Jenis Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat analitik dengan pendekatan desain cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali untuk mencari pengaruh antara variabel independen faktor resiko dengan variabel dependen efek. Secara analitik dimaksudkan untuk melihat apakah ada pengaruh antara variabel independen pengalaman mengemudi, kemampuan mengemudi, kondisi fisik tubuh, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan kondisi cuaca dengan variabel dependen potensi kecelakaan kerja.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada pengemudi truk di PT BerkatNugraha SinarLestari, Belawan Tahun 2015 dengan alasan : 1. Belum pernah dilakukannya penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja pada pengemudi truk di PT BerkatNugraha SinarLestari Tahun 2015. 2. Adanya kemudahan dan dukungan dari pihak perusahaan untuk melakukan penelitian pada pengemudi truk di PT BerkatNugraha SinarLestari tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015-April 2015. Universitas Sumatera Utara 36

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengemudi truk PT BerkatNugraha SinarLestari yang bekerja pada tahun 2015 yaitu 94 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling atau judgemental sampling, yaitu yang memenuhi kriteria sebuah sampel dalam penelitian. Dalam hal ini proses pengambilan sampel dilakukan melalui mekanisme penentuan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah pengemudi yang bekerja dengan sistem trucking BelawanPorseaBelawan, sebab pengemudi ini yang melakukan sistem tripperjalanan. Kriteria eksklusi adalah pengemudi yang bekerja dengan sistem langsir dan pengemudi yang bekerja di cabang Porsea. Berdasarkan kriteria diatas, maka didapat 39 orang yang memenuhi kriteria sampel penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pengemudi truk yang meliputi faktor pekerja Universitas Sumatera Utara 37 pengalaman mengemudi, kemampuan mengemudi, kondisi fisik tubuh dan faktor lingkungan kerja kondisi kendaraan, kondisi jalan dan kondisi cuaca. Kuesioner yang digunakan berdasarkan pedoman dari Direktorat Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia.

3.4.2 Data Sekunder

Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak PT BerkatNugraha SinarLestari mengenai dokumen maupun informasi yang terkait dengan penelitian ini dan mengenai jumlah pengemudi sebagai bahan penentuan sampel.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan langsung oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner lembar checklist dan pertanyaan tertutup sesuai dengan variabel. Peneliti datang ke lokasi responden. Sebelum responden mengisi kuesioner terlebih dahulu peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner, kemudian memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya. Kemudian responden mengisi informat consent, dan mengisi sendiri kuesioner penelitian. Setelah selesai di isi, kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa kembali.

3.5 Definisi Operasional

1. Pengalaman mengemudi adalah keadaan responden dalam pengalamannya sebagai pengemudi dan pengalaman dalam mengatasi situasi ataupun kondisi di jalan yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. Universitas Sumatera Utara 38 2. Kemampuan mengemudi adalah keadaan responden dalam penguasaan mengemudikan kendaraan truk meliputi tata cara berlalu lintas yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. 3. Kondisi fisik tubuh adalah keadaan dari responden saat mengemudikan kendaraan truk meliputi kesehatan fisik, lelah, mengantuk dan mabuk yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. 4. Kondisi kendaraan adalah keadaan meliputi rem, ban, lampu kendaraan, mesin dan kapasitas beban yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. 5. Kondisi jalan adalah keadaan yang meliputi jalan berlubang, jalan rusak, jalan sepi, jalan gelap, turunan-tanjakan, jalan licin, dan tikungan yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. 6. Kondisi cuaca adalah keadaan yang meliputi hujan dan kabut yang dapat memengaruhi potensi kecelakaan kerja. 7. Potensi kecelakaan kerja adalah suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja yang dialami oleh pengemudi secara tidak terduga dalam hubungan kerja yang dipengaruhi oleh sesuatu. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel Independen 1. Pengalaman Mengemudi Kuesioner 1.Baik jika ≥50 dari total skor 2.Tidak baik jika 50 dari total skor Ordinal

2. Kemampuan

Mengemudi Kuesioner 1.Baik jika ≥50 dari total skor 2.Tidak baik jika 50 dari total skor Ordinal

3. Kondisi Fisik

Tubuh Kuesioner 1.Baik jika ≥50 dari total skor 2.Tidak baik jika 50 dari total skor Ordinal

4. Kondisi Kendaraan Kuesioner

1.Baik jika ≥50 dari total skor 2.Tidak baik jika 50 dari total skor Ordinal

5. Kondisi Jalan

Kuesioner 1.Baik jika ≥50 dari total skor 2. Tidak baik jika 50 Ordinal Universitas Sumatera Utara 40 dari total skor

6. Kondisi Cuaca

Kuesioner 1.Baik jika ≥50 dari total skor 2.Tidak baik jika 50 dari total skor Ordinal Variabel Dependen 7. Potensi Kecelakaan Kerja Kuesioner 1.Pernah Kecelakaan Kerja 2.Tidak Pernah Kecelakaan Kerja Nominal

3.6 Aspek Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan cara kuesioner. Aspek pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan masing-masing variabel penelitian yaitu :

1. Pengalaman mengemudi

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten. Pengalaman mengemudi diukur berdasarkan 10 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10 diberi nilai: 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 2, 3, 4 diberi nilai: Universitas Sumatera Utara 41 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 10 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu pengalaman mengemudi dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan.

2. Kemampuan Mengemudi

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten. Kemampuan mengemudi diukur berdasarkan 20 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 19, 20 diberi nilai: 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 4, 6, 7, 13, 16, 17,18 diberi nilai: 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Universitas Sumatera Utara 42 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 20 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu kemampuan mengemudi dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan.

3. Kondisi Fisik Tubuh

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten. Kondisi fisik tubuh diukur berdasarkan 14 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 1, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14 diberi nilai : 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 2, 3, 5, 8, 9 diberi nilai : 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 14 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu kondisi fisik tubuh dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 43 a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan.

4. Kondisi kendaraan

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten . Kondisi kendaraan diukur berdasarkan 13 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12 diberi nilai: 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 3,7,8,13 diberi nilai : 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 13 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu kondisi fisik tubuh dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan. Universitas Sumatera Utara 44

5. Kondisi jalan

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten. Kondisi jalan diukur berdasarkan 11 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 1, 3, 7, 9, 10, 11 diberi nilai 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 2, 4, 5, 6, 8 diberi nilai 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 11 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu kondisi jalan dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan.

6. Kondisi cuaca

Pengukuran ini dapat menggunakan skala Guttman karena memerlukan jawaban yang bersifat tegas ringan dan konsisten. Kondisi cuaca diukur berdasarkan 7 pertanyaan dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 45 a. Untuk pertanyaan positif pertanyaan nomor 2, 3, 5, 6, 7 diberi nilai : 1. Ya : 1 2. Tidak : 0 b. Untuk pertanyaan negatif pertanyaan nomor 1, 3 diberi nilai : 1. Ya : 0 2. Tidak : 1 Dengan demikian, total skor tertinggi adalah 7 dan skor terendah adalah 0. Skala pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi potensi kecelakaan kerja yaitu kondisi cuaca dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori sebagai berikut : a. Baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar ≥50 dari seluruh pertanyaan. b. Tidak baik apabila subjek mampu menjawab dengan benar 50 dari seluruh pertanyaan.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan cara komputer dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Pengeditan Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Pengkodean Coding Universitas Sumatera Utara 46 Proses coding yaitu dengan membuat kode dalam rangka mempermudah perhitungan. c. Pemasukan Data Entering Entering merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer. d. Pembersihan Data Cleaning Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan kedalam komputer apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat memindahkan data kedalam komputer. Apabila ada data yang salah maka dilakukan editing data. e. Pentabulasian Tabulating Penyusunan data sedemikian rupa agar mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan untuk dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

3.7.2 Analisa Data

1. Analisis univariat Analisis univariat merupakan analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel-variabel independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. Data ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang rencananya dilakukan terhadap 39 responden. Data univariat ini terdiri atas variabel independen meliputi pengalaman mengemudi, kemampuan mengemudi, kondisi fisik tubuh, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan kondisi cuaca serta variabel dependen yaitu potensi kecelakaan kerja. Universitas Sumatera Utara 47 2. Analisis bivariat Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen yaitu pengalaman mengemudi, kemampuan mengemudi, kondisi fisik tubuh, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan kondisi cuaca serta variabel dependen yaitu potensi kecelakaan kerja. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-square. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95 α=0,05. Jika p-value lebih kecil dari α ρ0,05, artinya terdapat hubungan yang bermakna signifikan dari kedua variabel yang diteliti. Bila ρ-value lebih besar dari α ρ0,05, artinya tidak terdapat hubungan bermakna antara kedua variabel yang diteliti. Apabila pada hasil uji statistik terdapat lebih dari 0 cells maka ρ value yang digunakan adalah Exact Fisher Test. 3. Analisis Multivariat Analisis multivariat yang digunakan adalah uji regresi logistik berganda multiple logistic regression yang bertujuan untuk mengetahui variabel mana yang paling signifikan berhubungan dengan variabel dependen potensi kecelakaan kerja dengan metode Backward Stepwise Notoadmodjo, 2010. Langkah-langkah pemodelan regresi logistik adalah sebagai berikut Yasril dan Kasjono, 2009 : 1. Melakukan pemilihan variabel yang berpotensi dimasukkan dalam model yaitu variabel yang memenuhi syarat dengan nilai p- value ≤0,25 pada analisis bivariat. 2. Dalam analisis multivariat digunakan metode backward stepwise dimana variabel dengan nilai p-value 0,05 dilakukan secara bertahap oleh komputer. Universitas Sumatera Utara 48 3. Pada hasil regresi logistik berganda yang diperoleh variabel p-value 0,05 dan p-value 0,25 berarti ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 4. Selanjutnya hasil variabel yang berpengaruh dimasukkan kedalam model persamaan logistik berganda p-value 0,05 untuk mengidentifikasi variabel yang paling berpengaruh. Universitas Sumatera Utara 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Berkat Transport didirikan pada tahun 1993 di Belawan, Sumatera Utara sebagai perusahaan jasa untuk mendukung perusahaan jasa Group RGMI, menangani CPO, inti sawit dan pengangkutan umum. Kantor operasional berada di Kampung Salam di Jalan Belawan, kantor operasional termasuk gudang dan bengkel untuk perawatan truk. Luas wilayah Berkat Transport adalah 25.000m 2 . Berkat Transport adalah sebuah perusahaan jasa untuk Group RGMI dan perusahaan diluar Group RGMI dengan pelayanan truk, pergudangan, penyaluran dan bongkar-muat, saat ini Berkat Transport berada dibawah manajemen dan pengawasan dari PT Pec-Tech Services Indonesia. Strategi perusahaan adalah memperkuat perusahaan dengan penanganan kargo yang tepat, pengiriman tepat waktu, perekrutan dan pelatihan terbaik untuk supir dan memberikan keunggulan kompetitif. Berkat Transport mengoperasikan 60 unit truk yang terdiri dari truk kargo dan semi trailer untuk memastikan semua kargo disampaikan ke gudang atau ke perkebunan. Beberapa truk telah disediakan dengan sistem nagivasi GPS untuk real-time posisi truk dan mengikuti jalan. Supir yang mengoperasikan truk sudah mengikuti pelatihan mengemudi dengan keterampilan teknis dan juga mengemudi dengan defensif sebelum menjadi supir. Hal ini sesuai dengan peraturan OSHE Occupational Safety Health Environment dan kebijakan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Berkat Transport juga mengoperasikan sebuah gudang di Pelabuhan Belawan dengan luas wilayah 10.000m 2 terdiri dari zona 5.000m 2 yang disimpan dalam gudang dan zona 5.000m 2 yang tidak disimpan dalam gudang. Sebagian besar penanganan kargo adalah produk hutan mulai dari bale pulp, karet di palet, gula dan juga pupuk dalam jumlah besar. Penanganan termasuk menerimamengirim di pergudangan, penyimpanan dan pengisian termasuk pengiriman ke pelabuhan atau ke gudang. Crane dan forklift tersedia untuk mendukung operasional dan juga kru manual jika diperlukan. Sebagai bagian dari pelayanan, Berkat Transport juga memberikan pelayanan untuk pemuatanpembongkaran kargo di Pelabuhan Belawan untuk memastikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan perusahaan. Pupuk dalam jumlah besar adalah penanganan kargo utama yang tidak memiliki klaim atas kekurangankerusakan yang menjadi wewenang perusahaan. Berkat Transport memiliki 61 karyawan officer, 14 karyawan harian dan 96 driver yang terbagi di 2 dua tempat yakni : 1. PT BerkatNugraha SinarLestari, Belawan = 48 driver a. Sistem Trucking Belawan Porsea  Belawan = 39 orang b. Sistem Langsir Belawan  Belawan = 9 orang 2. PT BerkatNugraha SinarLestari, Porsea = 46 driver Berkat Transport juga ikut mendukung dari beberapa perusahaan berikut : 1. PT Toba Pulp Lestari 2. PT Pec-Tech Services Indonesia 3. PT Sasco Indonesia Universitas Sumatera Utara 4. PT Makro Chemindo 5. PT Asia Kimindo Prima 6. Badan Urusan Logistik 7. Group Asian Agri Abadi 8. Riau Andalan Pulp Paper

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian