rasa tanggung jawab yang mereka miliki. Semakin bagus tingkat pengelolaan keuangan oleh pengguna anggaran maka akan semakin tinggi tingkat kinerja SKPD
tersebut. Ada tiga konsep yang bisa dipergunakan untuk mengukur kinerja birokrasi
publikorganisasi non bisnis, yakni responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas. Dalam menilai kinerja organisasi pelayanan publik, banyak indikator yang dapat
dipergunakan, yaitu: 1 produktivitas; 2 kualitas layanan; 3 responsivitas; 4 responsibilitas; dan 5 akuntabilitas.
Dalam konteks organisasi pemerintah daerah, pengukuran kinerja SKPD dilakukan untuk menilai seberapa baik SKPD tersebut melakukan tugas pokok dan
fungsi yang dilimpahkan kepadanya selama periode tertentu. Pengukuran kinerja SKPD merupakan wujud dari vertical accountability yaitu pengevaluasian kinerja
bawahan oleh atasannya dan sebagai bahan horizontal accountability pemerintah daerah yaitu kepada masyarakat atas amanah yang diberikan kepadanya.
2.1.2. Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah DPKKD
Kabupaten Aceh Tengah
Pengukuran kinerja kegiatan DPKKD dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan, di mana pengukuran dilakukan dengan mengolah data
kinerja yang diperoleh melalui sistem pengumpulan data yang berasal dari dua sumber yaitu data internal dan eksternal. Data internal yaitu yang berasal dari sistem
informasi yang ada pada DPKKD berupa laporan mingguan, bulanan, triwulan dan laporan tahunan maupun laporan kegiatan lainnya yang dikelola langsung oleh
Universitas Sumatera Utara
DPKKD, sedangkan data eksternal berasal dari DinasBadanKantor dan kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Tengah.
Indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran kinerja DPKKD tahun 2008 yaitu:
a. Indikator masukan input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu,
teknologi dan sebagainya. Input yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar untuk menghasilkan keluaran. Input dapat berupa dana,
Sumber daya manusia SDM dan lain-lain namun ada juga input yang tidak berupa dana dan SDM karena ada beberapa kegiatan yang tidak ada alokasi
dana atau belum disetujui untuk kegiatan tersebut. b.
Indikator keluaran output adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dalam suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun non fisik.
Output yang digunakan bervariasi mulai dari output terselenggaranya kegiatan atau jumlah kegiatan, jumlah orang, dokumenlaporan dan jumlah barangjasa
yang dihasilkan dengan satuan kegiatan, orang, paket, buah, unit rupiah dan lain-lainnya.
c. Indikator hasil outcomes adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
suatu output kegiatan dengan menggunakan satuan persen dari unsur kegiatan yang dilaksanakan dan terukur. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh
setiap produk atau jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
d. Indikator manfaat benefit adalah berbagai manfaat yang mungkin diperoleh
dari pelaksanaan kegiatan atau keluaran kegiatan. Manfaat dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya fasilitas yang diakses oleh publik.
e. Indikator dampak impact tidak dapat terukur karena tidak akan dirasakan
pada tahun dilaksanakam dan juga merupakan berbagai dampak yang diperolehtimbul dari pelaksanaan kegiatan. Dampak adalah ukuran tingkat
pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja DPKKD