Kekurangan Metode Demonstrasi Peran Metode Demonstrasi Dalam Peningkatan Hasil Belajar

langkah percobaan, peralatan yang digunakan, serta objek yang harus diamati atau diteliti sudah ditentukan sejak awal oleh guru. Sedangkan kegiatan siswa dalam praktikum bebas lebih banyak dituntut untuk berfikir mandiri bagaimana cara merangkai alat percobaan, melakukan percobaan, dan memecahkan masalah, guru hanya memberikan permasalahan dan objek yang harus diamati atau diteliti. Dalam mengimplementasikan kegiatan praktikum dalam pembelajaran, umumnya siswa dibagi menjadi kelompok – kelompok kecil antara 2-6 orang, tergantung pada ketersediaan alat dan bahan pada jenjang pendidikan SMP umumnya siswa masih kesulitan dalam membangun prosedur percobaan sendiri, karena itu guru umumnya menyediakan LKK sebagai panduan bagi siswa dalam melakukan praktikum. Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan IPA mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran Woolnough dan Allsop, 1985: 5-8. Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran IPA khususnya biologi sehingga IPA disebut dengan experimental science. Hal itu sejalan dengan pendapatnya Sagala, S 2005:220 yang menjelaskan bahwa proses belajar mengajar dengan praktikum ini berarti siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Metode praktikum memiliki kelebihan dan kekurangannya yaitu : A. Kelebihan metode praktikum Adapun kelebihan dari metode praktikum yaitu : a. Dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri dari pada hanya menerima penjelasan dari guru atau dari buku. b. Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang sains dan teknologi. c. Dapat menumbuhkan sikap-sikap ilmiah seperti bekerjasama, bersikap jujur, terbuka, kritis dan bertoleransi. d. Siswa belajar dengan mengalami atau mengamati sendiri suatau proses atau kejadian. e. Memperkaya pengalaman siswa dengan hal – hal yang bersifat objektif dan realistis. f. Mengembangkan sikap berfikir ilmiah. g. Hasil belajar akan bertahan lama dan terjadi proses internalisasi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MIKROSKOP

2 13 74

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA N 12 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013)

1 9 52

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pangudi Luhur Bandar Lampung Ta

0 8 70

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATON (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN CIRI MAKHLUK HIDUP(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2012/2013)

0 10 62

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGGUNAAN MIKROSKOP (Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP N 19 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

2 8 58

PENGARUH PENGGUNAAN METODE OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA (Studi Eksperimen pada Kelas IV Semester Ganjil SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung T.P 2014/2015)

1 5 43