangkan oleh William Sharpe. Sharpe mengembangkan model pasar yang merupakan bentuk hubungan antara tingkat keuntungan aset individual dengan tingkat keuntungan rata-rata pasar indeks pasar. Adapun rumus menghitung beta sebagai berikut Elton and Gruber, 2014: 128: � = + . � + � 77 Dimana: =return portofolio reksa dana pada periode t, dan =return pasar pada periode t, =bagian dari tingkat keuntungan portofolio reksa dana yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar dan variabel ini merupakan variabel acak, =beta portofolio reksa dana, dan =error term.

d. Umur Reksa Dana

Menurut Akbarini 2004 umur reksa dana merupakan kategori yang berjenis numerik, di mana ia menunjukkan usia dari tiap reksa dana yang dihitung sejak tanggal reksa dana tersebut efektif diperdagangkan. Asumsi yang ada menyatakan bahwa semakin tua umur reksa dana maka ia akan berkinerja lebih baik, karena manajer investasinya sudah lebih berpengalaman dibandingkan dengan yang berusia muda.

e. Ukuran Reksa Dana

Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah kapitalisasi reksa dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu alat ukur dalam menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang 78 lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil Elton and Gruber, 2014: 146. Kekayaan dari reksa dana yang didapatkan dari nilai aktiva bersihnya yang dimiliki reksa dana. Setelah nilai aktiva bersih diperoleh kemudian diubah ke dalam bentuk log agar nilainya tidak terlalu besar bila diabandingkan dengan variable lain, size dapat dirumuskan sebagai berikut : Tabel 3.3 Definisi Operasinal Variabel Penelitian No Variabel Definisi Pengukuran 1 Kinerja Reksa dana Kemampuan Manajer investasi dalam memberikan return kepada investornya lebih besar dibandingkan return yang diberikan pasar = − 2 Pemilihan Saham Kemampuan Manajer Investasi dalam memilih saham yang tepat − = + − + − + Ketika nilai positif maka Manajer Investasi memiliki kemampuan pemilihan saham ℎ = − � = log ℎ 79 No Variabel Definisi Pengukuran 3 Market Timing Ability Kemampuan Manajer Investasi dalam memprediksi pergerakan harga saham − = + − + − + Ketika nilai positif maka Manajer Investasi memiliki kemampuan market timing 4 Tingkat Risiko Perbedaan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian sebenarnya actual return = + . + Umur Reksa Dana Menunjukkan usia dari tiap reksa dana yang dihitung sejak tanggal reksa dana tersebut efektif diperdagangkan Jumlah usia dari reksa dana 6 Ukuran Reksa Dana Kekayaan dari reksa dana yang didapatkan dari pengurangan total aktiva reksa dana terhadap kewajiban yang dimiliki reksa dana ℎ = − = log ℎ Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang diolah 80

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana campuran berbentuk kontrak investasi kolektif KIK yang terdaftar di Bapepam. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan pooling data. Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 reksadana per tahun periode Januari 2010 hingga Desember 2013 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 reksadana. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode penelitian yaitu tanggal 1 Januari 2010. 2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari 2010 – 31 Desember 2013. 3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana campuran. 4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode penelitian. 81

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskriptif