Perkiraan besar sampel Analisa Data Bahan dan Cara kerja 1. Anamnese

3.7. Perkiraan besar sampel

Untuk mengetahui besar sampel minimal pada penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis beda beda proporsi sebagai berikut : 64 n = Z α √ P Q O + Z β √ P a Q a 2 P o – P a 2 Keterangan : n = Jumlah minimal sampel Zα = Nilai baku alfa untuk α 5 seperti tercantum dalam tabel dua arah diperoleh nilai 1,96 α = 0,05  Zα = 1,96 Zβ = Nilai baku beta .untuk β = 0,20  Zβ = 0,842 P o Po - P = Proporsi prevalensi, fibrosis hati = 0,55 a P = Selisih yang bermakna = 0,03 a = Proporsi fibrosis hati Berdasarkan rumus diatas, dapat diperhitungkan besar sampel dalam penelitian ini digunakan nilai : 0,85 minimal dalam penelitian ini adalah : n = 24 orang

3.8. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik penderita dan distribusi frekuensi berbagai variabel. Sebelum Universitas Sumatera Utara menganalisis hubungan antar variabel terlebih dahulu dilakukan uji normalitas secara analitik. Untuk menilai hubungan antara skor APRI dengan derajat fibrosis yang dinilai dengan FibroScan digunakan analisis bivariat yaitu uji korelasi pearson. Semua analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak komputer dengan menggunakan nilai p0,05 sebagai batas kemaknaan. 3.9. Bahan dan Cara kerja 3.9.1. Anamnese Anamnese dilakukan dengan wawancara berpedoman pada daftar pertanyaan pada status yang telah disiapkan dan keterangan yang ada pada medical record. Seluruh data dan hasil pemeriksaan dicatat dalam status khusus penelitian.

3.9.2. Pengambilan dan pengolahan sampel

Sampel darah diambil melalui vena punksi dengan vacum venoject dari vena mediana cubiti tanpa stasis vena yang berlebihan, Tempat vena terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Darah selanjutnya diisi kedalam 2 tabung berbeda yaitu: Tabung 1: Dimasukkan darah hingga darah berhenti dengan sendirinya Universitas Sumatera Utara 2 ml dalam tabung yang berisi 3,6 mg K2 EDTA dan dicampurkan secara perlahan. Tabung 2: Dimasukkan darah sebanyak 3 ml kedalam tabung tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan AST. Darah dibiarkan dalam suhu kamar selama 30 menit, kemudian dilakukan pemutaran dengan sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk mendapatkan serum yang jernih.

3.9.3. Pemeriksaan laboratorium sampel darah

a. Pemeriksaan darah lengkap menggunakan alat sysmex XT 2000 i. b. Apabila diperlukan dilakukan pemeriksaan konfirmasi jumlah trombosit dengan pembuatan sediaan apus darah tepi dan menggunakan pewarnaan giemsa. c. Pemeriksaan AST Aspartat aminotransferase. Pemeriksaan Aspartat aminotransferase AST, dengan metoda enzimatik sesuai dengan yang disarankan oleh International federation of Clinical Chemistry IFFC, menggunakan alat Cobass 6000 C 501.

3.9.3.1. Pemeriksaan darah lengkap

61,66 Pemeriksaan darah lengkap dengan bahan sampel darah K2 EDTA dilakukan pada alat automatic cell counting Sysmex XT-2000i, segera 10 – 20 menit setelah pengambilan sampel darah vena. Universitas Sumatera Utara Prinsip pemeriksaan trombosit pada alat automatic cell counting Sysmex XT 2000 i adalah metode electrical impedance, dimana jumlah trombosit dihitung berdasarkan banyaknya pulse listrik ketika trombosit melewati apertura. Cara Kerja : 67 - Darah K2 EDTA diperiksa pada alat automatik Sysmex XT 2000 i segera saat sampel diambil. - Tempatkan sampel pada rak setelah ID sampel di masukkan komputer - Tekan sampel start pada komputer - Apabila diperlukan nilai trombosit di konfirmasi dengan pemeriksaan darah tepi.

3.9.3.2. Pemeriksaan Aspartat aminotransferase AST.

Metode: Metode enzimatik kinetik yang disarankan oleh IFCC dengan panjang gelombang 340 nm. 61,68. Prinsip : Tes kinetik UV dengan reaksi persamaan sebagai berikut : - Sampel ditambah dengan R1 berupa buffer enzim koenzim, selanjutnya dengan penambahan R2 a-ketoglutarat dimulai reaksi antara: AST a-ketoglutarat + L-aspartat  L- glutamat + oksaloasetat Oksaloasetat kemudian bereaksi dengan NADH yang dikatalisis oleh maleat dehidrogenase MDH menjadi bentuk NAD Universitas Sumatera Utara MDH Oksaloasetat + NADH + H +  L- malat + NAD Oksaloasetat yang di hasilkan sebanding dengan oksidasi dari NAD. Reaksi tersebut menggambarkan aktivitas AST dan diukur secara fotometrik. + Cara Kerja : - Pemeriksaan AST dilakukan pada saat sampel diambil dari pasien dengan alat Automatic analyzer Cobass 6000 C 501. 61. - Reagensia diletakkan pada disk reagensia dan kontrol precinorm U diletakkan pada disk kontrol. - Sampel yang akan diperiksa ditempatkan pada rak sampel. - Masukkan ID sampel pada komputer, kemudian pilih pemeriksaan AST, tentukan rak dan posisi sampel kemudian alat dijalankan dengan menekan start. - Nilai batas atas normal yang dipakai untuk laki-laki adalah 38 UL dan 32 UL untuk perempuan.

3.10. Pemantapan kualitas pemeriksaan