Koefisien Determinasi T-test Uji Parsial Multikolinearitas

58

4.3.3 Goodness of Fit Test Uji Kesesuaian

a. Koefisien Determinasi

Nilai R 2 = 0,893614 pada hasil pengolahan data. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen sebesar 89 atau 0,89. Adapun 11 lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

b. T-test Uji Parsial

1 Inflasi X 1 ● α = 1; df = n – k – 1 = 28 – 3 – 1 = 24 ● t-tabel = 2,797 ● Statistik Penguji t-statistik t-hitung = 0,412301 ● Keputusan : H diterima Berdasarkan hasil di atas maka keputusan H diterima, berarti variabel X 1 Inflasi tidak berpengaruh nyata signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Y pada tingkat kepercayaan 99. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal. 2 Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar Kurs X 2 ● α = 1; df = n – k – 1 = 28 – 3 – 1 = 24 ● t-tabel = 2,797 ● Statistik Penguji t-statistik ● t-hitung = -8,813296 ● Keputusan : H a diterima 59 Berdasarkan hasil di atas maka keputusan H a diterima, berarti variabel X 2 Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar berpengaruh nyata signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Y pada tingkat kepercayaan 99. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal. 3 Suku Bunga SBI X 3 ● α = 1; df = n – k – 1 = 28 – 3 – 1 = 24 ● t-tabel = 2,797 ● Statistik Penguji t-statistik ● t-hitung = -4,250799 ● Keputusan : H a diterima Berdasarkan hasil di atas maka keputusan H a diterima, berarti variabel X 3 Suku Bunga SBI berpengaruh nyata signifikan terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Y pada tingkat kepercayaan 99. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal.

c. F-test Uji Serempak

F-test Uji Serempak dilakukan untuk melihat apakah variabel X 1 Inflasi, X 2 Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar dan X 3 Suku Bunga SBI secara bersama-sama mempengaruhi Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi. ● α = 1; dk = n – k – 1 = 28 – 3 – 1 = 24 ● F-tabel = 4,720 ● Statistik Penguji F-statistik F-statistik = 67,19765 ● Kesimpulan : H a diterima 60 Berdasarkan hasil di atas berarti variabel X 1 Inflasi, X 2 Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dollar dan X 3 Suku Bunga SBI secara serempak berpengaruh nyata terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Di Pasar Modal Indonesia. Artinya variabel-variabel independen signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

4.3.4 Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah hubungan yang kuat antara variabel independen suatu model estimasi. Ada pun konsekuensi multikolinearitas, yaitu: 1 R 2 tinggi 2 Standar error tak terhingga 3 Koefisien tidak signifikan t-statistik rendah 4 Tanda besaran variabel berubah. Untuk mendeteksi ada tidaknya multicollinearity dala model estimasi diatas, harus dilakukan pendeteksian dengan melihat nilai R 2 yang dihasilkan dari estimasi model tersebut. Angka R 2 yang tinggi disertai koefisien regresi yang sebagian besar tidak signifikan biasannya menandakan terdapatnya multicollinearity. Berikut ini hasil uji multicollinearity terhadap masing-masing variabel independen. 1 Meregres variabel X 1 terhadap X 2 dan X 3 {X 1 = fX 2 , X 3 } X 1 = -253.085 + 26.024 LX 2 + 2.492 X 3 t-statistik = -3.174 2.981 11.554 61 R 2 = 0.852587 2 Meregres variabel X 2 terhadap X 1 dan X 3 {X 2 = fX 1 , X 3 } LX 2 = 9.287 + 0.010 X 1 – 0.0245 X 3 t-statistik = 134.948 2.981 -2.589 R 2 = 0.262946 3 Meregres variabel X 3 terhadap X 1 dan X 2 {X 3 = fX 1 , X 2 } X 3 = 85.409 + 0.337 X1 – 8.602 LX 2 t-statistik = 2.819 11.554 -2.589 R 2 = 0.842419 Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa R 2 yang dihasilkan dalam regresi parsial tidak lebih tinggi dari nilai standar R 2 = 0,893614. Hal ini membuktikan bahwa dalam model tersebut tidak ditemukan adanya multikolinearitas.

b. Autokorelasi