adalah adanya kemandirian yang lebih pada komunitas, dibandingkan dengan sebelum program CSR hadir.
3. Two Ways artinya program CSR bersifat dua arah. Korporat bukan lagi berperan
sebagai komunikator semata, tetapi juga harus mampu mendengarkan aspirasi dari komunitas. Ini dapat dilakukan dengan need assessment, yaitu sebuah survey
untuk mengetahui needs, desires, interest, dan wants dari komunitas.
Menurut Siagian dan Suryadi 2010: 71 tanggung jawab sosial harus memasuki ranah etika sekaligus hukum. Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai
etika menjamin adanya kemauan perusahaan untuk melakukan aktivitas khusus demi kesejahteraan pekerja dan masyarakat, sedangkan sebagai hukum maka tanggung
jawab sosial perusahaan bersifat terbuka bagi pihak lain untuk diketahui. Oleh karena itu dimasukkannya tanggung jawab sosial perusahaan sebagai kewajiban hukum
semestinya melahirkan tanggung jawab bagi perusahaan untuk memberikan laporan tentang pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan. Jika tidak, maka
tanggung jawab sosial perusahaan hanya bersifat sukarela, bukan kewajiban.
2.2. Pembangunan Masyarakat Community Development
2.2.1. Pengertian Community Development CD
Untuk mendefinisikan community development sangat tergantung pada jenis perusahaan dan letak wilayah operasionalnya. Antar negara dengan negara lainnya
pengertian tentang community development berbeda pula karena dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Secara terminologi dibagi dalam 2
dua kata yaitu community dan development. Menurut Soetomo 2006: 84 konsep community mengandung makna lokalitas, kehidupan sosial yang terorganisasi dan
Universitas Sumatera Utara
development mengandung unsur perubahan kondisi sosial ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan pengertian community development yaitu adanya perubahan kondisi
sosial ekonomi yang teroganisasi dalam suatu komunitas lokalitas. Atau dengan kata lain menaikkan penghasilan serta taraf hidup masyarakat yang bersangkutan
sesuai dengan pedapat Saparin dalam Khairuddin 2000: 67. Dari pengertian definisi di atas, community development sangat erat
hubungannya dengan pengertian komunitas, menurut Conyers dalam Soetomo 2006: 82 karakteristik dalam konsep komunitas adalah 1 Memiliki komponen-komponen
fisik, yang menggambarkan adanya kelompok manusia yang hidup di daerah tertentu dan saling mengadakan interaksi. 2 Anggota komunitas memiliki beberapa ciri khas
yang sama yang menyebabkan timbulnya identifikasi. 3 Suatu komunitas memiliki keserasian dasar dalam hal perhatian dan aspirasi. Hal ini dipertegas lagi oleh Jim Ife
1995, komunitas memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 lokalitas, 2 identitas, 3 kewajiban-kewajiban, 4 peraturan dan 5 kebiasaan. Sementara itu Davies dalam
Soetomo 2006: 82 menyatakan bahwa elemen-elemen yang ada dalam komunitas adalah lokalitas, hubungan emosional, keterlibatan sosial, kohesi sosial dan hubungan
sosial. Dari karakteristik komunitas di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya komunitas itu adalah suatu lokalitas yang mempunyai beberapa ciri khas
yang sama sebagai bentuk dari identitas atau identifikasi masyarakat yang terikat dalam kewajiban dan adat sehingga mempunyai hubungan emosional dan hubungan
sosial antara satu individu dengan individu lainnya. Dalam hal ini tentu saja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di sekitar
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Mereka merupakan sebuah komunitas yang masih mempunyai hubungan interaksi sosial yang tinggi dan mempunyai kultur serta ciri khas yang sama antar
individu dengan individu lainnya. Dari beberapa perngertian di atas dapat ditarik beberapa prinsip umum dari
community development Soetomo, 2006 yaitu: 1 focus perhatian ditujukan pada komunitas sebagai suatu kebulatan, 2 berorientasi kepada kebutuhan dan
permasalahan komunitas, 3 mengutamakan prakarsa, partisipasi dan swadaya masyarakat. Hal ini dikarenakan penelitian ini menitik beratkan kepada komunitas
atau masyarakat sebagai stakeholder pelaksana kegiatan.
2.2.2. Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat