Tentang KH. Taufiqul Hakim
46
Penerbit : Darul Falah
Kota Terbit : Jepara
Tahun Terbit : 2004
Halaman : 729 Halaman
Kamus At-Taufiq merupakan hasil karya H. Taufiqul Hakim pengasuh pondok pesantren Darul Falah, Bangsri, Jepara. Kamus ini diperuntukkan
para santri untuk membantu mereka menguasai kitab kuning. Kamus ini dimaknai dengan bahasa Jawa dan dilengkapi dengan bahasa Indonesia.
Kamus Arab-Jawa-Indonesia ini merupakan penemuan KH. Taufiqul Hakim di bidang belajar membaca kitab bagi para santri sehingga kamus
ini dijuluki oleh KH. Mustofa Bisri Gus Mus dengan julukan Kamus Santri. Kamus ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran Amtsilati
metode cara cepat membaca kitab kuning. Namun, bisa juga digunakan oleh khalayak umum, terutama kalangan santri. Kamus ini berisikan kata-
kata yang banyak digunakan dalam kiab kuning.
Kata-kata dalam kamus ini diambil dari kata-kata yang ada dalam kitab Fath Al-
Mu’ien. Selain itu, dalam kamus ini terdapat istilah-istilah yang ada dalam ilmu fiqih, seperti singkatan-singkatan ulama dalam istilah
fiqih,
ش ع
:Ali Syubromilsyi ẒNuruddin abu Dilya‟ Ali bin Aliẓ, kurun- kurun ulama,
فلسلا¸فلخا
. Bentuk-bentuk shighat tar jih,
هجكْا
: Wajah yang paling shahih.
Penyusunan kamus ini menggunakan sistem lafal Kamus Alfadz. sistem lafal Kamus Alfadz adalah kamus yang kata-kata item di
47
dalamnya tersusun secara berurutan berdasarkan urutan lafal indeks dari kosakata yang terhimpun, bukan melihat pada makna kata.
86
Kata-kata yang digunakan kamus ini inti sarinya banyak menngunakan kamus-kamus
besar seperti kamus Al-Munawwir. Kamus ini juga terdapat penjelasan tentang shorof.
Pencarian kata atau lafadz dalam kamus At-Taufiq dengan menentukan wazan kata yang dicari. Apabila ada huruf-huruf tambahan, maka dibuang
saja. Huruf tambahannya seperti:
ىفٍك ,ىنٍي ,هتىا ,هق ,ًفىا ,ًنٍي ,ٍؿىا
. Misalnya kata yang dicari adalah
ىتٍنيمٍلىا فٍكيرًظ
, maka huruf tambahan
ٍؿىا
dan
ىفٍك
dibuang, jadinya
يرًظىتٍنيم
berwazan
يلًعىتٍفيم
. Selain dengan menentukan wazan, pencarian dalam kamus ini bisa dengan mencari fiil madhinya
terlebih dahulu. Misalnya kata yang dicari
يعىمىتٍجيمٍلىا
, maka fiil madhinya adalah
ىعىمىتٍجًا
dari wazan
ىلىعىػتٍػفًا
. Dalam penyusunan kamus ini, entri kamus tidak ditulis seperti kamus
lain yang menggunakan huruf hijaiyah saja. Walaupun susunan kamus ini termasuk sistem lafal, namun penulisan entrinya menggunakan fa fiil dan
ain fiil. Jadi, kita pun dapat mencari kata dengan menentukan ain fiil. Misalnya kita mencari kata
ىؿاىق
, ain fiil dalam kata tersebut adalah
ا
alif. Jika ain fiil berupa alif, maka dicari yang ain fiilnya wawu atau ya pada
kolom
ك ؽ
atau
ي ؽ
. Kita akan menemukan kata pada kolom
ك ؽ
:
ىؿاىق هؿٍوىػق يؿٍويقىػي
artinya berkata, sedangkan di kolom
ي ؽ
:
يةىلٍويلٍػيىػق يلٍيًقىي ىؿاىق
artinya tidur siang. Maka untuk penentuannya dengan melihat syiyakul kalam.
86
Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab Malang: UIN-Malang Press, 2008, h. 217.
48
Kamus At-Taufiq ini juga menggunakan tanda-tanda untuk mempermudah santri mencari kata, tanda-tandanya seperti:
- : menunjukkan permulaan materi
- : contoh
ب ا
: kata yang fa fiilnya hamzah, an fiilnya ba Kamus ini juga menggunakan singkatan-singkatan seperti:
ج
adalah jamak taksir bermakna beberapa dan
م
adalah muannats perempuan.
87
87
Taufiqul Hakim, Kamus At-taufiq Arab-Jawa-Indonesia Jepara: Darul Falah, 2004, h. IV.