BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Ekspor Indonesia
Salah satu manfaat utama yang diperoleh dari perekonomian yang semakin terintegrasi dengan perekonomian dunia adalah semakin terbukanya pasar ekspor
untuk produk-produk domestik. Terbukanya pasar ekspor itu sendiri tentu saja tidak serta merta akan memberikan manfaat yang optimal terhadap perekonomian
domestik. Struktur dan kinerja ekspor mempunyai peranan yang besar terhadap manfaat yang dapat diperoleh serta bagaimana gejolak ekonomi di negara lain
mempengaruhi perdagangan dan perekonomian secara keseluruhan. Struktur dan kinerja ekspor Indonesia yang sebelumnya sangat ditentukan
sektor migas, sejak tahun 1987 telah mengalami pergeseran di mana peranan sektor non-migas memberi kontribusi yang lebih besar dalam penerimaan ekspor. Hal ini
dapat d ilihat dari aliran barang yang keluar dari Indonesia, dalam periode 1980-2008
telah terjadi peningkatan peranan ekspor nonmigas dalam PDB Indonesia, dari 8,4 persen menjadi 20,9 persen
Bank Indonesia, 2008. Sebagai gambaran peningkatan ekspor Indonesia dalam lima tahun terakhir
2004-2008 Tabel 4.1. Jika pada tahun 2004 nilai ekspor non migas Indonesia telah mencapai 55.939,3 juta US atau 78,14 persen dari total nilai ekspor 71.584,6 juta
US, maka pada tahun 2008 meningkat menjadi 107.894,1 juta US atau 78,74 persen dari total nilai ekspor Indonesia 137.020,4 juta US.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia Tahun 2004-2008 Dalam Juta US
Uraian 2004
2005 2006
2007 2008
Migas 15.645,3
19.231,6 21.209,5
22.088,6 29.126,3
Nonmigas 55.939,3
66.428,4 79.589,1
92.012,3 107.894,1
Total Ekspor 71.584,6
85.660,0 100.798,6
114.100,9 137.020,4
Sumber: BPS, diolah Departemen Perdagangan, 2009. Meskipun peranan nonmigas dalam struktur penerimaan ekspor Indonesia
tahun 2008 hanya mengalami kenaikan yaitu 0,6 persen dibandingkan tahun 2004, akan tetapi secara rata-rata peranan nonmigas dalam struktur ekspor periode tahun
2004-2008 cukup dominan yaitu sebesar 78,94 persen dibandingkan ekspor migas yang hanya 21,06 persen.
Di sisi eksternal, meski terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, secara keseluruhan ekspor Indonesia pada tahun 2008 masih dapat tumbuh atau lebih
tinggi yaitu 137.020,4 juta US dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 114.100,9 juta US. Tingginya pertumbuhan ekspor terutama ditopang oleh tingginya
harga minyak dunia yang diikuti oleh kenaikan harga komoditas primer terutama pertanian dan pertambangan. Selain itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara
mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Eropa masih mampu diimbangi oleh tingginya permintaan ekspor dari China dan beberapa kawasan Asia-Pasifik lainnya.
Berdasarkan analisis ekspor produk pertanian, diketahui bahwa dalam lima tahun terakhir 2004-2008 ekspor produk pertanian mengalami peningkatan yang
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
cukup signifikan. Apabila pada tahun 2004 ekspor hanya 15.1 juta tontahun maka pada tahun 2008 telah mencapai 22,8 juta tontahun atau selama periode tersebut rata-
rata ekspor produk pertanian mencapai 19,32 juta tontahun seperti yang diperlihatkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Neraca Ekspor – Impor Produk Pertanian Tahun 2002-2008 Juta Ton dan Juta US
Volume Ekspor Juta Ton Nilai Juta US
Tahun Ekspor
Impor Neraca
Ekspor Impor
Neraca
2002 11.6
13.6 2.0
5,518.3 4,007.2
1,511.1 2003
11.6 13.5
1.9 6,417.7
4,269.9 2,147.8
2004 15.1
13.0 2.1
8,544.0 4,885.5
3,658.5 2005
18.1 13.2
4.9 10,564.0
5,229.6 5,334.4
2006 19.4
13.1 6.3
13,593.4 5,406.4
8,187.0 2007
21.5 13.4
8.1 14,839.2
6,303.7 8,535.5
2008 22.8
13.2 9.6
15,039,3 6,639.2
8,400.1 Sumber: BPS, diolah Departemen Perdagangan, 2009.
Trend perkembangan ekspor nonmigas yang ditopang oleh komoditas primer pertanian mencakup tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan peternakan,
memberikan gambaran bahwa produk pertanian kita telah mampu bersaing di pasar internasional sehingga dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam
perekonomian Indonesia. Karena itu, hal yang penting adalah bagaimana memotret kinerja pembangunan pertanian ini bukan saja dilihat dari seberapa besar peningkatan
produksinya, namun jauh dari itu yang lebih penting adalah kinerja pemasaran hasil
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the
“ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pertanian khususnya kinerja ekspor impor yang telah memberikan nilai tambah dan devisa bagi negara.
Di samping itu, nilai ekspor komoditas perkebunan yang selalu jauh lebih tinggi dari nilai impor merupakan andalan sektor pertanian dalam menutupi devisa
yang dikeluarkan untuk kekurangan biaya impor komoditas pertanian lainnya baik tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan. Devisa dari ekspor komoditas
perkebunan bahkan mampu memberikan nilai positif terhadap total neraca perdagangan sektor pertanian.
4.2. Ekspor Karet Indonesia