1. Model keterlibatan langsung
Perusahaan sendiri yang secara langsung mengimplementasikan program tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Model yayasan atau organisasi sosial perusahaan
Perusahaan sendiri mendirikan yayasan atau organisasi sosial. 3.
Model bermitra dengan pihak lain Pihak perusahaan melakukan kerjasama dengan organisasi lain, di mana
organisasi mitra kerjasama tersebutlah yang secara langsung mengelola pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Model mendukung dan bergabung dalam konsorsium
Sejumlah perusahaan bekerjasama mendirikan organisasi sosial. Selanjutnya organisasi sosial inilah yang secara langsung bertanggung jawab
melaksanakan program tanggung jawab sosial.
2.4. Pengembangan Wilayah
Pembangunan berdasarkan pendekatan wilayah dimaksudkan sebagai suatu rencana dan aktivitas pembangunan yang terkait antara satu daerah dengan daerah
lainnya sehingga arah pembangunan antar daerah dalam suatu wilayah menampung kebutuhan yang semakin tinggi. Perlu ada kerja sama antar daerah di dalam
melaksanakan aktivitas pembangunan di daerah, pada dasarnya memiliki karakteristik potensi ekonomi dan sosial yang hampir sama bahkan saling menguatkan. Kerjasama
ini dimaksudkan agar pembangunan daerah bisa berjalan secara optimal melalui penciptaan sinergi atas penggunaan potensi ekonomi yang ada. Untuk saat ini
pembangunan di daerah berlandaskan pada potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah. Pemanfaatan kedua potensi inilah yang perlu dikerjasamakan
sehingga dapat menciptakan suatu hasil atau manfaat yang lebih besar jika dibandingkan dengan bekerja sendiri Miraza, 2005. Oleh karena itu, diharapkan
Universitas Sumatera Utara
pemerintah terutama pemerintah daerah kabupatenkota mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan perencanaan dan pengembangan wilayah
yang dapat dilihat dari pembangunan masyarakat yang mendiami wilayah tersebut sehingga memerlukan suatu keteraturan dan rambu-rambu yang nantinya tidak
melanggar koridor yang telah ditetapkan. Pentingnya perencanaan dan pengembangan wilayah terpadu yang akan
mengkombinasikan semua potensi yang dimiliki oleh kabupatenkota, semakin terasa sejalan dengan banyaknya pemekaran kabupatenkota di Indonesia. Meskipun
masing-masing kabupatenkota memiliki keunggulan dan potensi kewilayahan yang akan membedakannya dengan wilayah lain yang bersampiran, namun keunggulan itu
idealnya dipadukan dengan keunggulan dari kawasan lain, sehingga synergy effect yang ditimbulkan akan semakin memperkuat kedua kawasan tersebut Surya, 2006.
Pengembangan wilayah dalam pembangunan adalah berbagai jenis kegiatan, baik yang tercakup dalam sektor pemerintah maupun dalam masyarakat, dilaksanakan
dan diatur dalam rangka usaha-usaha untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup masyarakat. Usaha-usaha tersebut pada dasarnya adalah bersifat meningkatkan
pemenuhan berbagai kebutuhan-kebutuhan, baik melalui produk-produk maupun melalui berbagai jenis kegiatan yang membawa pengaruh peningkatan kawasan
Samosir, 2000. Peningkatan kawasan dapat pula diartikan sebagai peristiwa pengembangan wilayah pada wilayah yang bersangkutan, sehingga keseluruhan usaha
yang menjurus pada perbaikan dalam tingkat kesejahteraan hidup masyarakat, dapat
Universitas Sumatera Utara
dipandang sebagai penyebab berlangsungnya proses perkembangan wilayah Purnomosidi, 1981.
Sukirno 1985 memberikan pengertian wilayah atau daerah dalam tiga hal yaitu: daerah homogen, daerah modal dan daerah administratif. Pengertian pertama
menganggap bahwa suatu daerah sebagai suatu space atau ruang di mana kegiatan ekonomi berlaku di berbagai pelosok ruang tersebut yang mempunyai sifat-sifat sama
seperti pendapatan penduduk, agama, suku bangsa atau struktur ekonominya. Pengertian kedua bahwa daerah sebagai ruang ekonomi yang dikuasai oleh satu atau
beberapa pusat kegiatan ekonomi. Pengertian yang ketiga adalah memberikan batasan suatu daerah berdasarkan pembagian administrasi dari suatu negara seperti provinsi,
kabupaten, desa dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa wilayah administrasi
merupakan wilayah perencanaan yang merupakan suatu ruang ekonomi yang berada di bawah satu tingkat tertentu seperti provinsi, kabupaten, desa dan sebagainya.
Untuk tujuan analisis dan pembahasan aspek pembangunan wilayah dalam penelitian ini digunakan pengertian wilayah administrasi sebagai unit analisis wilayah
perencanaan. Menurut Miraza 2005 perencanaan wilayah adalah suatu perencanaan yang
berjangka panjang, bertahap dan tersistematik dengan suatu tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas itu adalah yang menyangkut pada keseluruhan kepentingan steakholders,
baik masyarakat dari berbagai lapisan, kelompok pengusaha maupun pemerintah sendiri. Perencanaan wilayah menyangkut pada bagaimana pemanfaatan potensi
Universitas Sumatera Utara
wilayah, baik potensi alam maupun potensi buatan, harus dilaksanakan secara fully dan efficiently agar pemanfaatan potensi dimaksud benar-benar berdampak pada
kesejahteraan masyarakat secara maksimal. Di samping itu kita juga perlu memikirkan bagaimana dunia usaha dapat berkiprah secara ekonomis serta
pemerintah mendapatkan manfaat dari semua keadaan ini bagi melangsungkan pemerintahan yang baik.
Meskipun terdapat banyak konsep tentang perencanaan pembangunan wilayah tetapi pakar ekonomi wilayah sependapat bahwa tujuan pembangunan wilayah
merupakan bagian dari tujuan pembangunan nasional yang antara lain adalah mencapai pertumbuhan pendapatan per kapita yang lebih tepat dan menyediakan
kesempatan kerja yang cukup serta wilayah menjadi lebih baik di segala sektor yang meliputi sektor jasa, industri, pertanian dan sektor lainnya dengan memperhatikan
dan menyelaraskan penggunaan potensi yang ada secara baik dan benar. Tujuan utama dari pengembangan wilayah adalah menyerasikan berbagai kegiatan
pembangunan sektor dan wilayah, sehingga pemanfaatan ruang dan sumber daya yang ada di dalamnya dapat optimal mendukung kegiatan kehidupan masyarakat
sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan.
2.5. Penelitian Terdahulu