1. A.P. Lerner :
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan.
2. G.Cowt Hrey :
Inflasi adalah suatu keadaan dari nilai uang turun terus-menerus dan harga naik terus.
3. Hawtry :
Inflasi adalah suatu keadaan karena terlalu banyak uang beredar. Meskipun definisi diatas berbeda-beda, tetapi ada satu yang sama, yaitu
inflasi adalah kecenderungan dari tingkat harga-harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus.
2.1.2. Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan sebagai berikut : a.
Penggolongan berdasarkan atas sifatnya. 1.
Inflasi ringan 10 setahun , ditandai dengan kenaikan harga berjalan secara lambat dengan persentase yang kecil serta dalam
jangka waktu yang relatif lama. 2.
Inflasi sedang 10-30 setahun, ditandai dengan kenaikan harga yang relatif cepat atau perlu diwaspadai dampaknya terhadap
perekonomian. 3.
Inflasi berat 30-100 setahin, ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang
relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang artinya harga-
harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan sebelumnya.
4. Hiper inflasi 100 setahun, dimana inflasi ini paling parah
akibatnya. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang, nilai uang merosot dengan tajam, sehingga ditukar dengan
barang. Harga-harga naik lima sampai enam kali. Biasanya keadaan ini timbul oleh adanya perang yang dibelanjai atau ditutupi dengan
mencetak uang b.
Berdasarkan sebab terjadinya, inflasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1.
Demand full inflation. Adalah inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat
terhadap akan berbagai barang terlalu kuat. Demand full inflation terjadi karena kenaikan permintaan agregat dimana kondisi perekonomian
telah berada pada kesempatan kerja penuh. Jika kondisi produksi telah berada pada kesempatan kerja penuh, maka kenaikan permintaan tidak
lagi mendorong kenaikan output ataupun produksi tetapi hanya mendorong kenaikan harga-harga yang disebut inflasi murni. Kenaikan
permintaan yang melebihi produk domestik bruto akan menyebabkan inflationary gap yang menyebabkan inflasi.
2. Cost push inflation
Adalah inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. Pada Cost Push Inflation tingkat penawaran lebih rendah dibandingkan
tingkat permintaan. Karena adanya kenaikan harga faktor produksi sehingga produsen terpaksa mengurangi produksinya sampai pada
jumlah tertentu. Penawaran agregat terus menurun karena adanya kenaikan biaya produksi.
3. Mixed inflation
Merupakan gejala kombinasi antara unsur inflasi yang disebabkan kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi. Pada
umumnya bentuk yang sering terjadi adalah inflasi campuran yaitu kombinasi dari kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi, dan
sering sekali keduanya saling memperkuat satu sama lain.
2.1.3. Pengaruh Inflasi