PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
Sebelum melakukan penelitian tahap awal yang perlu dilakukan adalah menentukan kancah atau tempat penelitian. Peneliti melakukan penelitian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Unika Soegijapranata berdiri tanggal 5 Agustus 1982 sebagai kelanjutan dari Universitas Katolik Atma Jaya Semarang dan Institut Teknologi Katolik Semarang (ITKS). Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memiliki 11 fakultas yaitu fakultas Arsitektur, Teknik Sipil, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum, Psikologi, Teknik Elektro, Teknologi Pangan, Sastra Inggris, Teknik Informatika dan Disain Komunikasi Visual, satu Program studi diploma Perpajakan.
Fenomena yang terlihat pada mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tentang emotional abuse dalam hubungan berpacaran yaitu berdasarkan hasil observasi terhadap beberapa mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Beberapa dari mereka sering dengan sengaja melakukan emotional abuse terhadap pasangannya. Peneliti juga pernah melihat secara langsung kekerasan emosional yang dilakukan pelaku terhadap mahasiswa yang kebetulan satu kelas dengan peneliti. Alasan yang umum pelaku katakan mengapa melakukan emotional abuse karena mereka melakukan suatu upaya untuk mengontrol pasangan mereka.
Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang berusia 18-24 tahun, penelitian ini menggunakan 100 sampel sebagai subjek penelitian dengan deskripsi yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Deskripsi Subjek Penelitian
Usia
18 19 20 21 22 23 24 Total
Jenis kelamin Laki-laki 2 1 10 14 7 11 5 50 Perempuan 3 3 4 12 10 15 3 50
Total
Penelitian ini dilakukan di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dengan di dasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
a. Belum ada penelitian mengenai Hubungan Emotional Abuse Dengan Pola Asuh Otoriter Dalam Hubungan Berpacaran.
b. Berdasarkan pengalaman peneliti pernah menemui kasus kekerasan emosional di lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
c. Keterbatasan waktu dalam penelitian.
d. Ada ijin dari pihak Rektorat Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
e. Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti.
B. Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dimulai dengan penyusunan alat ukur berupa skala dan pengurusan perijinan penelitian. Setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur yang masing-masing dibahas sebagai berikut :
1. Penyusunan Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan dua skala sebagai alat pengumpulan data. Kedua skala ini bersifat tertutup, dalam arti subjek penelitian hanya diminta untuk memilih satu dari empat alternatif jawaban yang telah disediakan dan yang paling sesuai dengan keadaan diri subjek. Tiap item disediakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat sering (SS), Sering (S), Jarang (J), Tidak pernah (TP). Dua skala dalam penelitian ini yaitu:
a. Skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran Skala emotional abuse dalam hubungan berpacaran terdiri dari 48 item yang terdiri dari bentuk-bentuk emotional abuse dalam hubungan berpacaran yaitu: Dominasi, Agresivitas verbal, Mengkritik dan menyalahkan, Pengharapan yang salah (abusive expectation), Pemerasan emosional (emotional blackmail), Respon tidak terduga, Selalu ingin menciptakan konflik atau krisis, Pembunuhan karakter (character assassination), Gaslighting, Pelecehan seksual (sexual harassment), Intimidasi, Mengisolasi. Item-item skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok item favorabel dan kelompok item unfavorabel. Adapun sebaran item-item dalam skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran dapat dilihat dalam tabel 4.
Tabel 4. Sebaran Nomor Item
Skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran
Nomor Item
NO Indikator Total Favorabel Unfavorabel
2 Agresivitas Verbal
3 Mengkritik dan
4 Pengharapan yang salah
5 Pemerasan Emosional
6 Respon tidak terduga
7 Selalu ingin menciptakan
2 konflik dan krisis
8 Pembunuhan karakter
10 Pelecehan Sexual
b. Skala Pola Asuh Otoriter Skala pola asuh ototriter terdiri dari 24 item yang terdiri dari ciri- ciri pola asuh otoriter yaitu: Orang tua cederung menetapkan aturan yang kaku dan batasan-batasan yang jelas, Orang tua selalu menentukan apa yang harus dilakukan oleh anak tanpa memberikan alasan yang jelas, Orang tua akan memberi hukuman fisik dan psikis bila anak melanggar sehingga anak merasa terancam, Adanya kesenjangan antara orang tua dan anak akibat minimnya berkomunikasi dengan anak, Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak, Orang tua jarang memberikan reward b. Skala Pola Asuh Otoriter Skala pola asuh ototriter terdiri dari 24 item yang terdiri dari ciri- ciri pola asuh otoriter yaitu: Orang tua cederung menetapkan aturan yang kaku dan batasan-batasan yang jelas, Orang tua selalu menentukan apa yang harus dilakukan oleh anak tanpa memberikan alasan yang jelas, Orang tua akan memberi hukuman fisik dan psikis bila anak melanggar sehingga anak merasa terancam, Adanya kesenjangan antara orang tua dan anak akibat minimnya berkomunikasi dengan anak, Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan anak, Orang tua jarang memberikan reward
Tabel 5
Sebaran Nomor Item Skala Pola Asuh Otoriter
Nomor Item
NO Indikator Total
Favorabel Unfavorabel
1 Orang tua cenderung menetapkan
aturan yang kaku dan batasan yang
jelas.
2 Orang tua menentukan apa yang
2 harus dilakukan tanpa alasan yang
2 fisik & psikis sehingga anak
3 Orang tua memberikan hukuman
merasa terancam.
4 Kesenjangan antara orang tua dan
2 anak akibat minimnya
5 Orang tua kurang peka terhadap
2 kebutuhan anak.
6 Orang tua jarang memberikan
2 reward pada anak. Total 12 12 24
2. Permohonan Ijin Penelitian
Permohonan ijin penelitian ini dilakukan oleh peneliti setelah penyusunan ulat ukur disetujui oleh dosen pembimbing. Surat permohonan ijin Penelitian diajukan secara tertulis kepada Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, yang diajukan kepada Wakil
Rektor I Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dengan nomor surat 805/B.7.3/FP/V/2011 dengan tanggal 30 Mei 2011. Berdasarkan permohonan tersebut Wakil Rektor I Universitas Katolik Soegijapranata Semarang memberikan ijin untuk melakukan penelitian secara tertulis dengan nomor surat 1355/B.7.3/Rek/VI/2011 dengan tanggal 6 Juni 2011.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan pengambilan data di Kampus Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Untuk lebih jelasnya, bukti-bukti yang terkait dengan surat perijinan dapat dilihat pada lampiran G.
C. Uji Coba Alat Ukur
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penelitian di lakukan di kampus Universitas Katolik Soegijapranata Semarang atas pertimbangan mudah dalam pengambilan data oleh peneliti dan pertimbangan waktu yang terbatas, maka peneliti melakukan penelitian selama enam hari terhitung dari hari dikeluarkannya surat ijin penelitian. Subjek yang digunakan yaitu yang memiliki karakteristik mahasiswa dan mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, berusia 18-24 tahun, sedang memiliki pacar atau pernah berpacaran.
2. Jumlah Subjek Penelitian
Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan perincian 50 perempuan dan 50 laki-laki yang memenuh kriteria yang sudah ditetapkan peneliti. Peneliti menggunakan subjek 100 orang karena jumlah tersebut dapat mewakili sebagian besar populasi dan dapat bermanfaat untuk pengujian hipotesis penelitian agar peluang kesalahan generalisasi semakin kecil. Alasan peneliti menggunakan perincian 50 laki-laki dan 50 perempuan karena jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ini tidak jauh berbeda.
3. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel peneliti menggunakan metode quota sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang sudah ditentukan jumlah subjek serta subjek tersebut harus memenuhi karakteristik yang ditentukan peneliti. Karena waktu yang terbatas maka dalam pengambilan data, peneliti dibantu oleh empat rekan yang bertugas menyebarkan skala. Setiap rekan peneliti dan peneliti bertugas menyebarkan 20 skala.
Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai dalam memperlakukan data yang diperoleh. Dengan demikian data yang diperoleh dalam penelitian diperlakukan sebagai uji coba alat ukur sekaligus juga digunakan sebagai data penelitian. Uji coba alat ukur digunakan untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyataan dari setiap skala dapat dipahami Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai dalam memperlakukan data yang diperoleh. Dengan demikian data yang diperoleh dalam penelitian diperlakukan sebagai uji coba alat ukur sekaligus juga digunakan sebagai data penelitian. Uji coba alat ukur digunakan untuk mengetahui apakah pernyataan-pernyataan dari setiap skala dapat dipahami
Uji coba alat ukur bertujuan menguji apakah validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut dapat digunakan dalam kancah penelitian yang telah dipilih dan untuk ini dilakukan metode try out terpakai. Data yang berhasil diperoleh dari kancah penelitian adalah sebanyak 100 orang. Sebelum peneliti memberikan skala uji coba kepada subjek, peneliti terlebih dahulu memberikan petunjuk mengenai cara pengisian skala tersebut.
4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Supaya mendapatkan data penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan, maka setelah semua terkumpul dilakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan alat bantu Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) for Windows versi 13.0. Untuk mengetahui validitas item mendasari pendapat Hadi (1993, h. 34) suatu alat ukur dikatakan valid bila alat ukur dapat memberikan hasil yang diteliti dari gejala-gejala yang hendak diukur.
a. Skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran Perhitungan validitas item skala emotional abuse dalam hubungan berpacaran terdiri dari 48 item diperoleh 39 item valid dengan koefisiensi antara 0,305 sampai 0,723, sehingga sebanyak sembilan item yang gugur. Rincian item yang valid dan gugur dari skala a. Skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran Perhitungan validitas item skala emotional abuse dalam hubungan berpacaran terdiri dari 48 item diperoleh 39 item valid dengan koefisiensi antara 0,305 sampai 0,723, sehingga sebanyak sembilan item yang gugur. Rincian item yang valid dan gugur dari skala
Tabel 6. Sebaran Nomor Item Valid Skala Emotional Abuse Dalam Hubungan Berpacaran
Nomor Item
NO Indikator Valid Gugur
Favorabel Unfavorabel
2 Agresivitas Verbal
3 Mengkritik dan
4 Pengharapan yang
5 Pemerasan Emosional
6 Respon tidak terduga
7 Selalu ingin menciptakan konflik
4 0 dan krisis
8 Pembunuhan karakter
10 Pelecehan Sexual
Keterangan: * item yang gugur Hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,919. yang berarti skala ini memiliki reliabilitas tinggi dalam mengukur emotional abuse dalam hubungan berpacaran. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C-1.
b. Skala Pola Asuh Otoriter Perhitungan validitas item skala pola asuh otoriter terdiri dari 24 item diperoleh 22 item valid dengan koefisiensi antara 0,313 sampai
0,699, sehingga sebanyak dua item yang gugur. Rincian item yang valid dan gugur dari skala pola asuh otoriter dapat dilihat pada table 7.
Tabel 7
Sebaran Nomor Item Valid Skala Pola Asuh Otoriter
Nomor Item
No Indikator Valid Gugur
Favorabel Unfavorabel
Orang tua cenderung
1 menetapkan aturan yang kaku
4 0 dan batasan yang jelas. Orang tua menentukan apa yang
2 harus dilakukan tanpa alasan
4 0 yang jelas. Orang tua memberikan
3 1 sehingga anak merasa terancam. Kesenjangan antara orang tua
3 hukuman fisik & psikis
4 dan anak akibat minimnya
3 1 berkomunikasi. Orang tua kurang peka terhadap
4 0 kebutuhan anak.
Orang tua jarang memberikan
4 0 reward pada anak.
Keterangan : * item yang gugur Hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,905. yang berarti skala ini memiliki reliabilitas tinggi dalam mengukur emotional abuse dalam hubungan berpacaran. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C-2.
D. Pelaksanaan Penelitian
penelitian dilaksanakan pada tanggal 6-13 Juni 2011 dari pukul 10.00 – 15.00 WIB di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Subjek penelitian dilaksanakan pada tanggal 6-13 Juni 2011 dari pukul 10.00 – 15.00 WIB di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Subjek
Penelitian ini dilaksanakan di tiga tempat yang ada di kawasan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, yaitu Gedung Antonius lantai 1-4, Gedung Thomas Aquinas, Gedung Albertus. Teknik yang dilakukan oleh peneliti mendatangi satu per satu mahasiswa yang sesuai dengan karakteristik penelitian dan dilanjutkan dengan permintaan untuk kesediaan mengisi skala penelitian.
Peneliti terlebih dahulu bertanya kepada calon subjek berapa usia, dari fakultas mana, sedang berpacaran tau pernah berpacaran dan bersediakah mengisi skala. Bagi mereka yang bersedia, peneliti segera memberikan skala penelitian dan menjelaskan prosedur pengisian skala. Peneliti juga memberikan kesempatan kepada subjek apabila tidak jelas dengan pengerjaan skala.
Peneliti dibantu oleh empat rekannya dalam menyebarkan skala penelitian. Setiap harinya peneliti dibantu oleh satu orang rekan. Setiap hari peneliti menyebarkan skala minimal berjumlah 20 skala setiap harinya sampai memenuhi quota 100 subjek. Selama enam hari diperoleh subjek sebanyak 100 mahasiswa
Adapun kesan yang peneliti tangkap mengenai reaksi subjek saat mengerjakan skala penelitian adalah sikap malu-malu, tersipu-sipu, diam saja, dan terkejut. Perempuan cenderung diam saja, sedangkan laki-laki Adapun kesan yang peneliti tangkap mengenai reaksi subjek saat mengerjakan skala penelitian adalah sikap malu-malu, tersipu-sipu, diam saja, dan terkejut. Perempuan cenderung diam saja, sedangkan laki-laki