METODE PENELITIAN
2. Skala Pola Asuh Otoriter
Skala ini digunakan untuk mengukur pola asuh otoriter yang disusun oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri:
a. Orang tua cederung menetapkan aturan yang kaku dan batasan- batasan yang jelas,
b. Orang tua selalu menentukan apa yang harus dilakukan oleh anak tanpa memberikan alasan yang jelas,
c. Orang tua akan memberi hukuman fisik dan psikis bila anak melanggar sehingga anak merasa terancam,
d. Adanya kesenjangan antara orang tua dan anak akibat minimnya berkomunikasi dengan anak,
e. Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak,
f. Orang tua jarang memberikan reward pada anak baik dalam bentuk kata-kata maupun benda bila anak berbuat sesuatu yang diharapkan orang tua.
Skala ini direncanakan terdiri dari 24 item dengan pernyataan yang bersifat Favourable dan Unfavourable, serta menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (TP). Skor yang digunakan untuk pernyataan Favourable adalah SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1. Sebaliknya, untuk pernyataan Unfavourable adalah SS = 1, S = 2, TS =
3, STS = 4. Blue print skala pola asuh otoriter dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 2 Blue print skala Pola asuh otoriter
Jumlah Indikator
Jumlah Item
Favourable Unfavourable
Item
Orang tua cederung menetapkan aturan yang kaku
224 dan batasan-batasan yang
jelas Orang tua selalu menentukan apa yang harus dilakukan oleh
224 anak tanpa memberikan
alasan yang jelas Orang tua akan memberi hukuman fisik dan psikis bila
224 anak melanggar sehingga
anak merasa terancam Adanya kesenjangan antara orang tua dan anak akibat
224 minimnya berkomunikasi
dengan anak Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak
224 Orang tua jarang memberikan
224 reward pada anak
Jumlah Item
E. Uji Alat Ukur
Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang saling berkaitan dan berperan dalam menentukan kualitas alat ukur. Baik atau tidaknya hasil penelitian tergantung pada kualitas alat ukur yang digunakan. Oleh karena itu alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel sehingga akan diperoleh data yang akurat.
1. Validitas
Validitas berasal dari validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999, h. 5). Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu; Emotional abuse dalam hubungan berpacaran () Y dan
pola asuh otoriter () X . Cara yang digunakan untuk mengukur korelasi
antara masing-masing item yaitu menggunakan koefisien korelasi. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dan tergantung dengan menggunakan koefisien korelasi yaitu dengan menggunakan nilai absolut itu sendiri. Apabila dua variabel mempunyai nilai = r 0, berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua variabel mempunyai = r + 1, maka dua variabel tersebut mempunyai hubungan (Algifari, 1997, h. 38-39).
Dalam kasus nyata, sering terjadi kesulitan perhitungan dengan menggunakan cara perhitungan tangan (manual), untuk menghindari kejadian seperti itu maka peneliti menggunakan perhitungan program komputer statistik sehingga perhitungan yang dihasilkan lebih valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata rely dan ability. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti kepercayaan, keterandalan, kestabilan, konsistensi, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1999, h. 4).
Peneliti menggunakan perhitungan program komputer SPSS (Statistical Package For Social Science) for windows release 13. karena SPSS 13 sudah teruji ketepatannya mengolah data dan sudah pasti reliabilitasnya tidak diragukan lagi.
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu; Emotional abuse
dalam hubungan berpacaran () Y dan pola asuh otoriter (X). Karena pada
penelitian ini mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung, maka pengolahan data yang tepat untuk penelitian ini menggunakan analisis data korelasi yaitu koefisien korelasi product moment () r .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah product moment. Korelasi product moment ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter dengan emotional abuse dalam hubungan berpacaran.