Uji Kualitas Data Pengujian Asumsi Klasik

Di mana: Y = Kinerja SKPD a = Konstansta b 1 ,b 2 ,b 3 = Koefisien regresi X 1 = Kualitas Sumber Daya Manusia X 2 = Motivasi Kerja X 3 = Komitmen Organisasi e = Error

4.7.1. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji instrumen yang dievaluasi agar dapat diketahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan. Pengujian kualitas data biasanya dilakukan dengan cara uji validitas dan uji reliabilitas. 4.7.1.1. Uji validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaanpernyataan kuesioner dalam penelitian. Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan program SPSS, dan untuk uji validitas dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson Produk Momen Pearson dan Corrected Item-Total Correlation di mana kriteria pengujiannya dengan taraf signifikansi 5 atau 0,05 yaitu Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner berkorelasi terhadap skor total Universitas Sumatera Utara dinyatakan valid, dan jika r hitung r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid”, Ghozali, 2005. 4.7.1.2. Uji reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda-beda. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pengamatan adalah dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, yaitu instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Menurut Ghozali 2005 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

4.7.2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. 4.7.2.1. Uji normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kurva p_plot. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan Universitas Sumatera Utara penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan data dalam penelitian ini berdistribusi normal Ghozali, 2005. 4.7.2.2. Uji multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji, apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolonieritas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolonieritas. Untuk itu diperlukan uji multikolonieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan: 1. Melihat angka Collinearity Statistics yang ditunjukkan oleh Nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika angka VIF lebih kecil dari 10, maka variabel penelitian bebas dari masalah multikolinieritas. 2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolinieritas yang tidak menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolonieritas Ghozali, 2005. 4.7.2.3. Uji heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Penelitian ini menggunakan metode grafik plot, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Metode grafik plot dilakukan dengan cara mendiagnosa diagram residual plot. Residual plot Universitas Sumatera Utara Studentized dibandingkan dengan hasil produksi. Jika titik-titik tersebar membentuk pola tertentu dan teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005.

4.7.3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA SISTEM Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Sistem Keuangan Berbasis Teknologi Informasi.

0 2 21

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kedisiplinan, Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Wonogiri).

0 3 9

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kedisiplinan, Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Wonogiri).

0 2 4

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan KUD Margorejo Kabupaten Pati Tahun 2014.

0 2 18

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 9

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG.

2 11 51

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KOMUNIKASI ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) (Studi pada Dinas Cipta karya dan Tata Ruang Kota Surabaya).

0 1 90

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, BUDAYA KERJA, DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR

0 0 24

KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI KERJA DAN PERAN MANAJER PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI KABUPATEN MAGELANG

0 0 16