3.3.4. Pembuatan Variasi Konsentrasi Masing-Masing Fraksi Pembuatan variasi konsentrasi 75
- dimasukkan 0,75 mL ekstrak kulit kayu manis fraksi n-heksana konsentrasi 100
kedalam botol vial kemudian ditambahkan 0,25 mL pelarut n-heksana. Pembuatan variasi konsentrasi 50
- dimasukkan 0,6 mL ekstrak kulit kayu manis fraksi n-heksana konsentrasi 75
kedalam botol vial kemudian ditambahkan 0,4 mL pelarut n-heksana. Pembuatan variasi konsentrasi 25
- dimasukkan 0,5 mL ekstrak kulit kayu manis fraksi n-heksana konsentrasi 50
kedalam botol vial kemudian ditambahkan 0,5 mL pelarut n-heksana. Dilakukan hal yang sama untuk pembuatan variasi konsentrasi fraksi etil asetat dan
juga untuk fraksi metanol.
3.3.5. Uji Antibakteri
•
Penyediaan Bakteri
Bakteri yang digunakan untuk proses uji anti bakteri adalah bakteri yang berasal laboratorium mikrobiologi yang mana merupakan biakan murni. Dimana yang
digunakan adalah dua bakteri gram positif Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan dan dua bakteri gram negatif Shigella sp dan Salmonella
sp. •
Pembuatan Nutrien Agar NA dan Sub kultur Bakteri Shigella sp,
Salmonella sp, Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan Dimasukkan 5,6 g media NA ke dalam gelas erlenmeyer, dilarutkan dengan 200
mL aquadest yang diikuti dengan pemanasan dan pengadukan, lalu disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121°C. Kemudian dibagi ke dalam empat cawan petri,
dibiarkan media memadat. Digoreskan bakteri Shigella sp yang berasal dari isolat secara aseptik kedalam media yang sudah memadat. Diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37°C. Dilakukan hal yang sama untuk sub kultur bakteri Salmonella sp, Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan.
•
Pembuatan Mueller Hilton Agar MHA
Dimasukkan 7.6 g media MHA ke dalam labu erlenmeyer, dilarutkan dengan 200 mL aquadest yang diikuti dengan pemanasan dan pengadukan lalu disterilkan di
dalam auto klaf pada suhu 121°C. •
Pembuatan Suspensi Bakteri
Dimasukkan 10 mL aquadest yang telah disterilkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan bakteri Shigella sp yang sudah disubkultur ke dalam
aquadest dengan menggunakan jarum ose yang sudah steril. Dimasukkan bakteri hingga kekeruhan aquadest sama dengan kekeruhan standar mcfarland. Dilakukan
langkah yang sama untuk bakteri Salmonella sp, Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan yang sudah disubkultur.
•
Uji Daya Hambat Antibakteri
Dimasukkan 0,1 mL suspensi bakteri Shigella sp ke dalam media MHA yang sebelumnya telah dibiarkan memadat didalam cawan petri lalu diratakan dengan
menggunakan hockey stick dan dibiarkan sesaat. Dimasukkan kertas cakram yang telah dibasahi oleh ekstrak dari masing-masing fraksi kulit kayu manis ke dalam
cawan petri yang telah berisi bakteri. Lakukan perlakuan yang sama untuk suspensi dari bakteri Salmonella sp, Staphylococcus aureus dan Streptococus mutan dan
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Setelah itu diukur zona bening yang ada di sekitar kertas cakram dengan menggunakan jangka sorong.
3.4 Bagan Penelitian